mahasiswa ipb inovasikan budi daya lebah tanpa sengat di hutan pinus karacak - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa IPB Inovasikan Budi Daya Lebah tanpa Sengat di Hutan Pinus Karacak

Mahasiswa IPB Inovasikan Budi Daya Lebah tanpa Sengat di Hutan Pinus Karacak
images info

Hutan pinus di Desa Karacak, yang selama ini berfungsi sebagai kawasan lindung dan sumber kehidupan ekosistem setempat, kini bertransformasi menjadi lokasi perintisan budi daya lebah tanpa sengat dari jenis Tetragonula laeviceps.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPKO) yang diselenggarakan oleh Forest Management Students’ Club (FMSC) dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University. Tujuan proyek ini adalah meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan dalam mendampingi masyarakat desa melalui inovasi yang memanfaatkan potensi lokal.

Lebah Tetragonula laeviceps adalah salah satu spesies lebah tanpa sengat yang termasuk dalam kelompok hewan Kingdom Animalia, kelas serangga Insecta, ordo Hymenoptera, keluarga Apidae, dan genus Tetragonula. Lebah ini berperan penting sebagai penyerbuk alami dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Secara fisik, lebah ini berwarna hitam mengkilap dengan antena dan rahang berwarna cokelat-kekuningan, serta toraks yang tertutup bulu cokelat kehitaman. Ukurannya kecil; panjang tubuh antara 3,44–3,76 mm dengan lebar kepala sekitar 1,55–1,70 mm.

Lubang masuk sarang berbentuk oval dan menyerupai corong. Lebah ini tidak memiliki sengat, mudah dipelihara, dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN IPB University Hadirkan PAHLAWAN, Solusi Cegah Serangan Wereng di Desa Sigentong, Tegal

Penemuan koloni lebah pertama kali dilakukan di hutan pinus Karacak saat survei lapangan pada 11 Agustus 2025. Survei lanjutan pada 15 Agustus 2025 menemukan total 25 koloni aktif.

Selama kegiatan tersebut, tim mahasiswa juga berdialog dengan warga RW 07, termasuk para petani lokal seperti Pak Dede, Pak Asep, dan Pak Sani untuk menggali potensi pengembangan budidaya lebah yang berkelanjutan.

Metode budi daya lebah Tetragonula laeviceps yang digunakan adalah teknik cangkok lebah. Teknik ini melibatkan pemindahan koloni lebah dari habitat aslinya ke dalam kotak sarang buatan tanpa merusak induk koloni.

Proses pencangkokan dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor penting, seperti kondisi lingkungan, ketersediaan pakan dan resin, serta ukuran sarang yang disesuaikan dengan ukuran lebah. Musim kemarau dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pencangkokan karena kondisi lingkungan lebih stabil dan cenderung tidak mengganggu aktivitas lebah.

Lebah Tetragonula laeviceps menyimpan madu di dalam pot madu kecil yang terdapat di dalam sel sarang mereka. Panen madu dilakukan secara bergilir dengan interval sekitar empat bulan sekali dari masing-masing koloni.

Dalam sarang lebah terdapat dua jenis sel penyimpanan: sel polen yang mempunyai tekstur lebih padat,dan sel madu yang berisi cairan madu. Karena ukuran pot madu yang sangat kecil dan rapuh, metode panen menggunakan alat penyedot khusus agar struktur sarang tidak mengalami kerusakan saat madu diambil. Metode ini memungkinkan pemanenan madu tetap efisien tanpa mengganggu keberlangsungan koloni lebah.

Melalui program ini, PPKO FMSC berupaya menciptakan sinergi yang harmonis antara konservasi hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Program budi daya lebah tanpa sengat di kawasan Karacak dirancang tidak hanya sebagai upaya pelestarian ekosistem hutan, tetapi juga sebagai model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Budi daya lebah jenis Tetragonula laeviceps ini memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dengan tanpa merusak habitat alami lebah maupun lingkungan di sekitarnya.

Melalui pelatihan dan pendampingan teknis yang intensif, masyarakat lokal diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola budidaya lebah secara mandiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka sekaligus menjaga kelestarian hutan yang menjadi habitat lebah. Program ini juga bertujuan memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam demi keberlangsungan ekosistem hutan.

Budi daya lebah tanpa sengat di Karacak diharapkan menjadi contoh praktek pemberdayaan ekologis yang sukses dan dapat direplikasi di wilayah lain. Sinergi antara konservasi dan pemberdayaan masyarakat ini menjadi landasan utama agar keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat berjalan beriringan tanpa saling merugikan.

Hutan Lestari, Desa Berdikari!

Baca Juga: KKN-T Inovasi IPB University Ciptakan Program “Satu Rumah Satu Kelinci” di Desa Pagerpelah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

TAG: Kabar Baik Indonesia Good News From Indonesia Makin Tahu Indonesia KKN ipb lebah

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

GK
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.