Masalah menurunnya minat generasi muda pada bidang pertanian sudah tidak asing didengar. Diperkuat dengan karier dan pekerjaan yang terlihat menjanjikan di perkotaan membuat generasi muda semakin enggan menaruh masa depannya pada bidang pertanian.
Desa Rangimulya di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, merupakan wilayah yang didominasi oleh lahan pertanian, dengan sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani. Dinamika yang saling berinteraksi menciptakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa KKN-TI IPB University untuk mengembangkan sektor pertanian di desa ini, terutama dalam mendukung kemajuan pertanian di masa depan.
Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN-TI IPB University di Desa Rangimulya mengadakan program “Sekolah Tani” untuk siswa kelas 4–6 SD dan MI. Program ini mengenalkan pertanian secara menarik dan interaktif melalui kegiatan sosialisasi, demonstrasi, praktik, dan diskusi, dengan tujuan menumbuhkan minat generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan pertanian.
Sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari SDN Rangimulya, MI Nurul Huda Rangimulya, serta perangkat desa.
Program “Sekolah Tani” dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan pada masing-masing SD dan MI. Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada Rabu (16/07/2025) di MI Nurul Huda Rangimulya dan Kamis (17/07/2025) di SDN Rangimulya.
Mahasiswa KKNT IPB University Dorong Eskalasi Pertanian Terpadu di Bojongrangkas
Mahasiswa mengawali kegiatan dengan perkenalan untuk membangun kedekatan dengan para peserta. Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh peserta dan pemaparan materi mengenai pertanian oleh mahasiswa.
Selanjutnya, dilakukan praktik penanaman kacang hijau yang sebelumnya sudah melalui konfirmasi bahwa praktik ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pemilihan praktik penanaman kacang hijau didasari oleh tingkat kemudahan dan kecepatan pertumbuhannya. Harapannya mampu menumbuhkan semangat bagi peserta dalam melakukan penanaman melalui hasil yang langsung terlihat.
Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada Sabtu (19/07/2025), peserta diarahkan untuk mampu melakukan praktik penanaman benih pada tray untuk menumbuhkannya menjadi bibit muda.
Program ini diakhiri dengan pertemuan ketiga pada Rabu (23/07/2025) dan Kamis (24/07/2025) dengan penyampaian materi terkait penanaman cabai, penguatan materi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya berupa recall secara interaktif, post-test, survei evaluasi, dan pembagian kenang-kenangan untuk para peserta program.
Hasil evaluasi program menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan peserta mengenai materi pertanian, yang terlihat dari kenaikan rata-rata nilai pre-test dan post-test.
Peningkatan ini mencerminkan efektivitas metode pembelajaran yang diterapkan, mulai dari sosialisasi hingga praktik langsung. Pada aspek sikap, survei mengungkapkan bahwa peserta memiliki minat yang tinggi serta rasa ingin tahu yang mendalam terhadap dunia pertanian yang menjadi indikator positif bagi upaya penanaman kesadaran sejak dini.
Mahasiswa KKNT IPB University 2025 Kembangkan PGPR Akar Bambu untuk Pertanian Berkelanjutan di Sukareja
Lebih lanjut, aspek keterampilan juga mengalami perkembangan, khususnya dalam teknik menanam tumbuhan yang diperoleh melalui praktik langsung selama program berlangsung.
Temuan ini menunjukkan bahwa Program “Sekolah Tani” tidak hanya berhasil meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap positif dan keterampilan praktis yang mendukung pembelajaran berkelanjutan di bidang pertanian.
Para guru SDN Rangimulya dan MI Nurul Huda turut menyampaikan apresiasi serta kesan positif atas pelaksanaan program ini. Menurut mereka, program ini mampu menumbuhkan minat siswa-siswi pada bidang pertanian sekaligus memberikan variasi pembelajaran sehingga siswa-siswi tidak jenuh dengan siklus pembelajaran yang ada.
“Mahasiswa dari KKN IPB memberikan warna baru di Rangimulya ini. Alhamdulillah anak-anak dengan antusias belajar bareng kakak-kakak KKN. Saya juga melihat selama mahasiswa di sini, anak-anak semangat dan bergembira” ujar Anita, salah satu guru di SDN Rangimulya.
Melalui program ini, mahasiswa berharap dapat berkontribusi dalam bidang pendidikan sekaligus pertanian dalam menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa untuk belajar lebih lanjut. Mereka juga bisa terus mengasah keingintahuannya terhadap hal-hal baru, terutama variasi lain bidang pertanian.
Meskipun perjalanan siswa-siswi SD dan MI menuju dunia karier masih panjang, penanaman minat sejak dini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang mau dan mampu melestarikan pertanian sebagai kebutuhan pokok manusia dan penopang kehidupan bangsa.
Melalui Program “Sekolah Tani”, Mahasiswa KKN-TI IPB University di Desa Rangimulya menumbuhkan harapan lahirnya petani muda yang inovatif dan tangguh untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di desa tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News