Tanggal 23 Juli telah ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional sejak tahun 1951 oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Mengingatkan kita kembali akan hak setiap anak untuk dapat dipenuhi kebutuhan tumbuh dan kembangnya dalam lingkungan yang aman.
Oleh karena itu, tim KKN IPB Desa Binangun merancang sebuah kegiatan yang seru dan bermanfaat untuk merayakan Hari Anak Nasional bersama dengan siswa-siswi di SDN Binangun 03.
Kegiatan yang kami rancang berfokus pada perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak. Perkembangan motorik halus dan kasar merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Dengan melatih motorik halus dan kasar, anak akan dapat meningkatkan koordinasi tubuh, melatih konsentrasi, serta menumbuhkan kreativitas dalam aktivitas sehari-hari.
25 Poster Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Gratis, Bisa untuk Postingan Media Sosial
Setelah proses diskusi, kami sepakat untuk merayakan Hari Anak Nasional dengan senam bersama dan ecopainting menggunakan media cat akrilik, kuas, totebag, dan tumbuhan liar.
Tim kemudian mendiskusikan rancangan kegiatan dengan pihak sekolah, dan pihak sekolah menerima rancangan kegiatan kami dengan sangat baik dan suportif.
Pada hari berlangsungnya kegiatan, tim KKN IPB Desa Binangun datang ke lapangan sekolah dan disambut dengan hangat oleh siswa-siswi SDN Binangun 03. Para guru kemudian mengarahkan dan membimbing siswa-siswi untuk ikut memulai senam bersama kami. Peserta mengikuti senam dengan penuh semangat dan tawa. Setelah kegiatan senam berakhir, kami memberi waktu sejenak untuk istirahat.
Setelah itu, tim mulai memperkenalkan dan menjelaskan mengenai “ecopainting” kepada para siswa. Ecopainting sendiri kami artikan sebagai melukis menggunakan bahan-bahan dari alam.
Kami mengarahkan para siswa untuk membuat kelompok-kelompok kecil berjumlah 7–8 orang. Masing-masing kelompok berkenalan dengan 2 orang anggota KKN IPB Desa Binangun yang bertugas sebagai penanggung jawab tiap kelompok.
Setelah berkenalan, kami mengajak para siswa untuk keluar sekolah dan berkeliling di sekitar jalan untuk mencari tumbuhan liar yang nantinya akan dijadikan stamp untuk ecopainting. Mendengar bahwa mereka akan diajak berjalan-jalan keluar sekolah, mereka merespons dengan sangat girang dan antusias.
Kami mendampingi para siswa mencari tumbuhan liar selama 30 menit sebelum akhirnya kembali berkumpul di lapangan sekolah.
Setelah semua kembali berkumpul, setiap kelompok diarahkan untuk membuat lingkaran seperti sebelumnya. Anggota tim kemudian mulai membagikan cat akrilik, totebag polos, dan kuas untuk kegiatan ecopainting.
Kami memberikan contoh cara membuat stamp dari tanaman liar yang telah dikumpulkan untuk dicetak di atas totebag. Setelah para murid memahami, kami mengarahkan mereka untuk mulai berkreasi dengan bebas.
Kegiatan ecopainting berlangsung selama 90 menit sambil diiringi lagu anak-anak, sehingga semakin memperkaya suasana Hari Anak Nasional saat itu.
Anak-anak begitu antusias selama proses pengerjaan, dan antusiasme mereka sangat menghibur anggota tim.
Selama pengerjaan kreasi seni tersebut, kami juga menyempatkan diri untuk berbagi dan mendengarkan cerita dari para siswa-siswi. Mereka menceritakan hal-hal yang mereka sukai, hal-hal yang tidak mereka sukai, impian mereka, hingga dinamika unik dalam keluarga mereka.
Mendengar cerita-cerita yang polos itu membuat kami kembali mengenang masa kecil kami dahulu. Bagaimana semasa kecil kita juga pernah memiliki keinginan-keinginan dan impian polos yang serupa, serta bagaimana dukungan dari orang-orang di sekitar sangat berarti bagi tumbuh kembang kita.
Hal itu semakin menyadarkan kami akan pentingnya memberikan ruang aman, kasih sayang, dan kesempatan bagi anak-anak untuk berekspresi serta berkembang sesuai potensi mereka.
Setelah seluruh kegiatan selesai, setiap kelompok diminta menunjukkan hasil karya ecopainting mereka. Siswa-siswi tampak bangga memperlihatkan totebag hasil kreativitasnya, dengan beragam warna dan pola yang unik.
Suasana penuh tawa, tepuk tangan, dan rasa puas memenuhi lapangan sekolah pada siang itu.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama Tim KKN IPB Desa Binangun dengan para siswa. Senyum ceria dari anak-anak menjadi hadiah berharga bagi kami, sekaligus pengingat bahwa setiap anak berhak merasakan kebahagiaan, bermain, dan bereksplorasi dengan aman.
Melalui perayaan Hari Anak Nasional ini, kami berharap para siswa SDN Binangun 03 tidak hanya memperoleh pengalaman baru, tetapi juga semakin percaya diri untuk mengekspresikan diri mereka.
Bagi Tim KKN IPB Desa Binangun, kegiatan ini menjadi pelajaran berharga bahwa kebahagiaan anak-anak dapat lahir dari kegiatan sederhana yang penuh makna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
