pemberdayaan umkm desa limbangan indramayu mahasiswa kkn ipb 2025 dorong inovasi dan digitalisasi produk lokal - News | Good News From Indonesia 2025

Pemberdayaan UMKM Desa Limbangan Indramayu: Mahasiswa KKN IPB 2025 Dorong Inovasi dan Digitalisasi Produk Lokal

Pemberdayaan UMKM Desa Limbangan Indramayu: Mahasiswa KKN IPB 2025 Dorong Inovasi dan Digitalisasi Produk Lokal
images info

Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu menjadi salah satu desa yang memiliki berbagai macam potensi sumber daya, terutama dalam sektor perikanan. Terdapat beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah terbentuk di Desa Limbangan seperti usaha rengginang “Dapur Mimi Rumini”, usaha ikan asin, dan “Sambal Limbangan”.

Usaha-usaha tersebut terus berkembang berkat kolaborasi aktif antara pelaku usaha lokal, PT Polytama Propindo, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T).

Mahasiswa KKN-T IPB 2025 di Desa Limbangan telah melakukan berbagai bentuk pendampingan kepada UMKM lokal Desa Limbangan untuk mendorong inovasi produk, memperkuat pemasaran digital, dan membuka akses pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja mahasiswa KKN-T IPB yang berfokus pada pemberdayaan pelaku UMKM lokal yang dilaksanakan pada 17 Juli-25 Juli 2025.

Pendampingan terhadap UMKM rengginang dimulai dengan mendengarkan cerita proses pembentukan UMKM ini, dikarenakan UMKM ini menjadi UMKM binaan PT Polytama Propindo. Selanjutnya dilakukan proses brainstorming mengenai strategi pemasaran.

Para pelaku usaha diajak berdiskusi untuk menemukan cara meningkatkan daya saing produk di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Selain itu, tim mahasiswa KKN-T IPB juga membantu membuat tagging lokasi usaha di platform Google Maps agar konsumen dan para pendatang di Kabupaten Indramayu dapat menemukan lokasi produksi dengan mudah dan meningkatkan kepercayaan terhadap brand lokal.

Di sektor pengolahan hasil laut, terdapat UMKM ikan asin dan Sambal Limbangan (SALIM). UMKM ikan asin mendapatkan pelatihan mengenai pemasaran digital sederhana, termasuk cara menggunakan media sosial sebagai alat promosi.

Guna mendukung promosi visual, tim KKN-T IPB juga membuatkan banner promosi yang menampilkan identitas produk serta informasi kontak pelaku usaha, yang kemudian dipasang di lokasi strategis.

UMKM SALIM merupakan salah satu UMKM di Desa Limbangan yang sudah tidak aktif selama satu tahun. Salah satu capaian penting dalam program ini adalah kebangkitan kembali merek lokal SALIM (Sambal Limbangan) yang sempat tidak aktif.

Dalam rangka menghidupkan kembali produk tersebut, mahasiswa KKN menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) bersama kader PKK dan sponsor (PT Polytama Propindo). Hasilnya, terbentuk kelompok pelaksana yang bertanggung jawab terhadap produksi dan distribusi sambal.

Bersama masyarakat, tim KKN juga berhasil menciptakan varian baru dari produk SALIM untuk memperkaya pilihan rasa sambal khas Limbangan. Varian baru yang tercipta adalah Sambal hijau, sambal merah, dan sambal bawang.

Proses produksi sambal SALIM dilakukan secara kolektif dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga di desa, sementara strategi pemasaran dilakukan secara digital dan offline. Produk ini kemudian dipasarkan ke berbagai daerah melalui kanal personal, media sosial, dan dukungan dari relasi jaringan kampus.

Dalam waktu 2 minggu, produk SALIM berhasil terjual hingga 34 botol ke luar daerah seperti Indramayu dan Bogor, menandai kembalinya eksistensi produk lokal ini di tengah masyarakat.

Yang menarik, seluruh rangkaian program ini tidak berhenti setelah mahasiswa KKN kembali ke kampus. Sebagai bentuk keberlanjutan, dilakukan monitoring dan evaluasi secara daring setiap bulan, baik melalui grup komunikasi, laporan penjualan, maupun dokumentasi kegiatan.

Selain itu juga dilakukan pendampingan oleh mahasiswa KKN-T IPB untuk melakukan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Halal dari MUI, Label Gizi dan hasil uji umur simpan dari laboratorium terakreditasi. Tanggal kadaluarsa produk Hal ini menjadi salah satu upaya agar semangat kewirausahaan masyarakat tetap terjaga dan tidak berhenti setelah program selesai.

Selain melakukan pendampingan terhadap UMKM yang sudah berjalan, mahasiswa KKN-T IPB juga melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi UMKM, yaitu pak Maulana yang merupakan warga yang suka membuat miniatur kapal.

Pendampingan dilakukan dengan berdiskusi mengenai strategi pemasaran secara digital, membantu mencari tahu target pasar, dan membantu melakukan finishing produk agar lebih layak jual.

Kepala Desa Limbangan, Kuwu Rasidi mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan mahasiswa dalam mendampingi pelaku UMKM. “Kami merasa terbantu, bukan hanya secara teknis, tapi juga secara semangat. Warga jadi lebih percaya diri dalam menjalankan usahanya,” ujarnya.

Kegiatan KKN ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara kalangan akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.

Melalui pendekatan partisipatif, potensi lokal tidak hanya diberdayakan, tetapi juga diarahkan untuk berkembang lebih adaptif terhadap tantangan zaman, khususnya dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.