ismkmi jakarta raya gempur vape fair 2025 bentuk penolakan atas normalisasi rokok elektrik - News | Good News From Indonesia 2025

ISMKMI Jakarta Raya Gempur Vape Fair 2025, Bentuk Penolakan Atas Normalisasi Rokok Elektrik

ISMKMI Jakarta Raya Gempur Vape Fair 2025, Bentuk Penolakan Atas Normalisasi Rokok Elektrik
images info

Minggu pagi (24/8/2025), kawasan Car Free Day (CFD) Dukuh Atas, Jakarta, yang biasanya dipenuhi masyarakat untuk berolahraga, berubah menjadi tempat unjuk aksi mahasiswa. Ratusan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dari berbagai kampus di Jakarta yang tergabung dalam ISMKMI Jakarta Raya kompak mengenakan baju merah saat menggelar kampanye Generasi Sehat Tanpa Rokok.

Aksi ini sekaligus menjadi bentuk penolakan tegas terhadap rencana penyelenggaraan Vape Fair 2025 di Jakarta. Mahasiswa membentangkan spanduk hingga poster kampanye besar berisi informasi mengenai bahaya merokok dan rokok elektrik.

Pesan yang dituliskan lugas dan sederhana itu sengaja dibuat agar mudah dipahami publik, mulai dari peringatan kesehatan, ajakan menolak normalisasi rokok elektrik, hingga seruan menjaga generasi muda dari jeratan nikotin.

Aksi menjadi semakin menarik ketika para mahasiswa mengangkat keranda jenazah sebagai simbol bahwa merokok hanya akan membawa pada kematian. Simbolis ini ternyata diam diam mendapat perhatian luas dari masyarakat, Ada yang sebagian berhenti membaca spanduk, sementara yang lain merekam jalannya aksi.

Dengan cara itu, pesan yang ingin disampaikan ISMKMI Jakarta Raya tersampaikan jelas bahwa Vape Fair 2025 bukan sekadar pameran, melainkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Vape Bukan Solusi, Melainkan Masalah Baru

Barisan mahasiswa mengedukasi masyarakat soal dampak nikotin. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Kampanye ini digelar ISMKMI Jakarta Raya bersama Indonesian Youth Council For Tactical Changes (IYCTC) dan sejumlah kelompok masyarakat. Koordinator Daerah ISMKMI Jakarta Raya, Qurrota Aini Al-Bahri, menyebut aksi ini lahir dari kepedulian anak muda terhadap maraknya promosi industri rokok yang semakin menyasar generasi muda.

Dalam orasinya, Qurrota Aini Al-Bahri, menegaskan alasan utama mengapa mahasiswa turun ke jalan. “Vape Fair 2025 ini jelas bertentangan dengan prinsip kesehatan masyarakat. Rokok elektrik bukanlah produk aman, melainkan pintu masuk bagi anak muda untuk mencoba nikotin.

WHO sudah menyatakan vape bisa menimbulkan kecanduan hingga penyakit pernapasan serius seperti EVALI. Kami menolak keras acara yang secara terang-terangan mempromosikan produk adiktif,” ujarnya dengan suara lantang namun penuh keyakinan.

Penolakan itu bukan tanpa dasar. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi perokok elektronik di Indonesia melonjak 10 kali lipat dalam satu dekade, dari 0,3% pada 2011 menjadi 3% pada 2022. Angka ini menjadi alarm keras bagi dunia kesehatan masyarakat, apalagi tren kenaikan paling signifikan terjadi di kelompok remaja.

“Industri rokok terus mencari pasar baru. Dan pasar itu adalah kita “anak muda.” Vape hanyalah wajah baru dari masalah lama,” tambah Aini.

ISMKMI Jakarta Raya membawa aspirasi yang jelas dalam kampanye ini. Mereka mendorong pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat regulasi mengenai rokok elektrik, termasuk pengetatan aturan iklan, promosi, dan sponsor. Harapan mereka sederhana: generasi muda tidak lagi terpapar pada strategi pemasaran produk adiktif yang semakin masif.

Selain itu, mahasiswa kesehatan ini juga mengingatkan pentingnya pengawasan distribusi dan pemasaran agar rokok elektrik tidak mudah dijangkau remaja. Mereka percaya, langkah ini bisa menjadi bagian dari upaya bersama menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi anak muda Indonesia.

Kepada penyelenggara acara, ISMKMI Jakarta Raya menyampaikan ajakan agar rencana kegiatan seperti Vape Fair 2025 ditinjau ulang dengan mempertimbangkan dampak kesehatan masyarakat. “Kesehatan generasi muda jauh lebih berharga dibandingkan keuntungan sesaat. Kami berharap semua pihak bisa menempatkan kepentingan publik di atas segalanya,” ujar salah satu mahasiswa.

Harapan Positif Untuk Generasi Muda yang Sehat

Poster dan pesan edukasi jadi alat perjuangan mahasiswa menjaga generasi bebas rokok. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Sebagai penutup, Fayyaza Zakaria, staf Direktorat Advokasi ISMKMI sekaligus tim koordinasi kegiatan, menegaskan bahwa gerakan ini tidak berhenti di jalan. ISMKMI akan melanjutkan kampanye melalui petisi, edukasi digital, hingga kemungkinan aksi lanjutan di venue bila acara tetap berjalan

Fayyaza juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya menjaga kesehatan generasi muda. Menurutnya, aksi mahasiswa hanyalah salah satu bagian kecil dari perjuangan panjang, yang akan semakin kuat bila didukung pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas.

Dengan semangat itu, ISMKMI Jakarta Raya berharap gerakan ini menjadi pemicu lahirnya kesadaran secara kolektif. Harapan nya cukup sebuah Indonesia yang lebih sehat, di mana anak muda tumbuh tanpa terjebak dalam kabut nikotin, dan di mana kepentingan kesehatan publik selalu ditempatkan di atas segalanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.