Bunga telang, atau sering disebut sebagai butterfly pea flower, adalah salah satu tanaman herbal yang semakin populer karena keindahan warnanya dan beragam manfaatnya bagi kesehatan.
Tanaman ini dikenal secara luas di berbagai belahan dunia, tidak hanya sebagai tanaman hias tetapi juga sebagai bahan alami untuk pewarna makanan dan minuman, serta sebagai pengobatan tradisional.
Keunikan bunga telang terletak pada pigmen biru alaminya yang intens, yang dapat berubah warna menjadi ungu atau merah muda tergantung pada tingkat keasaman (pH) lingkungannya.
Apa Itu Bunga Telang?
Secara ilmiah, bunga telang dikenal dengan nama Clitoria ternatea. Nama genusnya, Clitoria, berasal dari bentuk bunganya yang menyerupai organ reproduksi wanita (klitoris), sementara ternatea merujuk pada salah satu wilayah asalnya, yaitu Ternate, Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Fabaceae atau suku polong-polongan, yang juga mencakup kacang-kacangan dan buncis. Klasifikasinya secara lengkap adalah sebagai berikut:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Tracheophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Genus: Clitoria
- Spesies: Clitoria ternatea
Penggolongan ini menempatkan bunga telang dalam kelompok tanaman berbunga yang memiliki ciri khas buah polong.
Ciri-Ciri Fisik dan Habitat
Bunga telang adalah tanaman merambat yang tumbuh cepat dengan tinggi bisa mencapai 3-5 meter. Batangnya ramping, berkayu, dan berbulu halus. Daunnya majemuk, menyirip ganjil, dan tersusun dalam dua baris berhadapan, dengan setiap tangkai daun memiliki 5-7 helai anak daun berbentuk bulat telur hingga elips. Yang paling mencolok dari tanaman ini tentu saja bunganya.
Bunga telang berbentuk seperti terompet atau kupu-kupu, biasanya berwarna biru terang hingga ungu tua, tetapi ada juga varietas dengan warna putih. Ukuran bunganya berkisar 4-5 cm, dengan kelopak yang menyatu membentuk tabung.
Setelah mekar, bunga telang akan menghasilkan buah polong yang pipih dan memanjang, berisi biji-biji kecil berwarna hitam. Polong ini awalnya berwarna hijau dan akan mengering menjadi cokelat kehitaman saat sudah matang.
Tanaman ini sangat toleran terhadap berbagai kondisi tanah dan cuaca, menjadikannya mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Telang dapat berkembang biak dengan baik di tanah yang miskin hara, menjadikannya pilihan ideal untuk rehabilitasi lahan.
Asal dan Persebaran Bunga Telang
Bunga telang diyakini berasal dari Asia Tenggara. Beberapa sumber ilmiah menyebutkan India dan Ternate, Indonesia, sebagai pusat keanekaragaman hayati awalnya. Dari sana, tanaman ini menyebar ke berbagai wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Afrika, Australia, Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia, melalui jalur perdagangan dan kolonisasi.
Di setiap daerah, bunga telang mendapatkan nama lokal yang berbeda. Di Thailand, ia dikenal sebagai dok anchan, di Filipina sebagai puking, dan di Malaysia sebagai kacang telang.
Di Indonesia sendiri, bunga telang telah lama digunakan dalam berbagai tradisi kuliner dan pengobatan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan bunga ini sebagai pewarna alami untuk makanan seperti nasi tumpeng biru, kue-kue tradisional, dan minuman herbal.
Kehadiran bunga telang di Indonesia telah tercatat dalam berbagai manuskrip kuno dan catatan sejarah, menunjukkan bahwa tanaman ini telah menjadi bagian integral dari budaya nusantara selama berabad-abad.
Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan
Popularitas bunga telang tidak lepas dari kandungan bioaktifnya yang melimpah, seperti antosianin, flavonoid, dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini memberikan berbagai manfaat kesehatan yang telah didukung oleh penelitian ilmiah.
- Sebagai Antioksidan Kuat: Antosianin, pigmen yang memberikan warna biru pada bunga telang, adalah antioksidan kuat yang mampu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, memicu penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Konsumsi teh bunga telang secara teratur dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
- Meningkatkan Kesehatan Otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga telang memiliki efek nootropik, yaitu senyawa yang dapat meningkatkan fungsi kognitif. Bunga telang diyakini dapat meningkatkan kadar asetilkolin di otak, neurotransmitter penting untuk memori dan pembelajaran. Oleh karena itu, bunga telang sering dikaitkan dengan peningkatan daya ingat dan konsentrasi.
- Manfaat untuk Mata: Kandungan antosianin juga bermanfaat bagi kesehatan mata. Senyawa ini membantu meningkatkan aliran darah ke retina dan melindungi mata dari kelelahan, terutama akibat paparan layar digital. Bunga telang dipercaya dapat membantu meningkatkan penglihatan dan mencegah masalah mata degeneratif.
- Sifat Anti-inflamasi: Bunga telang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sifat ini menjadikannya bermanfaat dalam pengobatan kondisi yang berhubungan dengan peradangan, seperti arthritis dan masalah pernapasan.
- Mendukung Kesehatan Jantung: Flavonoid dalam bunga telang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Senyawa ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), serta mencegah pembentukan plak di pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Dimanfaatkan untuk Hidangan
Meskipun telah digunakan secara tradisional, penggunaan bunga telang sebagai bahan makanan dan minuman semakin populer di era modern. Bunga ini dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, jus, atau ekstrak untuk mewarnai berbagai hidangan.
Para koki dan barista menggunakan sifat uniknya yang dapat berubah warna untuk menciptakan kreasi kuliner yang menarik. Di banyak negara, teh bunga telang disajikan dengan perasan lemon, yang mengubah warna biru menjadi ungu keunguan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News