Film animasi Merah Putih: One for All menjadi perbincangan hangat warganet sejak trailer-nya dirilis beberapa waktu lalu. Film animasi yang disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduksi oleh Perfiki Kreasindo ini, menuai kontroversi bahkan sebelum hari penayangannya. Salah satunya yaitu kabar bahwa produksi film ini menelan biaya hingga Rp6,7 miliar.
Selain biaya yang dikeluarkan, banyak hal yang juga disorot oleh warganet mengenai film animasi ini. Mulai dari kualitasnya, penggunaan aset, hingga penampakan senjata api dalam film anak-anak. Namun, ternyata, Endiarto menyebut bahwa film ini merupakan kontribusi untuk perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun 2025.
Alur Cerita
Sesuai dengan judulnya, film Merah Putih: One for All bertemakan tentang Hari Kemerdekaan Indonesia dan semangat juang anak bangsa.
Film animasi ini mengisahkan “Tim Merah Putih”, yaitu sekolompok anak di sebuah desa yang ditugaskan untuk menjaga Bendera Pusaka untuk dikibarkan pada 17 Agustus.
Permasalahan dalam film ini dimulai dengan hilangnya bendera tersebut dari sebuah gudang besar yang juga memiliki senjata di dalamnya, beberapa hari sebelum pelaksaan upacara Kemerdekaan Indonesia. Tim Merah Putih yang beranggotakan 8 anak dari berbagai suku dan budaya ini pun, bersatu untuk menemukan Bendera Pusaka tersebut.
Petualangan kedelapan anak ini juga dihadapkan berbagai rintangan seperti melewati hutan dan sungai. Diceritakan juga bagaimana mereka bisa mengatasi masalah meskipun ada perbedaan latar belakang dan ego mereka masing-masing.
10 Film Animasi Indonesia Terbaik, Bikin Bangga
Jumlah Penonton
Film animasi Merah Putih: One for All tayang perdana di bioskop tiga hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 14 Agustus 2025. Film ini tercatat sudah memiliki 2.341 penonton dan 153 showtimes terhitung sejak hari penayangan perdananya.
Angka tersebut dilansir dari laman resmi Cinepoint saat diakses pada Kamis (21/8) sore. Cinepoint merupakan aplikasi yang menyediakan layanan rating film dan informasi box office untuk film-film yang tayang di Indonesia, baik lokal maupun internasional. Aplikasi ini menggunakan exit polling untuk mengumpulkan data penonton secara real-time.
Akan Dibuat Sekuelnya Tahun Depan
YouTube channel milik Dr. Richard Lee, menayangkan video interviewnya dengan Endiarto, sutradara sekaligus produser eksekutif film animasi Merah Putih: One For All pada 15 Agustus 2025. Di video tersebut, banyak pertanyaan yang dilontarkan untuk membahas film animasi ini lebih dalam.
“Tujuan akhir kita membuat film ini bukan untuk komersil dan festival, tapi untuk memeriahkan perayaan tujuh belas Agustus, ini kontribusi dan sumbangsih karya kami.” ujar Endiarto menjawab pertanyaan awal dari Dr. Richard Lee mengenai konsep film animasi tersebut.
Endiarto menjelaskan bahwa jumlah penonton di hari pertama yang bahkan tidak mencapai 1.000 penonton merupakan hal yang luar biasa. Hal tersebut dikarenakan kembali pada tujuan awalnya memproduksi film ini, yaitu untuk berkontribusi merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun.
Ia juga memaparkan bahwa tidak ada target penonton untuk film garapannya tersebut. Sebab, dirinya menyadari bahwa tidak ada rumah produksi yang mau membuat film segmented proklamasi.
“Karena ngga balik modal.” tambahnya dalam perbincangan tersebut.
Video berdurasi hampir 54 menit tersebut menyita perhatian karena sang sutradara juga mengumumkan rencana untuk membuat sekuel dari film Merah Putih: One for All yang akan hadir setiap tahun pada momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.
"Kan tadi udah saya bilang, setiap tahun, 17 Agustus pasti muncul Merah Putih One for All. Jadi, kawan-kawan nantikan (sekuelnya)." ujar Endiarto pada kesempatan itu sambil tertawa.
14 Deretan Film Animasi Indonesia yang Pernah Hiasi Layar Lebar
Hingga saat ini pun, film Merah Putih: One for All masih diperbincangkan dari segala aspeknya, baik yang pro maupun kontra. Nah, apakah Kawan GNFI sudah menonton film animasi ini? Lalu, bagaimana pendapat kalian?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
