Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar yang dirancang pemerintah untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, dan berkelanjutan. Berbagai sasaran pembangunan seperti pendapatan per kapita setara negara maju; kemiskinan menurun dan ketimpangan berkurang; kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat; daya saing sumber daya manusia meningkat; dan intensitas emisi GRK menurun menuju net zero emission dicanangkan untuk mewujudkan visi tersebut.
Namun, pada faktanya, akhir-akhir ini kondisi bangsa sedang tidak baik-baik saja. Narasi Indonesia cemas atau Indonesia gelap kerap digaungkan oleh masyarakat.
Padahal, pada 17 Agustus 2025, Indonesia telah memasuki usia kemerdekaannya yang ke-80. Hal ini yang menjadi tantangan dan memunculkan pertanyaan dalam benak masyarakat yaitu "Indonesia Emas pada 80 tahun usia kemerdekaan, masih mampukah direalisasikan?"
Baca juga: Merdeka: Dulu Mengusir Penjajah, Kini Menaklukkan Masalah di Dalam Negeri
Indonesia Emas pada 80 Tahun Usia Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 2025 Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan yang ke-80. Di usia ini, menyisakan waktu 20 tahun lagi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun atau 1 abad usia kemerdekaan Indonesia.
Visi Indonesia Emas yang awalnya muncul pada masa pemerintahan Presiden Jokowi tahun 2019 tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo tahun 2025 ini, bahkan akan dilanjutkan sampai tahun 2045. Visi yang sesuai dengan UUD 1945 ini menjadi cita-cita besar masyarakat saat ini.
Namun, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tidaklah mudah. Di usia kemerdekaan yang ke-80 tahun ini Indonesia dihadapkan oleh berbagai tantangan.
Tantangan Indonesia Emas pada 80 Tahun Usia Kemerdekaan
Salah satu tantangan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 80 tahun usia kemerdekaan adalah ramainya narasi "Indonesia cemas" atau "Indonesia gelap" yang digaungkan oleh masyarakat. Narasi ini muncul karena terpaan berbagai isu kebijakan, politik, ekonomi, hingga hukum yang mendera masyarakat sepanjang tahun 2025.
Hal ini didukung oleh data Katadata yang menunjukkan bahwa pada Jumat, 21 Februari 2025 terdapat 455 ribu pengguna X menggunakan tagar #IndonesiaGelap. Selain itu, tagar #DarkIndonesia dan #PatungKuda juga ramai digunakan.
Kemudian, berdasarkan riset Drone Emprit selama 1-18 Februari 2025 terkait kata kunci 'anggaran' dan 'apbn' menunjukkan bahwa netizen di X paling ramai mengkritik pemangkasan anggaran yang berdampak pada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan kelas bawah. Tagar yang paling banyak dipakai adalah #IndonesiaGelap, #PeringatanDarurat, #100hariprabowo, #AnggaranBijakUntukRakyat, dan #EfisiensiUntukBangsa.
Data di atas memperkuat fakta bahwa "Indonesia cemas" atau "Indonesia gelap" menjadi tantangan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 80 tahun usia kemerdekaan. Narasi tersebut menjadi wujud kecemasan masyarakat akibat terpaan berbagai isu di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Lalu, dari fakta di atas, bagaimana dengan kondisi visi Indonesia Emas pada 80 tahun usia kemerdekaan, masih mampukah asa tersebut diwujudkan di tengah tantangan-tantangan yang ada?
Indonesia Emas pada 80 Tahun Usia Kemerdekaan, Masih Mampukah Diwujudkan?
Menilik kondisi Indonesia pada 80 tahun usia kemerdekaan, masih banyak tantangan yang harus dientaskan. Masalah seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan masih banyak lainnya di sepanjang tahun 2025 harus benar-benar diatasi.
Padahal, Indonesia memiliki beragam potensi sumber daya alam dan manusia yang masih bisa dioptimalkan untuk kemajuan bersama. Melansir dari laman Kementerian Keuangan, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD), memprediksi bahwa pada tahun 2045 ekonomi Indonesia akan mencapai 8,89 triliun dolar AS dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
Prediksi tersebut dilatarbelakangi oleh bonus demografi yang akan mencapai 64 persen dari total penduduk sekitar 297 juta jiwa pada tahun 2030-2040. Bonus demografi ini seperti pedang bermata dua di mana bisa menciptakan "keuntungan" jika bisa mengoptimalkannya, tetapi bisa menjadi "bencana" jika kualitas manusia di Indonesia tidak dipersiapkan dengan baik.
Asa akan Indonesia Emas 2045 masih bisa diwujudkan, asalkan masalah-masalah besar seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan masih banyak lainnya benar-benar diatasi dengan strategi yang tepat. Ini agar slogan "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju" pada 80 tahun usia kemerdekaan Indonesia dapat benar-benar diwujudkan.
Strategi Mewujudkan Indonesia Emas pada 80 Tahun Usia Kemerdekaan
Menilik dari Korea, negara yang merdeka 2 hari sebelum Indonesia merdeka yakni pada 15 Agustus 1945, negara tersebut dapat bertransformasi secara masif hingga menjadi negara maju sampai saat ini.
Melansir dari World History Edu, Korea dapat bertransformasi menjadi negara maju karena strategi ekonomi, politik, pendidikan, dan kemajuan teknologi yang diterapkannya. Kemudian, melansir dari laman BPMBKM Universitas Medan Area, langkah-langkah konkret yang diambil Korea adalah sebagai berikut.
- Dibuatnya organisasi pengusaha Korea tahun 1961, yang menjadikan pendiri perusahaan Samsung Lee Byung Chull sebagai pemimpin mereka.
- Pengadopsian UU anti korupsi pada 14 Juni 1961. UU ini berhasil meluluhlantakkan sistem korupsi di kalangan petinggi negara yang sudah tertanam sejak lama.
- Peluncuran proyek kompleks pabrik baja di Ulsan pada Januari 1962, yang nantinya akan diresmikan tahun 1967.
- Pengembalian normal hubungan diplomasi dengan Jepang tahun 1966.
Langkah-langkah tersebut yang berhasil mengantarkan Korea bertransformasi menjadi negara maju di abad ke-21 ini. Strategi transformasi tersebut dapat diterapkan di Indonesia dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Lalu, langkah-langkah seperti apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 80 tahun usia kemerdekaan ini? Melaksanakan 17 arah pembangunan secara nyata dan konsekuen adalah langkah tepat yang perlu dilakukan baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Di atas merupakan 17 arah pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Arah pembangunan urgen dilaksanakan agar tujuan utama bangsa dapat diraih bersama.
Refleksi dari pemerintah terkait arah pembangunan di atas perlu dilakukan secara nyata dan konsekuen sehingga visi Indonesia Emas benar-benar terlaksana. Begitupun masyarakat juga dapat turut aktif berkontribusi dalam menyongsong arah pembangunan tersebut.
Dari dua hal tersebut, narasi "Indonesia cemas" dapat berubah menjadi "Indonesia Emas".
Baca juga: Peran Pemuda, Harapan dan Refleksi Historis 80 Tahun Indonesia Merdeka
80 tahun Indonesia merdeka menjadi refleksi untuk bergerak menciptakan dampak secara nyata, bukan fatamorgana. Ini agar harapan akan Indonesia Emas dapat tercipta. "Dirgahayu Republik Indonesia".
#80CeritaBaikIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
