merangkai cerita menyulam mimpi serunya literaksi hingga festival buku di desa pesantren jombang oleh tim kkn t literasi ipb university - News | Good News From Indonesia 2025

Merangkai Cerita, Menyulam Mimpi: Serunya Literaksi hingga Festival Buku di Desa Pesantren, Jombang oleh Tim KKN-T Literasi IPB University

Merangkai Cerita, Menyulam Mimpi: Serunya Literaksi hingga Festival Buku di Desa Pesantren, Jombang oleh Tim KKN-T Literasi IPB University
images info

Tim KKN-T Literasi IPB University telah melaksanakan program pemberdayaan literasi di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

Program ini dirancang untuk menumbuhkan minat baca anak, mengembangkan keterampilan literasi, serta menanamkan kepedulian lingkungan melalui metode pembelajaran kreatif.

Selama hampir empat puluh hari, rangkaian kegiatan literasi dengan nama program kerja Literaksi dijalankan di Taman Baca Alam Riang, SD Negeri 1 Pesantren, hingga posko KKN, dengan puncak perayaan bertajuk Fesantren (Festival Buku Pesantren).

Minat baca anak-anak di Desa Pesantren masih tergolong rendah. Salah satu faktor utamanya adalah kebiasaan yang terbentuk sejak kecil, di mana anak-anak belum terbiasa dengan pembacaan di rumah.

Banyak orang tua menganggap cukup ketika anak sudah bisa membaca, tanpa membiasakan mereka untuk berlatih literasi secara berkelanjutan. Akibatnya, kemampuan membaca tidak diiringi dengan keterampilan memahami, mengulas, atau mengekspresikan isi bacaan.

Selain itu, penggunaan bahasa Jawa dalam keseharian baik di rumah, sekolah, maupun ruang sosial membuat anak-anak kurang terbiasa dengan teks berbahasa Indonesia. Padahal, sebagian besar bahan bacaan yang tersedia di sekolah maupun taman baca menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri.

Di desa ini sebenarnya sudah berdiri Taman Baca Masyarakat (TBM) Alam Riang. Namun, tidak semua anak tertarik untuk mengunjunginya. Melihat kondisi tersebut, tim KKN-T Literasi IPB hadir dengan membawa pendekatan baru melalui program Literaksi yang berupaya menghidupkan kembali semangat membaca dengan cara-cara kreatif dan menyenangkan.

Salah satu fokus utama program adalah Literaksi di SD Negeri 1 Pesantren. Sekolah ini memiliki total 68 siswa, dengan rata-rata 10 siswa per kelas. Jumlah yang kecil ini justru menjadi tantangan bagi tim untuk mengajar secara lebih intensif.

Kegiatan literasi di sekolah dilakukan secara bergilir, mulai dari membaca nyaring, menulis cerpen sederhana, hingga proyek “pohon mimpi” yang berisi cita-cita anak-anak. Ada juga kegiatan tentang gizi seimbang melalui permainan “Isi Piringku”, serta bercerita interaktif menggunakan boneka.

Selain itu, anak-anak juga diajak mengolah sampah menjadi pot bunga dan menanam tanaman refugia. Dengan begitu, literasi tidak hanya mencakup membaca dan menulis, tetapi juga keterampilan hidup dan kepedulian lingkungan.

Selain di sekolah, kegiatan juga dilakukan di TBM Alam Riang. Selama delapan hari berturut-turut, berbagai tema literasi digelar, mulai dari membaca nyaring, menjelajah alam, membuat ecoprint, hingga pentas seni. Kegiatan ini diakhiri dengan “teras baca” di mana anak-anak diminta mengulas kembali isi buku dengan bahasa mereka sendiri.

Tidak berhenti di situ, tim juga memanfaatkan posko KKN sebagai pusat literasi alternatif. Tiga kali seminggu, tim membuka lapak baca diselingi dengan menayangkan film edukatif. Jumlah anak yang hadir menunjukkan peningkatan signifikan dari hanya lima anak di awal, hingga mencapai 18 anak pada akhir program.

Untuk menarik lebih banyak peserta, tim berkoordinasi dengan TPA Al-Hidayah. Anak-anak diajak membaca buku lalu ditantang untuk menceritakan kembali isi bacaan. Bagi yang berhasil mengulas buku dengan baik, diberikan hadiah berupa snack dan susu. Metode ini membuat anak-anak lebih termotivasi, sekaligus melatih keterampilan berpikir kritis.

Program ini juga mendapat dukungan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang menyalurkan bantuan 1.000 buku ke TBM Alam Riang. Buku-buku tersebut menjadi bahan utama kegiatan literasi baik di taman baca, sekolah, maupun posko. Kehadiran buku baru ini memberi warna segar sekaligus memperluas pilihan bacaan bagi anak-anak.

Seluruh rangkaian Literaksi ditutup dengan perayaan Fesantren (Festival Buku Pesantren) yang diikuti oleh 29 anak. Sebanyak 11 anak berasal dari kelas 1–3, sementara 12 anak berasal dari kelas 4–6. Untuk kelas rendah diadakan lomba cerdas cermat buku, sedangkan kelas tinggi mengikuti lomba mengulas buku.

Acara ini turut dihadiri oleh Ibu Wiwik Subandiyah selaku pengurus TBM Alam Riang, serta Bapak Dr. Liyantono, S.TP, M.Agr, dosen pembimbing lapang tim KKN-T IPB. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan moral bagi keberlanjutan gerakan literasi di Desa Pesantren.

Melalui program ini, Tim KKN-T Literasi IPB University berharap tercipta budaya membaca yang berkelanjutan di Desa Pesantren. Kombinasi kegiatan literasi, kreativitas, dan kepedulian lingkungan diharapkan mampu menjadi fondasi bagi generasi muda desa untuk tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.