heri pemad yakin artjog pancing publik secara luas - News | Good News From Indonesia 2025

Heri Pemad Yakin ARTJOG Pancing Publik Secara Luas

Heri Pemad Yakin ARTJOG Pancing Publik Secara Luas
images info

Heri Pemad adalah kurator dan manajer seni yang telah mendedikasikan hidupnya untuk memajukan seni rupa Indonesia. Visinya dalam berkesenian bisa dilihat lewat festival seni terkemuka di Indonesia, ARTJOG yang rutin digelar sejak 2010.

Perjalanan Heri Pemad di dunia seni rupa dimulai dari bangku kuliah, di mana ia menimba ilmu di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ia mengawali kariernya sebagai seorang pelukis, yang memberinya pemahaman mendalam tentang proses kreatif dari sisi seorang pelaku. Pengalaman ini membentuknya menjadi seorang manajer seni yang tidak hanya memahami aspek bisnis, tetapi juga memiliki empati dan apresiasi yang tinggi terhadap karya seniman.

Heri percata bahwa sebuah karya seni adalah hasil dari proses panjang. Pandangan ini menjadi landasan kuat baginya dalam mengelola ARTJOG yang diyakininya mampu memancing pengunjung dengan jumlah besar.

Pengunjung ARTJOG

ARTJOG bukanlah festival seni biasa. Diselenggarakan di kota dengan industri kreatif mumpuni, Yogyakarta, festival satu ini sudah biasa menjadi destinasi bagi para pencinta seni pun mereka yang ingin sekadar berwisata dengan nuansa berbeda lewat pameran karya seniman-seniman tanah air.

Pengunjungnya ARTJOG pun sudah biasa mencapai angka ribuan. Pada 2024 lalul misalnya, ARTJOG setiap harinya dikunjungi sekitar ribuan orang dan sampai hari penutupan telah dihadiri kurang lebih 90 ribu pengujung.

Heri Pemad sendiri sebagai penggagas sudah yakin ARTJOG bisa ramai akan pengunjung dengan jumlah besar. Kualitas karya yang ditampilkan seniman dinilainya menjadi “senjata” saat festival sedang digelar.

“Sebenarnya dari awal kita sudah yakin bahwa kita bakal memiliki publik yang sangat luas dengan kekuatan para seniman, karya-karyanya yang saya yakin tidak kalah dengan seniman-seniman kelas dunia,” ucap Heri kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Sayangnya, banyaknya pengunjung tidak didukung dengan infrastruktur kota yang memadai saat festival itu diadakan. Heri dalam hal ini tentu mengharapkan peran pemerintah membantu pekerja seni menggelar lapak layak untuk memamerkan karya ke pengunjung ARTJOG.

“Sekarang kita pada tahap bagaimana membatasi orang karena kaitannya dengan infrastruktur yang mungkin tidak cukup memadai untuk menampung orang sangat banyak dalam satu waktu. Kreativitas seniman kita itu luas sekali, banyak sekali, dan perlu ruang. Perlu strategi bagaimana ini bisa tersampaikan dengan baik kepada publik seluas mungkin. Mestinya kita sampaikan kepada pemerintah bagaimana ini bisa diakomodasi dengan baik. Teman seniman kita sebenarnya tidak kalah dengan seniman internasional. Kita hanya kalah di wilayah infrastruktur saja,” ungkap Heri.

Seniman Muda

Adapun sebelumnya Heri bercerita mengenai eksplorasi dalam berkarya terutama seni lukis yang digelutinya. Dari eksplorasi itu pun ia mendapat tantangan dan proses kreatif berulang kali sebelum karyanya jadi dan layak untuk dipamerkan.

“Saya masih kadang-kadang melukis karena itu penting sekali buat saya supaa saya bisa mengetahui perkembangan teknik, media, atau bahkan material karya. Sehingga kita tidak gampang bilang bahwa membuat karya seni itu mudah. Butuh proses, butuh pengetahuan, dan tentu kematangan di dalam sisi manapun,” ucap Heri.

Bagi Heri, pembelajaran dalam hidup khususnya berkesenian itu tiada akhir. Meskipun sudah sangat layak dicap senior, ia tidak memungkiri pengetahuan dari seniman yang lebih muda menjadi penting dalam membentuknya hari ini.

“Saya banyak belajar justru dari banyak seniman muda bagaimana mereka bisa merawat perkembangan pengetahuannya dengan hal-hal yang baru muncul pada saat yang dinamakan perkembangan zaman, teknologi, dan lain-lain. Anak muda sangat cepat merespons itu sehingga saya beruntung bisa bergaul dengan banyak seniman muda. Saya banyak sekali belajar dengan mereka dan kemudian memperkaya pengetahuan saya. Jadi seniman muda merupakan aset terbesar buat semuanya,” ucapnya lagi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.