Dalam budaya Jawa, ada penyakit yang disebabkan oleh hal-hal fisik maupun gaib. Penyakit yang disebabkan oleh hal-hal fisik biasanya bisa diketahui penyebabnya secara gamblang.
Lain halnya dengan penyakit gaib yang sering kali membingungkan penderita maupun orang yang memeriksanya. Sebab penyakit gaib ini biasanya tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya.
Terdapat beberapa macam penyakit gaib yang dipercayai dalam budaya Jawa. Macam penyakit gaib ini memiliki jenis dan tanda yang berbeda-beda antara satu sama lain.
Tidak hanya itu, dampak yang diterima oleh penderita penyakit gaib ini juga beragam. Lantas bagaimana pembahasan lebih lanjut seputar ragam penyakit gaib dalam budaya Jawa.
Penyakit Gaib dalam Budaya Jawa
Dikutip dari artikel Ahmad Muhammad Djojosugito, "Pengetahuan Obat-obatan Jawa Tradisional" dalam buku Celaka, Sakit, Obat, dan Sehat Menurut Konsepsi Orang Jawa, penyakit gaib merupakan penyakit yang tidak bisa dideteksi secara pasti apa penyebabnya. Misalnya, seseorang mengalami sebuah penyakit yang tidak diketahui penyebabnya ketika diperiksa dengan menggunakan ilmu kedokteran modern.
Terdapat beberapa istilah yang merujuk pada penyebutan penyakit gaib dalam budaya Jawa. Beberapa istilah yang sering dijumpai di tengah masyarakat terkait fenomena ini di antaranya penyakit ora lumrah dan penyakit ora sabaene.
Secara bentuk, bisa saja penyakit gaib ini berwujud penyakit pada umumnya. Namun penderitanya tidak bisa mengetahui penyebab pasti dari munculnya penyakit itu.
Ada beberapa tanda yang membuat masyarakat meyakini seseorang terkena penyakit gaib. Misalnya, penyakit tersebut terjadi mendadak dan tidak masuk akal.
Selain itu, penyakit itu juga sulit untuk didiagnosa dengan menggunakan ilmu kedokteran modern. Ciri lain yang juga membuat seseorang terkena penyakit gaib adalah susah untuk ditemukan obatnya dan disembuhkan.
Kebendu, Kesiku, dan Kualat
Meskipun sering kali sulit dideteksi penyebabnya, penyakit gaib tidak muncul begitu saja. Bagi masyarakat Jawa, munculnya penyakit gaib ini biasanya dikaitkan dengan perilaku penderita sebelumnya.
Tingkah laku dari penderita ini diyakini dapat membuat dia terkena penyakit gaib. Balasan atas perilakunya ini juga terbagi dalam beberapa pengelompokan, yakni kebendu, kesiku, dan kualat.
Kebendu merupakan balasan yang diterima oleh seseorang dari Tuhan. Artinya sakit yang dia derita merupakan balasan dari Tuhan atas perbuatan yang sudah dia lakukan sebelumnya.
Selain balasan dari tuhan, penyakit gaib dalam budaya Jawa dipercaya juga bisa muncul akibat hukuman roh nenek moyang. Penyakit gaib yang disebabkan oleh hal ini dikenal dengan nama kesiku.
Balasan terakhir yang bisa membuat seseorang terkena penyakit gaib akibat perbuatannya dikenal dengan istilah kualat. Hal ini biasanya merujuk jika seseorang pernah melakukan perbuatan jahat kepada orang lain sebelumnya.
Nantinya perbuatan jahat tersebut diyakini akan kembali ke dirinya dalam berbagai bentuk, termasuk penyakit yang sulit diobati dan sejenisnya.
Ragam Penyakit Gaib
Secara umum, penyakit gaib yang ada di dalam budaya Jawa biasanya berkaitan dengan interaksi makhluk halus terhadap manusia. Hal ini pula yang membuat ada beberapa jenis penyakit gaib yang bisa Kawan jumpai dalam budaya Jawa tersebut.
Salah satu contoh penyakit gaib yang umum dijumpai di tengah masyarakat adalah kesambet. Penyakit ini biasanya terjadi ketika ada makhluk halus yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Biasanya hal ini disebabkan jika seseorang berada di tempat angker dan berperilaku tidak pada tempatnya. Jika seseorang sedang kesambet, bisanya dia akan menunjukkan gelagat dan tingkah laku yang berbeda dengan orang pada umumnya.
Beberapa contoh penyakit gaib lain yang juga bisa dijumpai di dalam budaya Jawa di antaranya kesurupan, tenung, guna-guna, dan lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News