Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa IPB University menyelenggarakan kegiatan penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pelatihan pembuatan mineral blok bagi warga Desa Mekarwangi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Mekarwangi dan dihadiri oleh puluhan peserta yang antusias, termasuk petani, peternak, serta perangkat desa.
Acara ini merupakan wujud nyata pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kemandirian kesehatan dan ekonomi warga melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Pada sesi pertama, tim KKN memberikan penyuluhan tentang pentingnya TOGA dalam kehidupan sehari-hari. TOGA merupakan tanaman yang memiliki khasiat obat dan dapat ditanam di pekarangan rumah, sehingga mudah diakses ketika dibutuhkan.
Peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis tanaman obat seperti bandotan, takokak, serai, sereh, dan mengkudu beserta manfaatnya bagi tubuh, perkebunan, dan persawahan.
“TOGA tidak hanya berguna untuk pengobatan tradisional, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan jika dikelola dengan baik,” ujar Rainah, selaku pemateri dalam kegiatan ini. Warga juga diajarkan cara mengolah tanaman tersebut menjadi minuman herbal, jamu, atau obat luar seperti minyak urut.
Selain itu, peserta diajak untuk memahami teknik budidaya yang tepat, mulai dari pemilihan bibit, penanaman, perawatan, hingga pemanenan. Dengan demikian, TOGA tidak hanya berfungsi sebagai apotek hidup, tetapi juga dapat menjadi komoditas yang memiliki nilai jual.
Selain aspek kesehatan, TOGA juga memiliki peran penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Beberapa tanaman seperti serai dan mengkudu dapat diolah menjadi pestisida alami yang ramah lingkungan.
Hal ini dapat mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak ekosistem dan kesehatan manusia. Dalam sesi ini, tim KKN juga memaparkan cara pembuatan pestisida nabati dari bahan-bahan yang mudah ditemui di sekitar rumah.
Sesi kedua difokuskan pada pelatihan pembuatan mineral blok, yang bertujuan meningkatkan kesehatan ternak sapi dan kambing di Desa Mekarwangi. Mineral blok adalah pakan tambahan yang mengandung campuran nutrisi penting seperti garam, kalsium, fosfor, dan mineral lainnya yang dibutuhkan hewan ternak untuk pertumbuhan dan produktivitas.
Kekurangan mineral dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada ternak, seperti pertumbuhan terhambat, penurunan produksi susu, dan rentannya terhadap penyakit.
Tim KKN memandu peserta secara praktik langsung dalam membuat mineral blok dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan terjangkau.
“Dengan mineral blok, ternak menjadi lebih sehat, nafsu makan meningkat, dan hasilnya dapat mendukung perekonomian peternak,” jelas Halim, salah satu anggota tim KKN. Bahan-bahan yang digunakan antara lain garam, tepung tulang, dedak, molases, dan mineral premix. Proses pembuatannya relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan peralatan yang tersedia di rumah.
Selain memberikan pelatihan, tim KKN juga menjelaskan pentingnya manajemen pakan yang baik dan pemberian mineral blok secara teratur.
Dengan demikian, ternak tidak hanya mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, tetapi juga dapat terhindar dari defisiensi mineral yang sering terjadi pada ternak yang dipelihara secara tradisional.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan pemerintah desa. Kepala Desa Mekarwangi, Edi Rohedi, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan ilmu bermanfaat. Semoga ke depan, warga bisa mengembangkan TOGA dan mineral blok untuk kemandirian kesehatan dan peternakan.”
Beliau juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan institusi pendidikan.
Di akhir acara, peserta mendapatkan selerabaran yang berisi informasi mengenai tanaman obat, serta panduan pembuatan pestisida nabati dan pembuatan mineral blok serta contoh mineral blok untuk langsung digunakan di peternakan. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi kesehatan keluarga dan peternakan di Desa Mekarwangi.
Ke depannya, diharapkan warga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam TOGA dan membuat mineral blok sendiri, warga tidak hanya dapat menghemat pengeluaran untuk obat-obatan dan pakan ternak, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga melalui penjualan produk herbal dan ternak yang lebih sehat.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memicu inisiatif lain dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal. Misalnya, pembentukan kelompok tani TOGA atau koperasi peternak yang fokus pada produksi dan pemasaran produk-produk berbahan dasar lokal. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi, Desa Mekarwangi memiliki potensi besar untuk menjadi desa mandiri yang unggul di bidang kesehatan dan peternakan.
Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan program ini. Pelatihan lanjutan, pendampingan, serta akses kepada pasar yang lebih luas dapat menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan hasil yang telah dicapai. Dengan demikian, manfaat dari kegiatan KKN ini tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menjadi fondasi untuk pembangunan desa yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News