Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan lokal, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) melaksanakan program pemberdayaan Industri Rumah Tangga (IRT) Geblek di Kelurahan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran sehingga produk olahan pangan lokal, seperti geblek, dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Program ini melibatkan IRT Geblek Mbak Sun yang dipimpin oleh Ibu Sunaini dan berlokasi di Jl. Simbar Waringin LK II RT/RW 005/003 Kelurahan Trimurjo. Tim pelaksana PkM terdiri atas dosen lintas disiplin ilmu, yaitu Dani Anggoro, M.Kom. dari Program Studi Ilmu Komputer sebagai ketua tim, Karnila Ali, B.Bus., M.P.A. dari Program Studi Manajemen, serta Ardiansyah Japlani, S.E., M.B.A. dari Program Studi Kewirausahaan.
Tidak hanya melibatkan dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa UM Metro, yaitu Muhammad Hidayah Alfiro, Natasya Dwi Pratiwi, dan Maura Hikmah Luqiah, yang berperan aktif dalam pelatihan, pendampingan, dan proses digitalisasi pemasaran.
Baca Juga: Upaya ImplementasI SDG, Kab. Serang mengadakan Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman
Program PkM UM Metro ini selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan PBB, di antaranya adalah pengentasan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan layak dengan meningkatkan kualitas produk dan membuka akses pemasaran digital, inovasi industri dan infrastruktur melalui penguatan teknologi informasi, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan memanfaatkan bahan baku pangan secara efisien agar tidak ada yang terbuang.
Selain mendukung SDGs, kegiatan ini juga sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya IKU 3 tentang Dosen Berkegiatan di Luar Kampus melalui pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, serta IKU 5 tentang Hasil Kerja Dosen yang Digunakan Masyarakat, di mana hasil riset dan inovasi dosen dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Program ini pun mendukung visi pemerintah dalam Asta Cita, khususnya peningkatan lapangan kerja, kewirausahaan, dan industri kreatif serta pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Program PkM yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini diawali dengan kegiatan sosialisasi pada 18 Juli 2025. Sosialisasi dihadiri oleh seluruh tim PkM, mahasiswa, dan karyawan IRT Geblek Mbak Sun. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan rangkaian program sekaligus menjalin komunikasi yang baik antara tim pelaksana dan mitra.
Setelah sosialisasi, rangkaian pelatihan dimulai di lokasi IRT Geblek Mbak Sun. Pada pelatihan pertama, dipandu oleh Dr. Eva Rolia, M.T., MKM., peserta dilatih membuat inovasi rasa geblek seperti geblek sambal dan geblek cuka. Selain itu, limbah sagu dari proses pembuatan geblek dimanfaatkan kembali untuk diolah menjadi empek-empek, sehingga tidak ada bahan yang terbuang. Peserta juga mempelajari teknik pengemasan vacuum agar produk lebih higienis, tahan lama, dan dapat dipasarkan ke luar daerah dengan aman.
Pelatihan kedua dilaksanakan di Resto Pakde Yok, Kota Metro, pada 9 Agustus 2025. Dalam kegiatan ini, peserta dilatih membuat laporan keuangan berbasis aplikasi digital dan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi yang baik. Materi ini diberikan oleh Karnila Ali dan Ardiansyah Japlani dengan tujuan meningkatkan tata kelola usaha yang profesional dan efisien.
Pelatihan terakhir diadakan di tempat yang sama pada 16 Agustus 2025. Pada sesi ini, Dani Anggoro memandu peserta untuk memanfaatkan media sosial, website, dan platform marketplace, seperti Tokopedia, sebagai sarana pemasaran digital. Dengan keterampilan ini, diharapkan produk geblek dapat dikenal lebih luas dan menjangkau pasar di luar daerah.
Tidak hanya memberikan pelatihan, tim PkM juga menyerahkan bantuan berupa peralatan pendukung produksi dan pemasaran. Bantuan tersebut meliputi mesin vacuum, freezer untuk memperpanjang masa simpan produk, serta mesin pompa air agar produksi tetap berjalan meski di musim kemarau. Selain itu, dukungan teknologi digital berupa website, media sosial, dan akun Tokopedia untuk penjualan daring juga diberikan agar pemasaran produk lebih modern dan efektif.
Untuk memastikan semua ilmu dan teknologi yang diberikan benar-benar dimanfaatkan secara optimal, tim PkM melakukan pendampingan langsung pada 30 Agustus 2025. Pendampingan ini bertujuan memantau perkembangan mitra sekaligus membantu menyelesaikan kendala yang dihadapi di lapangan.
Ketua Tim PkM, Dani Anggoro, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, mulai dari dosen, mahasiswa, mitra usaha, hingga pemerintah daerah. Ia berharap pelatihan, pendampingan, dan bantuan teknologi ini dapat menjadikan IRT Geblek Mbak Sun semakin berkembang, meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Trimurjo, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Program ini bukan hanya tentang teknologi dan pelatihan, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat berdaya dan mandiri. Kami ingin melihat IRT Geblek Mbak Sun terus tumbuh, mampu memperluas pasar, dan memberi manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Dani Anggoro.
Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah, program PkM UM Metro diharapkan menjadi contoh nyata pemberdayaan masyarakat desa berbasis inovasi dan digitalisasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal.
Baca Juga: Meningkatkan Dampak SDG 8 Lewat Kolaborasi Impact Circle 2024 x Mondelez International
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News