Pasbana - Bayangkan sebuah kota kecil di jantung Minangkabau yang terhampar di ketinggian, dikelilingi bukit-bukit, dan kerap diselimuti kabut. Itulah Padang Panjang, sekitar 130 tahun lalu. Sebuah kota yang kini dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah, rupanya sudah punya “peta wajah” sejak 1893.
Peta itu bukan sembarangan. Ia diterbitkan oleh Biro Topografi Pemerintah Kolonial Belanda di Batavia. Tanpa satelit, tanpa drone, tanpa Google Maps, para juru ukur kolonial menggambar setiap sudut kota dengan detail yang mencengangkan. Dan dari secarik kertas inilah kita bisa menelusuri jejak Padang Panjang tempo dulu.