aak abdullah dan laskar hijau aktivis lingkungan peraih satu indonesia awards astra - News | Good News From Indonesia 2025

A'ak Abdullah dan Laskar Hijau: Aktivis Lingkungan Peraih SATU Indonesia Awards ASTRA

A'ak Abdullah dan Laskar Hijau: Aktivis Lingkungan Peraih SATU Indonesia Awards ASTRA
images info

Pada 2010, Program Penghargaan SATU Indonesia Awards dari PT. ASTRA International memberikan penghargaan kepada sebuah organisasi aktivis lingkungan, yakni Laskar Hijau atas kontribusinya dalam rehabilitasi alam.

Organisasi ini awalnya didirikan untuk menyelamatkan lingkungan sekitar, terutama kawasan hutan lindung Gunung Lemongan dari ancaman kekeringan dan pembalakan liar. Bagaimana cerita selengkapnya? Kawan GNFI dapat membaca kisah mereka dalam artikel berikut ini. 

Laskar Hijau, Upaya Penyelamatan Gunung Lemongan 

Kisah Awal Pembentukan Laskar Hijau

Foto Pembalakan Hutan Liar (Illegal Logging)
info gambar

Air adalah sumber vital dan berharga yang diberikan alam. Air dibutuhkan oleh semua manusia di bumi, tanpa terkecuali. Namun, apa jadinya jika alam dirusak? Maka manusia itu sendiri yang akan merasakan dampaknya. 

Kenyataan pahit tersebut seolah memanggil jiwa A’ak Abdullah dan menggerakkannya untuk melakukan sesuatu. Sesuatu dengan tujuan besar dan mulia. Sesuatu yang akan mengembalikan kehidupan alam dan masyarakat di sekitarnya. Sesuatu itu bernama Laskar Hijau.

Laskar Hijau lahir dari dampak ketamakan manusia terhadap alam, utamanya di sekitar Gunung Lemongan. Hutan Lindung di kawasan Gunung Lemongan adalah salah satu tempat terjadinya pembalakan liar (illegal logging) dari tahun 1998 hingga 2002.

Pembalakan liar ini menyebabkan debit air di ranu sekitar gunung menjadi berkurang. Melansir Lumajang SATU, gunung ini menjadi sumber mata air untuk 13 ranu di sekitarnya, yang kemudian digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi pertanian. 

Apabila debit air berkurang dan tidak ada perubahan, maka kekeringan akan mengancam masyarakat di kawasan ini. Kondisi memprihatinkan tersebut menjadi titik awal lahirnya Laskar Hijau pada 2005, sebuah organisasi lingkungan non-profit yang berbasis swadaya murni.

Songket Deli: Jejak Budaya Melayu yang Hidup Kembali lewat Program Desa Sejahtera Astra di Percut Sei Tuan

Tujuan Besar Laskar Hijau 

Foto Penanaman Hutan atau Penghijauan
info gambar

Kelompok aktivis lingkungan yang memiliki semboyan Tanam, Tanam, dan Tanam ini memiliki satu tujuan yang besar dan mulia. Melansir Lumajang SATU, tujuan Laskar Hijau awalnya terfokus pada penghijauan di Ranu Klakah dan Ranu Pakis, dimana kondisi debit air di kawasan tersebut yang sudah mulai berkurang. Kemudian sejak 2008, fokus kelompok ini difokuskan menjadi mengembalikan fungsi dan kehidupan hayati di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang rusak karena pembalakan liar. 

Langkah-langkah Hijau oleh Laskar Hijau 

Sejak awal pembentukannya, Laskar Hijau berfokus menanam pohon, terutama tanaman konservasi untuk mengembalikan kehidupan ekosistem hutan lindung di kawasan Gunung Lemongan. Setiap pohon atau tanaman yang ditanam oleh Laskar Hijau selalu ditujukan untuk upaya mengembalikan kondisi lingkungan.

  • Menanam Bambu
Foto Penanaman Bambu di Gunung Lemongan dalam Rangka Kenduri Pohon
info gambar

Salah satu tanaman yang ditanam Laskar Hijau adalah bambu. Melansir Lumajang SATU, dipilihnya bambu oleh Laskar Hijau adalah untuk menciptakan mata air baru, khususnya di wilayah utara kawasan Gunung Lemongan yang selama ini sering mengalami krisis air. Upaya penanaman ini sekaligus adalah untuk memitigasi krisis iklim. Bambu memiliki kemampuan dalam menyerap air dan karbon di udara, menjadikan udara di kawasan hutan lindung tetap asri dan segar. 

  • Menanam Tanaman Buah Langka 
Foto Penanaman Pohon oleh Laskar Hijau dalam Rangka Kenduri Pohon
info gambar

Tanaman lain yang juga ditanam oleh Laskar Hijau adalah tanaman buah langka, seperti trenggulun, bisbul, kesemek, mundu, buah nona, klerek, dan lainnya. Kawasan hutan lindung Gunung Lemongan adalah tempat yang sesuai untuk melestarikannya karena memiliki tanah yang subur.

  • Pohon baobab dari Afrika 
Foto Pohon Baobab dari Afrika
info gambar

Tidak puas hanya dengan menanam tanaman lokal, Laskar Hijau juga melakukan penanaman pohon baobab (adansonia) sebagai bukti betapa seriusnya kelompok ini dalam melakukan rehabilitasi hayato di kawasan Gunung Lemongan. 

Tidak main-main, pohon baobab yang ditanam didatangkan langsung dari Afrika. Pohon tersebut sengaja dipilih sebagai upaya untuk menghidupkan kembali mata air. Selain itu, pohon baobab memiliki beberapa kelebihan yakni terkenal dengan tingginya yang bisa mencapai 25 meter dan kemampuannya menyimpan air hingga 120 liter per batangnya. Pohon baobab juga berumur panjang dan bisa berusia mencapai 700 tahun.

Dari Karst yang Terancam Hingga Konsep Ecovillage Berkelanjutan, Inilah Jalan Panjang Kampung Berseri Astra (KBA) Cidadap Bandung Barat

Sosok di Balik Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus 

Latar belakang dan Motivasi 

Foto A'ak Abdullah Kudus, Pendiri Laskar Hijau
info gambar

Melansir situs Siap Viva, sosok yang memprakarsai berdirinya Laskar Hijau adalah A’ak Abdullah Al-Kudus, seorang pegiat lingkungan kelahiran 12 Oktober 1974 dari Lumajang. Pembalakan liar yang terjadi di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan tidak hanya menyumbang kerusakan alam yang terjadi, tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Rasa prihatin itulah yang menggerakkannya untuk mengumpulkan sukarelawan dalam sebuah organisasi yang disebut Laskar Hijau. 

Upaya penghijauan yang dilakukan oleh Laskar Hijau merupakan bentuk kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan harus diemban oleh semua generasi, ditambah dengan urgensi yang dihadapi oleh masyarakat sekitar kawasan Gunung Lemongan, membuat Laskar Hijau terus bergerak maju dalam misinya untuk melakukan perubahan sosial dan perlindungan lingkungan. 

Salah satu bukti nyata kerja keras dan kepedulian A’ak Abdullah dan Laskar Hijau adalah keberhasilannya dalam melakukan penghijauan 400 hektar kawasan hutan lindung Gunung Lemongan pada 2013. Prestasi inilah yang mengantarkan A'ak Abdullah dan Laskar Hijau meraih Penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra.

Dari Timur untuk Indonesia, Kisah Kampung Berseri Astra, Dusun Kemo, Pulau Ende

Tantangan A’ak Abdullah dan Laskar Hijau

Laskar Hijau, seperti halnya organisasi aktivis lingkungan lain, sering mendapat tantangan, perusakan misalnya. Bagaimana tidak, penghijauan yang dilakukan oleh A’ak Abdullah dan Laskar Hijau dinilai mengganggu bisnis kelompok perusak hutan seperti pelaku illegal logging yang sering melakukan penebangan liar.

Penebangan ratusan pohon seperti pohon durian, manggis, leci, yang ditanam oleh Laskar Hijau adalah yang kerap terjadi. Bahkan fasilitas yang dibangun oleh Laskar Hijau seperti posko dan bak penampung air hujan juga dirusak. 

Kerusakan yang terjadi, menurut A’ak Abdullah seperti yang dilansir Lumajang SATU, didasari oleh dua hal, yakni memang ada oknum masyarakat yang bekerja sebagai perambah hutan. Oknum-oknum tersebut merambah hutan untuk kemudian menjadikan hutan tersebut sebagai lahan menanam kayu sengon ataupun dijual.

Alasan kedua adalah kurangnya ketegasan dari aparat setempat terhadap pelaku illegal logging, sehingga tidak ada rasa jera dari oknum perusak tersebut.

Kisah A'ak Abdullah dan Laskar Hijau diatas adalah contoh nyata masih adanya masyarakat yang peduli terhadap alam dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Semoga perjalanan Laskar Hijau dapat menjadi inspirasi dan teladan untuk Kawan GNFI dan masyarakat Indonesia lainnya untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. 

 

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.