bajing kelapa hewan pengerat mirip tupai yang menjerit kalau terancam - News | Good News From Indonesia 2025

Bajing Kelapa, Hewan Pengerat Mirip Tupai yang Menjerit Kalau Terancam

Bajing Kelapa, Hewan Pengerat Mirip Tupai yang Menjerit Kalau Terancam
images info

Bajing Kelapa (Callosciurus notatus), salah satu spesies bajing yang paling umum dan mudah dijumpai. Hewan pengerat yang kerap disalahartikan sebagai tupai ini memainkan peran penting dalam ekosistem.

Keberadaannya kadang menjadi "tetangga" yang menggemaskan sekaligus mengesalkan bagi manusia karena kebiasaannya yang suka mencicipi buah di pekarangan.

Apa Itu Bajing Kelapa?

Bajing Kelapa, dengan nama ilmiah Callosciurus notatus, adalah spesies rodentia dari keluarga Sciuridae. Nama genusnya, Callosciurus, berasal dari bahasa Yunani yang berarti "bajing yang indah", merujuk pada penampilan fisiknya yang memang menarik dan berwarna-warni dibandingkan banyak spesies bajing lainnya. 

Spesies ini adalah hewan asli (endemik) kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di Indonesia, penyebarannya sangat luas, mencakup Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Bajing Kelapa adalah hewan yang sangat adaptif. Habitat utamanya adalah hutan primer dan sekunder, hutan mangrove, rawa-rawa, serta berbagai area terbuka yang memiliki banyak pepohonan. 

Yang menarik, bajing ini juga sangat sering ditemui di daerah yang didominasi aktivitas manusia, seperti kebun campuran (agroforestri), perkebunan kelapa dan buah-buahan, taman kota, hingga pekarangan rumah di pedesaan dan pinggiran kota. 

Mereka lebih menyukai dataran rendah hingga ketinggian menengah, dan jarang ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan manusia membuat populasinya masih relatif stabil.

Ciri Khas Bajing Kelapa

Secara fisik, Bajing Kelapa memiliki ciri yang khas. Ukuran tubuhnya sedang untuk ukuran bajing, dengan panjang kepala dan tubuh sekitar 20-22 cm, dan panjang ekornya hampir sama, yakni 18-20 cm. 

Ekornya yang tebal dan berbulu lebat berfungsi sebagai penyeimbang saat ia memanjat dan melompat dari dahan yang satu ke dahan lainnya. Bulu pada punggungnya berwarna coklat keabu-abuan atau coklat zaitun, sedangkan perutnya berwarna kemerahan atau jingga pucat. 

Ciri pembeda yang paling mencolok adalah garis putih kekuningan di sisi samping tubuhnya, yang memisahkan warna punggung dan perut.

Perilakunya sangat lincah dan gesit. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon (arboreal) dan aktif pada siang hari (diurnal). Bajing Kelapa dikenal sebagai perenang yang handal. 

Ia sering terlihat memanjat dengan cepat, melompat dengan berani, dan bahkan berenang untuk menyebrangi sungai atau selokan untuk mencapai sumber makanan. Ketika merasa terganggu atau terancam, ia akan mengeluarkan suara jeritan keras dan pendek sebagai tanda peringatan.

Baca juga Sering Dikira Sama, Tupai dan Bajing Ternyata Hewan yang Berbeda

Beda Bajing Kelapa dan Tupai

Istilah "bajing" dan "tupai" sering digunakan secara tertukar dalam percakapan sehari-hari, padahal dalam taksonomi ilmiah, mereka merujuk pada kelompok hewan yang berbeda. Bajing Kelapa (Callosciurus notatus) adalah bajing (squirrel), sementara hewan yang biasa disebut tupai di Indonesia adalah dari famili Tupaiidae (tree shrew), misalnya Tupai Jawa (Tupaia javanica).

Perbedaan utama keduanya adalah:

  1. Taksonomi: Bajing adalah hewan pengerat (ordo Rodentia), sementara tupai (tree shrew) memiliki ordo sendiri, yaitu Scandentia, dan lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan primata daripada dengan rodentia.
  2. Moncong: Bajing memiliki moncong yang lebih bulat dan pendek, sedangkan tupai memiliki moncong yang lebih runcing dan panjang, menyerupai cerurut.
  3. Gigi: Sebagai rodentia, bajing memiliki sepasang gigi seri depan yang terus tumbuh dan harus digerat, sementara gigi tupai tidak memiliki karakteristik seperti itu.
  4. Perilaku Makan: Bajing biasa duduk dengan posisi tegak sambil memegang makanannya dengan kedua kaki depan. Tupai cenderung mencari makan dengan moncongnya yang selalu mencium-cium permukaan tanah atau batang pohon.

Apa Makanan Bajing Kelapa?

Bajing Kelapa adalah hewan omnivora dengan diet yang sangat luas dan variatif, yang menjadi salah satu kunci keberhasilannya beradaptasi. Makanan utamanya adalah berbagai jenis buah-buahan (terutama yang manis dan lunak seperti pepaya, pisang, dan tentu saja kelapa), biji-bijian, kuncup bunga, dan nektar. 

Mereka juga memakan serangga, telur burung, dan bahkan kulit kayu pada waktu-waktu tertentu. Kebiasaannya memakan buah kelapa muda dengan melubangi bagiannya seringkali membuatnya dianggap sebagai hama oleh petani.

Apakah Bajing Kelapa Hewan Dilindungi?

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Permen LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, Bajing Kelapa (Callosciurus notatus) tidak termasuk dalam daftar satwa dilindungi.

Status ini diberikan karena persebaran populasi bajing kelapa yang masih sangat luas dan jumlahnya yang masih banyak (stabil) di alam. Meskipun tidak dilindungi, perburuan dan perdagangannya yang berlebihan tentu dapat mengancam populasi lokal. Keberadaannya yang sering dianggap sebagai hama pertanian juga membuatnya sering diburu. 

Penting untuk diingat bahwa meskipun tidak dilindungi undang-undang, bajing kelapa tetap merupakan bagian dari rantai makanan dan ekosistem yang berperan dalam penyebaran biji (seed dispersal), sehingga kelestariannya perlu diperhatikan.

Baca juga Mengungkap Temuan Baru dari Tupai Tanah Berjumbai yang Misterius di Borneo

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.