Kelompok UNNES Giat 12 Desa Rowolaku melaksanakan program kerja sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Raudhotul Athfal Muslimat Nahdhatul Ulama (RAM NU) Desa Rowolaku.
Kegiatan ini merupakan program kerja wajib dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (Pusbang KKN) LPPM UNNES dengan tema Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kelompok UNNES Giat 12 kemudian memfokuskan pelaksanaannya di RAM NU Desa Rowolaku untuk membiasakan pola hidup sehat sejak dini melalui edukasi sederhana dan menyenangkan.
PHBS Sejak Usia Dini
PHBS merupakan upaya penting dalam menanamkan kebiasaan sehat yang dilakukan individu, keluarga, maupun masyarakat agar kesehatan tetap terjaga dan penyakit dapat dicegah. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan PHBS adalah pembiasaan sejak dini. Anak-anak usia RA (Raudhotul Athfal) berada pada masa keemasan (golden age) di mana mereka mudah menyerap informasi dan membentuk kebiasaan.
Berangkat dari hal tersebut, tim UNNES Giat 12 Desa Rowolaku memilih RAM NU sebagai lokasi pelaksanaan program kerja. Harapannya, anak-anak tidak hanya memahami teori tentang pola hidup sehat, tetapi juga mampu mempraktikkannya dalam keseharian, terutama dalam hal mengonsumsi makanan bergizi serta membiasakan cuci tangan dengan benar.
Jalannya Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025, mulai pukul 07.30 hingga 09.00 WIB. Peserta kegiatan adalah siswa-siswi kelas B1 RAM NU Rowolaku yang didampingi oleh guru kelas. Sejak awal, suasana terlihat antusias. Anak-anak duduk rapi sambil memperhatikan kakak-kakak mahasiswa UNNES Giat 12 yang siap memberikan materi.
Kegiatan dibuka dengan perkenalan singkat dan ice breaking untuk mencairkan suasana. Setelah itu, mahasiswa menyampaikan materi PHBS dengan cara yang kreatif, yaitu melalui media lagu. Pendekatan ini dipilih agar lebih mudah diterima oleh anak-anak sekaligus menumbuhkan semangat mereka untuk ikut bernyanyi dan bergerak.
Antusiasme semakin terlihat ketika tim mengajak anak-anak bermain permainan bertema Isi Piringku. Dalam permainan ini, anak-anak menempelkan gambar berbagai jenis makanan ke dalam kategori piring sehat atau tidak sehat.
Melalui kegiatan ini, mereka belajar mengenali makanan bergizi sekaligus memahami pentingnya memilih asupan sehat.
Setelah permainan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik Enam Langkah Mencuci Tangan dengan Benar. Anak-anak didampingi mahasiswa dan guru untuk mempraktikkan langkah demi langkah, mulai dari menggosok telapak tangan hingga membersihkan sela-sela jari. Praktik dilakukan secara bersama-sama sehingga suasana belajar terasa menyenangkan sekaligus mendidik.
Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih
Setelah sesi praktik, kegiatan berlanjut dengan jam istirahat. Anak-anak makan bersama dengan tertib, kemudian diarahkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga diajak kembali melakukan cuci tangan setelah makan.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga memberikan pengalaman nyata tentang bagaimana menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu guru pendamping menyampaikan bahwa metode yang digunakan mahasiswa sangat membantu. “Anak-anak lebih mudah memahami ketika diajak bermain dan bernyanyi. Mereka jadi lebih semangat untuk mencoba sendiri dan bisa langsung praktik,” ujarnya.
Evaluasi dan Tantangan
Dalam evaluasi, tim UNNES Giat 12 mencatat bahwa pengondisian kelas perlu dilakukan lebih optimal. Hal ini karena anak-anak usia RA cenderung memiliki rentang konsentrasi yang pendek. Namun, strategi berupa penggunaan media lagu, permainan interaktif, dan ice breaking terbukti efektif dalam menjaga fokus anak-anak sekaligus membuat suasana belajar lebih menyenangkan.
Meskipun terdapat tantangan, kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari guru maupun siswa. Anak-anak tampak senang dan aktif mengikuti seluruh rangkaian acara. Bahkan, beberapa siswa tampak berlomba-lomba untuk maju ke depan ketika diajak bermain dan praktik.
Dukungan Mitra Lapangan
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerja sama erat antara mahasiswa UNNES Giat 12 dengan pihak RAM NU Desa Rowolaku. Guru-guru turut serta mendampingi anak-anak selama kegiatan berlangsung, memastikan suasana tetap kondusif dan materi yang disampaikan mahasiswa dapat lebih mudah dipahami. Dukungan penuh dari sekolah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Relevansi dengan SDGs
Program sosialisasi PHBS ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Dengan menanamkan PHBS sejak usia dini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh sehat, terhindar dari penyakit menular, dan terbiasa menjaga kebersihan diri maupun lingkungannya.
Kontribusi Mahasiswa untuk Desa
Pengabdian ini menunjukkan peran aktif mahasiswa dalam mendukung program kesehatan masyarakat. Edukasi yang diberikan tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga menjadi pengingat bagi guru dan orang tua tentang pentingnya membimbing anak dalam membiasakan perilaku hidup sehat.
Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pembangunan masyarakat desa. Melalui edukasi yang sederhana namun berkesan, mahasiswa hadir memberikan manfaat langsung bagi warga, khususnya generasi muda.
Dengan semangatbersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa, kegiatan sosialisasi PHBS di RAM NU Rowolaku menjadi langkah kecil yang diharapkan berdampak panjang. Melalui pembiasaan sejak dini, anak-anak Desa Rowolaku diharapkan tumbuh sebagai generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News