Pagi itu, suasana Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, terasa begitu tenang. Di kandang-kandang sederhana milik warga, sapi dan kambing tampak sibuk mengunyah pakan hijau. Udara masih segar, suara kokok ayam bersahut-sahutan, dan sinar matahari mulai menghangatkan bumi.
Namun, di balik rutinitas yang terlihat damai ini, para peternak menghadapi tantangan yang tak bisa dianggap sepele. Pakan hijauan yang menjadi makanan utama ternak sering kali tidak mencukupi kebutuhan gizi. Akibatnya, muncul berbagai masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas ternak.
Seperti yang diceritakan oleh Mbah Sikem, salah satu warga Desa Kebonagung. Ia mengungkapkan kekhawatirannya, "Kambing saya perutnya besar, kembung begitu, kenapa ya? Padahal makannya cukup."
Di sudut kandang lain, seorang peternak muda juga menuturkan keluhannya, "Sapi saya ini susah makan, Kawan. Nafsu makannya turun."
Mahasiswa KKN-T IPB Rayakan Semangat Membaca di Desa Sukoharjo melalui Festival Apresiasi Literasi
Keluhan-keluhan ini bukan hal baru bagi para peternak di desa. Kekurangan mineral, rendahnya nafsu makan, dan daya tahan tubuh ternak yang menurun menjadi masalah yang terus berulang.
Dari Mahasiswa untuk Desa
Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN IPB University yang bertugas di Desa Kebonagung berinisiatif menghadirkan solusi praktis, tetapi bermanfaat besar. Mereka memperkenalkan JILATA—singkatan dari Jilat Ternak Sehat—dengan tagline “Satu Suplemen Beribu Manfaat”.
JILATA adalah mineral blok yang bisa dijilat ternak kapan saja. Bentuknya sederhana, mirip batu bata kecil, tetapi mengandung berbagai mineral esensial yang dibutuhkan ternak.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Ultra mineral sebagai sumber nutrisi utama
Pollard (dedak) sebagai bahan pengikat dan sumber energi
Molases (tetes tebu) untuk meningkatkan rasa manis dan daya tarik bagi ternak
Urea sebagai sumber nitrogen untuk pencernaan rumen
Semen putih untuk membantu pengerasan mineral blok
Manfaat JILATA bagi Ternak dan Peternak
Kawan GNFI, manfaat JILATA ini tidak main-main. Beberapa di antaranya:
Membantu pembentukan tulang dan otot.
Meningkatkan kualitas produksi susu dan daging.
Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
Memperbaiki nafsu makan ternak.
Meningkatkan kesuburan dan keberhasilan kebuntingan pada ternak betina.
Bagi peternak, manfaat ini bukan hanya berarti ternak lebih sehat, tapi juga produktivitas yang meningkat dan potensi pendapatan yang lebih besar.
Selain manfaat bagi kesehatan ternak, menariknya, biaya pembuatan satu kemasan JILATA ukuran 500 gram hanya berkisar Rp5.000–Rp6.000. Dengan harga yang terjangkau ini, warga Desa Kebonagung bisa memproduksinya sendiri untuk kebutuhan ternak mereka.
PKK RW 3 Antusias Ikuti Edukasi “Lawan Diabetes dari Dapur Sendiri” Bersama KKN-T 112 Undip Kelompok 3
Bahkan, jika dipasarkan, JILATA dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, terutama bagi peternak yang ingin mencoba usaha rumahan.
Sosialisasi dan Demonstrasi
Program JILATA dimulai dengan sosialisasi pada 8 Juli 2025 di Balai Desa Kebonagung. Kegiatan ini dihadiri oleh 87 warga dari berbagai dusun. Tim KKN IPB memaparkan latar belakang masalah, manfaat mineral blok, dan alasan mengapa JILATA cocok untuk kondisi pakan di desa tersebut.
Kemudian, pada 27 Juli 2025, dilaksanakan demonstrasi pembuatan JILATA di Posko KKN IPB Kebonagung. Dalam sesi ini, warga diajak langsung mempraktikkan proses pencampuran bahan, pencetakan, dan penjemuran.
Mudah Dibuat, Manfaat Besar
Proses pembuatan JILATA terbilang sederhana, Kawan GNFI. Berikut langkah pembuatannya:
Campurkan semua bahan kering dalam satu wadah (kecuali air) dan aduk hingga tercampur rata.
Tambahkan air, lalu aduk kembali hingga teksturnya merata.
Masukkan adonan ke dalam cetakan berbentuk silinder atau bulat.
Ratakan dan padatkan adonan di dalam cetakan.
Jemur di bawah sinar matahari selama 2–3 hari hingga mengeras.
Sambutan Hangat Warga
Antusiasme warga luar biasa. Tim KKN IPB berhasil memproduksi 60 kemasan mineral blok ukuran 500 gram serta 150 brosur JILATA untuk dibagikan kepada peternak.
“Ternak jadi lebih lahap makan, dan kami jadi tahu cara membuatnya sendiri,” ungkap salah satu peternak Desa Kebonagung dengan senyum puas.
Melalui inovasi JILATA, mahasiswa KKN IPB berharap para peternak di Desa Kebonagung bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi ternak. Lebih dari itu, keterampilan membuat mineral blok ini diharapkan bisa menjadi bekal untuk menciptakan peluang usaha baru di desa.
Inovasi ini bukan hanya tentang memberi suplemen, tetapi juga tentang berbagi pengetahuan, memberdayakan masyarakat, dan membangun kemandirian ekonomi. Sebuah langkah kecil yang diharapkan memberi dampak besar bagi kesejahteraan peternak desa—bukan hanya hari ini, tetapi juga untuk masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News