PSSI menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik. Pria kelahiran Belanda ini memiliki filosofi tersendiri untuk membangun sepak bola Indonesia.
Alexander Zwiers mengungkapkan misi yang dibawanya agar sistem pembinaan pemain sepak bola di Indonesia bisa berkelanjutan. Dia menyatakan setiap pemain mempunyai kesempatan berkembang hingga level tim nasional.
PSSI mempunyai target panjang dalam penunjukan Alexander Zwiers. Karenanya, pria asal Belanda tersebut dikontrak PSSI dengan durasi selama 4 tahun.
“Tujuan saya adalah menciptakan kesuksesan lewat sistem yang berkelanjutan sehingga memastikan setiap pemain punya kesempatan ke tim nasional dengan pelatih yang mengerti kebutuhannya dan mampu mendukung,” ujar Alexander.
Punya pengalaman mentereng
Pria berusia 50 tahun mempunyai pengalaman yang mentereng di dunia sepak bola. Zwiers bergabung sebagai direktur teknik sekaligus instruktur berlisensi AFC Pro di Asosiasi Sepak Bola Yordania pada 2019.
Dia membuat perkembangan signifikan di Yordania karena berhasil membawa negara tersebut menembus Piala Dunia 2026.
Padahal saat sang direktur teknik pertama kali datang ke Yordania, peringkat FIFA mereka masih berada di posisi ke-98.
Tetapi saat ini Yordania stabil berada di posisi ke-64 setelah kerja yang diterapkan Alexander Zwiers 6 tahun terakhir. Karena pengalaman ini, dia mempunyai prinsip membangun filosofi sesuai identitas sepak bola lokal.
Baginya sepak bola bukan hanya karena strategi tetapi juga lewat identitas yang khas. Menurutnya, identitas harus digali dari sejarah, karakter pemain lokal, dan keunikan sepak bola Indonesia.
“Filosofi tim nasional adalah untuk mengenali kekuatan sepak bola Indonesia, kekuatan apa yang dimiliki legenda sepak bola Indonesia,” tutur Zwiers.
“Lalu di saat yang sama kita membuat tolok ukur untuk mencapai target.”
“Tetapi kita juga harus mengidentifikasi bagaimana tim nasional bisa mengekspresikan diri mereka,” pungkasnya.
Membangun bersama
Karena proses yang panjang ini dia menekankan semuanya wajib memiliki pola pikir untuk mengembangkan pemain sejak usia muda. Dia berharap mulai dari liga dan klub harus punya misi yang sama yaitu mendorong kemampuan mereka dari usia muda.
Karena itu Zwiers memiliki keyakinan kesuksesan akan bisa diraih dengan kerja tim dan bukan individu. Dia berharap adanya keterlibatan semua pihak dalam membangun sepak bola nasional.
"Saya sangat percaya bahwa bukan individu yang menciptakan sebuah kesuksesan, suatu bangsa atau klub yang menciptakan kesuksesan. Mari kita bentuk permainannya bersama-sama dan itu juga adalah filosofi saya," ujar Zwiers
"Kita membangun sebuah bangsa bersama-sama, semua orang terlibat, semua orang mesti selaras, semua orang perlu mendengarkan. Di mana posisi kami, apa kekuatan kita, apa yang harus dibangun, di mana kesenjangannya. Jadi, semua orang harus terlibat, dari pelatih akar rumput ke pelatih profesional, semua orang harus bersama, bersama membangun desain jangka panjang," katanya menambahkan.
Mantan Dirtek Asosiasi Sepak Bola Yordania itu juga merencanakan 100 hari kerja. Nantinya, ia akan mendengarkan, menganalisa dan melakukan observasi terkait sepak bola Indonesia.
"Karena alasan ini saya juga menempatkan diri saya pada 100 hari pertama untuk mendengarkan, berbicara, menganalisa, melakukan observasi di mana posisi Indonesia sekarang dan apa aspek terkuatnya," katanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News