tanggapi keluhan petani desa sidorejo mahasiswa kkn t ipb cetuskan program sahabat tani - News | Good News From Indonesia 2025

Tanggapi Keluhan Petani Desa Sidorejo, Mahasiswa KKN-T IPB Cetuskan Program SAHABAT TANI

Tanggapi Keluhan Petani Desa Sidorejo, Mahasiswa KKN-T IPB Cetuskan Program SAHABAT TANI
images info

Menanggapi keluhan petani terkait serangan hama tikus dan wereng yang mengancam hasil panen, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University mengadakan sebuah program inovatif bertajuk “SAHABAT TANI: Sasarengan Hadapi Bahaya Tikus dan Hama Pertanian”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (24/7/2025) di Balai Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Program tersebut disusun atas masukan dari warga Desa Sidorejo mengenai masalah pertanian yang disampaikan saat pemaparan rencana program kerja mahasiswa KKN-T IPB pada awal minggu pengabdian.

Serangan hama pertanian, terutama tikus dan wereng, telah menjadi momok yang menakutkan bagi para petani. Gangguan tersebut tidak hanya mengurangi hasil panen. Namun, juga dapat mengancam ketahanan pangan dan pendapatan warga Desa Sidorejo yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

Menurut BPS Jawa Tengah, produksi padi di Jawa Tengah pada tahun 2024 menurun 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya serangan hama tikus yang memiliki laju reproduksi tinggi.

Warga Bertanya, KKNT Inovasi IPB Hadir: Edukasi Hama dan Penyakit Tanaman untuk Desa Ciranggem oleh Ahli Pertanian IPB University

Temuan 20 ekor tikus di salah satu lahan milik warga Desa Sidorejo semakin menguatkan dugaan tersebut.

Kondisi tersebut diperburuk oleh kebiasaan petani yang cenderung menggunakan pestisida kimia secara berulang, sehingga memicu resistensi pada hama.

Oleh karena itu, diperlukan penggunaan alternatif pestisida yang ramah lingkungan guna menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Demonstrasi proses pembuatan repelen nabati di Balai Desa Sidorejo (24/07/2025) | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Melihat urgensi masalah tersebut, mahasiswa KKN-T IPB mengadakan sosialisasi mengenai karakteristik hama pertanian yang bisa berdampak pada kerusakan tanaman padi, serta pentingnya mencari alternatif pengendalian hama yang aman, murah, dan berkelanjutan.

Alternatif yang ditawarkan yakni penggunaan repelen nabati dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar Desa Sidorejo.

Mahasiswa KKN-T IPB mempraktikkan langsung proses pembuatan repelen serta membagikan poster tata cara pembuatannya kepada para peserta yang hadir.

Repelen nabati yang diperkenalkan terbuat dari bahan-bahan alami berupa buah mengkudu matang, daun mengkudu, tembakau kering, daun dan batang sereh, serta kayu manis.

Pupuk Semangat KWT Karangrejo, Tim KKN-T IPB Kenalkan Edible Vertical Garden dan Digitalisasi Pertanian

Bahan-bahan tersebut mengandung berbagai senyawa alami, seperti alkaloid, glikosida, nikotin, sitronelal, dan eugenol, yang mampu mengusir hama dengan cara mengganggu sistem pencernaan hingga memberikan efek toksik ringan pada beberapa jenis serangga.

Cara pengendalian ini memiliki beberapa keunggulan, seperti ramah lingkungan, mengurangi risiko resistensi hama, memanfaatkan bahan alami, serta biaya pembuatan yang relatif rendah.

Selain itu, penggunaan repelen nabati juga membantu petani mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, yang jika digunakan secara berlebihan dan terus-menerus dapat merusak ekosistem sawah.

Suasana antusias audiens saat mengikuti kegiatan SAHABAT TANI di Balai Desa Sidorejo (24/07/2025) | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Sidorejo ini diwarnai antusiasme tinggi dari para petani dan mendapat tanggapan positif dari penyuluh pertanian.

Sebanyak 25 orang yang terdiri dari perwakilan setiap kelompok tani (poktan), perangkat Desa Sidorejo, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua P3A, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) BPP Bendosari, serta Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dari IPB University turut hadir mendukung pelaksanaan kegiatan.

Penyuluh pertanian dari BPP Bendosari, Maulana Azhar Adipraja atau yang akrab disapa Mas Alan, mengapresiasi program yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-T IPB.

Dalam menjalankan tugasnya mendampingi para petani untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia, ia menilai bahwa kegiatan seperti ini penting untuk membangun kapasitas para petani dalam mengendalikan hama secara mandiri dan berkelanjutan.

“Terima kasih adik-adik KKN sudah memberikan ilmu baru bagi petani untuk alternatif pengendalian hama. Saya sudah bilang sama adik-adik KKN, keberhasilan panjenengan itu bukan dilihat dari seberapa besar gapura yang dibangun untuk peninggalan desa, tapi dari bagaimana panjenengan bisa kasih ilmu yang didapat dari kampus lalu disebarkan ke masyarakat desa untuk jadi peninggalan yang abadi,” ucap Mas Alan.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan penyuluh pertanian, diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang dihasilkan dari program SAHABAT TANI dapat terus diterapkan dan dikembangkan.

Langkah ini menjadi modal penting bagi Desa Sidorejo untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan, produktif, dan ramah lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.