tim kkn uad kenalkan daun pepaya sebagai pestisida nabati padukuhan ngreyung - News | Good News From Indonesia 2025

Tim KKN UAD Kenalkan Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati Padukuhan Ngreyung

Tim KKN UAD Kenalkan Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati Padukuhan Ngreyung
images info

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II.D.2 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya di Padukuhan Ngreyung, Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul pada 11 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Balai Padukuhan dengan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari kelompok tani, ibu-ibu PKK, hingga pemuda karang taruna yang berperan aktif dalam kegiatan pertanian dan lingkungan.

Kegiatan ini berawal dari keprihatinan terhadap masih tingginya penggunaan pestisida kimia di kalangan petani. Pestisida kimia memang mampu mengendalikan hama dengan cepat, tetapi dampak jangka panjangnya sangat berisiko: tanah menjadi keras dan kehilangan kesuburan, air tanah tercemar, serta berpotensi mengganggu kesehatan manusia.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UAD menawarkan alternatif ramah lingkungan melalui pemanfaatan bahan lokal yang mudah ditemukan, yaitu daun pepaya.

Baca Juga: Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan oleh KKN-T IPB University: Pembuatan POC dari Kotoran Kambing di Desa Gambarsari

Potensi Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati

Daun pepaya dipilih bukan tanpa alasan. Selain mudah diperoleh di lingkungan sekitar, daun pepaya juga mengandung senyawa aktif seperti papain, alkaloid, dan tanin yang terbukti memiliki sifat insektisida alami.

Senyawa papain berfungsi sebagai enzim proteolitik yang mampu memecah protein sekaligus bekerja sebagai racun kontak yang mengganggu sistem saraf serangga. Sementara itu, alkaloid dan tanin bekerja dengan cara menurunkan nafsu makan serangga serta mengacaukan proses pencernaan mereka.

Alkaloid sendiri bersifat toksik sehingga dapat menekan aktivitas makan hama. Di sisi lain, tanin menghambat kerja enzim pencernaan sehingga tanaman menjadi kurang menarik bagi serangga dan berpotensi menyebabkan kematian pada organisme pengganggu tersebut.

Dengan demikian, penggunaan daun pepaya sebagai pestisida nabati bisa menjadi solusi praktis, murah, dan aman bagi masyarakat tani.

Proses Pelatihan dan Praktik Pembuatan

Dalam pelatihan ini, mahasiswa KKN tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga langsung memperagakan cara pembuatan pestisida nabati. Sederhana dan mudah dipraktikkan kembali oleh masyarakat, berikut tahapannya:

  1. Daun pepaya dibersihkan, kemudian ditumbuk atau diblender hingga halus.
  2. Dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1.
  3. Disaring agar cairannya lebih halus dan siap digunakan.
  4. Ditambahkan sabun cuci piring cair dalam jumlah sedikit sebagai perekat sehingga pestisida dapat menempel lebih lama pada permukaan daun tanaman.

Setelah proses pembuatan selesai, masyarakat diberi kesempatan untuk menyemprotkan larutan pestisida nabati tersebut pada beberapa tanaman percobaan. Dengan metode ini, masyarakat dapat langsung melihat betapa mudah dan efisiennya membuat pestisida organik sendiri.

Manfaat Pestisida Nabati bagi Pertanian dan Lingkungan

Dalam sesi diskusi, mahasiswa KKN juga menyampaikan sejumlah manfaat dari penggunaan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia: hal ini penting agar hama tidak menjadi resisten dan petani tidak harus terus-menerus meningkatkan dosis pestisida kimia.
  • Menjaga kesuburan tanah: kandungan organik dalam pestisida nabati tidak merusak struktur tanah, sehingga pertanian dapat lebih berkelanjutan.
  • Ramah lingkungan dan aman: pestisida nabati tidak meninggalkan residu berbahaya pada hasil panen sehingga lebih sehat dikonsumsi.
  • Ekonomis: bahan baku berupa daun pepaya mudah diperoleh di sekitar pekarangan rumah sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar.

Antusiasme dan Harapan Masyarakat

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Padukuhan Ngreyung. Para peserta tampak antusias mengikuti proses praktik. Bahkan, sebagian ibu-ibu PKK langsung mengajukan pertanyaan mengenai cara penyimpanan pestisida nabati dan cara penggunaannya agar lebih efektif. Pemuda karang taruna pun menilai pelatihan ini bermanfaat untuk memperkaya wawasan mereka, terutama dalam mendukung program pertanian organik yang sedang digencarkan pemerintah.

Adam, ketua kelompok KKN Unit II.D.2, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat desa.

“Dengan memanfaatkan daun pepaya yang ada di sekitar rumah, masyarakat bisa membuat pestisida sendiri dengan biaya terjangkau sekaligus mendukung pertanian sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Mendorong Pertanian Organik dan Kemandirian Desa

Kegiatan ini tidak hanya sekadar pelatihan teknis, melainkan juga bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian organik. Dengan beralih ke pestisida nabati, petani dapat menjaga kualitas tanah dan hasil pertanian tetap sehat tanpa harus mengandalkan produk kimia yang harganya semakin mahal.

Program KKN ini diharapkan mampu mendorong kemandirian desa. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti daun pepaya, masyarakat tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan desa. Model pertanian berkelanjutan ini juga dapat menjadi contoh bagi dusun-dusun lain dalam mengembangkan pertanian berbasis ekologi.

Baca Juga: Edukasi OPT untuk Tingkatkan Kapasitas Kelompok Petani Padi Desa Girimulyo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
FA
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.