Majalah The Star tanggal 24 Agustus 2025 menulis berita dengan judul, “Indonesia's Surabaya named Asia's best choice for a cheap holiday; Sarawak's Kuching also in the list by booking website Agoda” (Surabaya Indonesia dinobatkan sebagai pilihan terbaik Asia untuk liburan murah; Kuching Sarawak juga masuk dalam daftar dengan situs web pemesanan Agoda).
Majalah itu menulis bahwa meskipun Surabaya sebagai kota terbesar kedua di negara yang populasinya terbesar keempat di dunia, memiliki mal-mal, sejarah kolonial Belanda, dan daerah Pecinan yang besar di bagian timur Pulau Jawa, namun biasanya tidak menjadi perhentian pilihan pertama bahkan kedua bagi wisatawan.
Padahal, menurut laporan majalah itu, beberapa jam saja berkendara ke arah barat dari Surabaya di Jawa Timur adalah Borobudur, sebuah candi Buddha abad ke-9 yang megah dan berhias, dan kota gerbangnya yang populer, Yogyakarta. Beberapa jam lebih jauh ke barat di Jawa—rumah bagi 156 juta dari 280 juta penduduk Indonesia dan pulau terpadat di dunia—salah satu kota metropolitan terbesar di dunia.
Sementara itu, beberapa jam juga ke timur dari Surabaya terletak pulau Bali, di mana pantai dan bar menarik jutaan wisatawan setiap tahun dan dari mana beberapa pulau lainnya membawa pengunjung ke Komodo, pulau rumah kadal eponymous yang menakutkan.
Tetapi menurut situs web pemesanan perjalanan Agoda, tarif kamar rata-rata "hanya $35 per malam (atau Rp500 ribu lebih)" menjadikan Surabaya "pilihan utama" tidak hanya bagi wisatawan yang berharap untuk menghemat beberapa dolar, tetapi "bagi mereka yang ingin merangkul budaya dan petualangan musim panas ini."
Salah satu atraksi terdekat Surabaya adalah Gunung Bromo, salah satu dari puluhan gunung berapi 'cincin api' aktif yang menghiasi kepulauan Indonesia seluas 5.000 kilometer, yang populer dengan pendakian malam hari bagi para pencari sensasi yang berharap untuk menyaksikan matahari terbit yang spektakuler.
Tirupati di India terdaftar kedua oleh Agoda, yang mengutip Kuil Venkateswara yang "terkenal" di kota itu dan masakan "lezat" sebagai alasan untuk berkunjung. Selain itu, Hat Yai di 'Deep South' Thailand dan dekat dengan perbatasan dengan Malaysia berada di urutan ketiga dalam daftar, sebagian karena menjadi "pintu gerbang" ke pantai dan pulau-pulau pasir putih seperti Lipe, yang terletak 60 kilometer di lepas pantai di mana Selat Malaka bertemu dengan Laut Andaman.
Kuching di Malaysia, Dalat di Vietnam, dan Nagoya Jepang termasuk di antara kota-kota lain dalam daftar, yang menurut Agoda didasarkan pada tarif kamar rata-rata di sepuluh tujuan paling populer di sembilan negara di Asia.
Situs web Agoda hanya menyebutkan tarif hotel yang murah saja di Surabaya dan proximity-nya ke tempat-tempat lain di Jawa, pulau Bali, dan Komodo sebagai indikator kota Surabaya adalah tempat yang murah untuk wisatawan. Namun, mungkin saja Agoda akan lebih menyarankan wisatawan berkunjung ke Surabaya bila melihat begitu murahnya kuliner di kota Buaya ini, misalkan jajanan martabak yang cuma USD 1, makanan tahu tek-tek ada yang kurang dari USD 1, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, kota Surabaya yang usianya lebih dari 700 tahun adalah kota dagang dan salah satu pelabuhan utama sejak zaman kerajaan dan penjajahan Belanda dulu. Karakter orang Surabaya yang egaliter (mungkin seperti New Yorker) dan mudah berkawan mungkin juga menjadi daya tarik wisatawan yang ingin mengetahui sosiologi masyarakat yang dikenal dengan budaya “Arek” itu. Tidak boleh dilupakan bahwa kota Surabaya yang membuka mata dunia bahwa bangsa Indonesia itu masih ada ketika tentara sekutu Inggris membombardir kota ini dengan brutal mendapatkan perlawanan Arek-Arek Suroboyo yang hanya membawa senjata seadanya dengan tekad untuk memilih Merdeka. Sejarah mencatatnya sebagai “the Battle of Surabaya” pada bulan November 1945.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News