Suasana posyandu di Desa Ciptamarga pada 8-11 Juli 2025 terasa sedikit berbeda dari biasanya. Selain tenaga kesehatan dan kader posyandu yang bersiap-siap melakukan kegiatan posyandu bulanan, terlihat juga mahasiswa KKN-T IPB University. Mereka hadir membawa semangat baru lewat program unggulan yang mereka rancang bernama GENTING (Gerakan Anti Stunting).
Program GENTING bermula dari keprihatinan terhadap kondisi gizi anak di Desa Ciptamarga. Bidan desa menuturkan bahwa angka stunting di Ciptamarga masih cukup mengkhawatirkan.
Tercatat ada 55 ibu hamil dan balita mengalami gizi buruk atau berisiko stunting. Angka ini bahkan dapat lebih tinggi karena masih ada kendala dalam pencatatan tumbuh kembang balita, terutama bagi keluarga yang belum rutin mengikuti posyandu.
Selama empat hari pelaksanaan, mahasiswa mengunjungi beberapa dusun di Ciptamarga. Kegiatan dimulai dengan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Dusun Cilogo dan Peundeuy pada dua hari berbeda.
Pada kegiatan tersebut, mahasiswa terjun langsung membantu kader posyandu melakukan pengecekan kesehatan, seperti mengukur tinggi dan berat badan, memeriksa tekanan darah, dan mencatat data kesehatan dengan rapi. Kehadiran mereka membuat pelayanan jadi lebih cepat dan mudah sehingga warga tidak perlu menunggu lama.
Kegiatan berlanjut pada tanggal 10 Juli di Posyandu Dusun Jujuluk. Berbeda dengan kegiatan dua hari sebelumnya yang juga melibatkan remaja dan lansia, kali ini mahasiswa hanya fokus dengan pemantauan tumbuh kembang balita dan ibu hamil.
Selain membantu dalam kegiatan pengukuran, mahasiswa juga mengajak para ibu di lingkungan sekitar untuk rutin datang ke posyandu supaya dapat memantau perkembangan buah hati mereka secara maksimal. Ajakan disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan diingat.
Puncak program GENTING berlangsung di balai desa lewat kolaborasi bersama kegiatan Pos Gizi. Mahasiswa dan para kader menyiapkan menu bergizi bersama-sama untuk meningkatkan asupan gizi protein anak-anak dan ibu hamil.
Menu yang disiapkan pada hari itu adalah sup hangat, ayam katsu, sempol ayam tahu, dan buah pisang. Sempol ayam tahu merupakan ide para mahasiswa yang disajikan dalam bentuk stik sate dengan harapan dapat meningkatkan nafsu makan anak-anak karena bentuknya yang menarik.
Makanan tersebut dibagikan setelah sesi pengukuran tinggi dan berat badan oleh para kader dan mahasiswa. Selain itu, para ibu juga mendapat materi singkat dari mahasiswa tentang pencegahan dan penanganan stunting.
Materi itu selanjutnya dikemas dalam bentuk pamflet tipisdengan ilustrasi menarik supaya dapat dibaca kembali bersama keluarga di rumah. Selanjutnya mahasiswa bersama para kader menuju rumah-rumah peserta Pos Gizi yang terkendala hadir untuk melakukan pengukuran dan penimbangan, penyerahan makanan bergizi, serta pemberian materi penanganan stunting melalui media pamflet.
Kader Posyandu mengaku, kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ILP dan posyandu membawa semangat baru sekaligus membantu meringankan beban kerja mereka yang selama ini terbatas tenaga manusia.
Kolaborasi erat antara mahasiswa KKN-T IPB, tenaga kesehatan, dan masyarakat menunjukkan penanganan stunting perlu kerjasama semua pihak. Empat hari mungkin terasa singkat, tapi semangat yang ditinggalkan jauh lebih lama.
Dengan berakhirnya program GENTING ini, Kawan GNFI, semoga semangat dan pesan yang dibawa tetap hidup di tengah masyarakat. Upaya menjaga gizi anak, memantau pertumbuhan secara berkala, dan membiasakan pola makan sehat kini diharapkan menjadi bagian dari keseharian warga desa Ciptamarga.
Sebab, pencegahan stunting adalah salah satu investasi terpenting untuk masa depan bangsa. Seperti yang terlihat di Ciptamarga, langkah-langkah kecil yang dikerjakan bersama mampu menghasilkan perubahan besar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
