Indonesia kaya akan berbagai tanaman buah endemik seperti salak bali, buah gandaria, sawo kecik, dan masih banyak lagi. Buah-buahan tersebut memiliki rasa dan karakteristik unik masing-masing.
Sungguh menyenangkan apabila Kawan GNFI dapat menanamnya di rumah. Berikut disajikan 5 rekomendasi tanaman buah endemik Indonesia yang bisa ditanam dalam pot.
Salak Bali
Salak Bali, atau yang memiliki nama ilmiah Salacca zalacca var. amboinensis adalah varietas salak endemik Indonesia yang berasal dari Pulau Bali. Melansir situs Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, salak Bali berbeda dengan salak pondoh dari Yogyakarta atau salak sidimpuan dari Sumatra.
Salak Bali memiliki rasa yang sangat manis dengan tekstur buah yang halus. Karakteristik unik inilah yang membuat salak bali populer di kalangan wisatawan.
Melansir dari Kumparan, menanam salak dalam pot tidaklah sulit. Kawan GNFI harus memilih bibit yang berkualitas dan berusia setidaknya tiga bulan. Penanaman sebaiknya dilakukan saat musim kemarau agar mengurangi resiko terserang penyakit atau hama tanaman, tetapi dengan tetap memperhatikan pengairannya.
Salak Bali adalah salak endemik yang tumbuh optimal di Bali. Apabila Kawan GNFI berniat menanamnya, disarankan agar menanamnya dengan cara yang mirip dengan yang dilakukan petani salak bali, yakni menggunakan pupuk kandang, kompos dari sisa tanaman, dan bahan organik lainnya.
Pestisida kimia yang digunakan juga tidak berlebihan dan disarankan untuk memakai pestisida alami.
Bangga! Sistem Agroforestri Salak Bali Mendapatkan Pengakuan dari FAO PBB
Gandaria
Gandaria atau yang juga dikenal dengan jatake merupakan tanaman asli Indonesia yang mirip dengan mangga, tetapi berukuran lebih kecil dan berbentuk lebih bulat. Melansir situs UPT Perbenihan Tanaman Hutan, buah dengan nama latin Bouea macrophylla Griff ini ketika sudah tua atau matang buah gandaria berwarna kuning dan dapat dimakan langsung.
Ketika masih muda buah ini dapat dijadikan campuran sambal atau rujak. Sedangkan daunnya dapat dikonsumsi sebagai lalap pendamping makanan.
Menanam buah gandaria dalam pot hampir sama dengan menanam pohon buah pada umumnya. Namun, karena ditanam dalam pot, Kawan GNFI harus lebih memperhatikan perawatannya.
Bibit yang digunakan harus sehat dan cukup umur. Penyiraman dilakukan secara rutin untuk menjaga kelembaban dan pot harus diletakkan di tempat terbuka yang memberikan sinar matahari secara penuh dan optimal. Pemberian pupuk juga sangat disarankan seperti pupuk NPK daun.
Kawan GNFI juga perlu memperhatikan bahwa meskipun buah gandaria dapat tumbuh dalam pot, buah yang dihasilkan mungkin tidak sebanyak yang ditanam di tanah langsung.
Sawo Kecik
Sawo kecik adalah varietas sawo yang berukuran lebih kecil dari sawo pada umumnya. Melansir situs UPT Perbenihan Tanaman Hutan, buah dengan nama latin Manilkara kauki ini ketika masak berwarna oranye hingga kemerahan dan mengkilap.
Berbeda dengan sawo yang umumnya berwarna coklat ketika masak dengan tekstur kulit yang agak kasar. Bentuk buah sawo kecik juga lonjong, hampir mirip buah melinjo tetapi sedikit lebih besar.
Buah sawo kecik memiliki filosofi dalam budaya Jawa, yakni diambil dari kata sarwo becik, yang berarti menjadi baik. Selain memiliki filosofi yang dalam, sawo kecik juga kaya akan manfaat. Buah sawo kecik dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan masih banyak lagi.
Sawo kecik dapat tumbuh bahkan di tanah yang kurang subur, dan sering dijadikan tanaman perintis. Untuk menumbuhkan sawo kecik dalam pot Kawan GNFI dapat melakukannya di pot yang besar atau drum.
Melansir situs Agri Kompas, biji yang ditanam harus yang berkualitas. Pemupukan juga harus dilakukan secara rutin menggunakan pupuk NPK. Sedangkan penyiramannya dilakukan satu kali atau dua kali sehari tergantung pada kelembaban tanah.
Ketika tumbuh menjadi pohon, sawo kecik harus dipangkas atau dilakukan pruning agar nutrisi yang diterima dapat terfokus di perkembangan buah.
Buah sawo juga banyak yang dipanen sebelum waktunya masak agar tidak dimakan hewan liar dan dibiarkan matang dengan cara diperam.
Mengenal Sawo Kecik, Tumbuhan Sarat Filosofi yang Mulai Hilang Keberadaannya
Kecombrang
Kecombrang atau yang memiliki nama latin Etlingea elatior adalah tanaman yang juga dikenal sebagai honje. Kecombrang adalah tumbuhan rempah asli Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk masakan, seperti bahan sambal.
Melansir situs Lindungi Hutan, kecombrang sebenarnya adalah bunga yang bisa dikonsumsi atau edible. Bunga kecombrang berwarna merah dengan tangkai yang bulat.
Batang kecombrang mirip dengan batang jahe dan lengkuas. Kecombrang mengandung minyak atsiri yang dimanfaatkan secara tradisional untuk menghilangkan bau napas dan bau badan.
Menanam kecombrang dalam pot tidak sulit. Kawan GNFI bisa menanamnya dari stek batang yang sudah tua yang dikeringkan dan direndam seminggu hingga berakar.
Bibit tersebut ditanam di polybag berisi tanah bercampur pupuk kandang dan diletakkan di tempat teduh.
Perawatan kecombrang cukup mudah yakni dengan penyiraman 1–2 hari sekali dan pemupukan organik sebulan sekali. Kawan GNFI sudah bisa memanen bunga kecombrang dari masih kuncup atau setiap 4–6 minggu sekali.
Mengenal Rasa Buah, Bentuk Bunga dan Karakteristik Pohon kecombrang
Nanas Palembang
Nanas Palembang adalah varietas nanas lokal asal Palembang, Sumatra Selatan. Melansir Pertanian Press, tanaman yang juga dikenal sebagai nanas pamboang ini memiliki keunggulan dibanding nanas umumnya, yakni rasanya yang manis, segar, dan legit serta tekstur buahnya yang halus.
Nanas Palembang juga lebih manis dan hampir tidak ada rasa masam sama sekali. Ketika masak, buahnya berwarna kuning merata dan agak keputihan dengan ukuran buahnya sama dari pangkal hingga ujung.
Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan Tubuh, Bebas Lemak dan Kolesterol
Melansir dari Kumparan, menanam nanas dalam pot cukup mudah dilakukan, tetapi perlu waktu untuk bisa memanennya. Nanas bisa ditanam dari mahkota buah yang sehat. Setelah dipotong dan dijemur sebentar supaya kering, mahkota ditanam di pot besar dengan tanah yang dicampur pasir dan kompos.
Letakkan pot di tempat yang banyak sinar matahari, siram 2–3 kali seminggu, dan beri pupuk secara rutin. Bersihkan gulma, buang daun kering, dan cek hama agar tanaman tetap sehat.
Nanas biasanya siap dipanen setelah 1,5–2 tahun, ditandai kulit buah kuning merata dan aroma yang harum.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
