Pada hari Selasa, 15 Juli 2025 menjadi hari yang penuh semangat bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Lendah. Serambi masjid sekolah yang biasanya digunakan untuk kegiatan keagamaan, pagi itu menjadi tempat berlangsungnya kegiatan inspiratif bertajuk TOGA (Tour of Gadjah Mada) 2025.
Program ini merupakan agenda mahasiswa tim KKN-PPM UGM Lendah Melangkah 2025 dalam rangka memperkenalkan dunia kampus kepada pelajar SMA, khususnya yang sedang mempersiapkan diri menghadapi jenjang pendidikan tinggi.
TOGA 2025 hadir tidak hanya sebagai kegiatan pengenalan kampus, tetapi juga sebagai sarana untuk membuka wawasan siswa mengenai berbagai pilihan jurusan, prospek karier, serta kehidupan mahasiswa yang sebenarnya.
Dengan rangkaian acara yang edukatif sekaligus menyenangkan, TOGA diharapkan dapat membantu siswa menemukan jalur pendidikan sesuai minat dan potensi diri.
Acara dimulai dengan talkshow interaktif yang menghadirkan empat mahasiswa dari masing-masing klaster ilmu di UGM, yaitu Medika, Agro, Soshum, dan Saintek.
Keempat narasumber ini memaparkan pengalaman mereka selama kuliah, termasuk tantangan, peluang, serta berbagai aktivitas menarik yang dapat dilakukan mahasiswa di kampus.
Mahasiswa dari Klaster Medika menceritakan bagaimana mereka harus belajar secara intensif sekaligus menjalani praktik lapangan di rumah sakit atau laboratorium.
Dari Klaster Agro, siswa mendapatkan wawasan tentang teknologi pertanian modern dan potensi pengembangan pangan di masa depan.
Narasumber Klaster Soshum membagikan pengalaman seru dalam kegiatan organisasi dan penelitian sosial, sementara mahasiswa dari Klaster Saintek menjelaskan inovasi teknologi yang sedang berkembang pesat.
Selain berbagi cerita, para narasumber memberikan tips sukses lolos seleksi perguruan tinggi, mulai dari strategi belajar menghadapi SNBT, cara memanfaatkan jalur prestasi, hingga menjaga kesehatan mental selama masa persiapan.
Antusiasme siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, mulai dari “bagaimana memilih jurusan sesuai minat?” hingga “apa rahasia agar bisa bertahan di dunia perkuliahan yang penuh tantangan?”
Suasana talkshow terasa akrab. Tidak ada jarak antara siswa SMA dengan mahasiswa UGM. Justru terjadi diskusi yang mengalir, memberikan gambaran nyata tentang dunia perkuliahan yang sebelumnya hanya mereka bayangkan.
Setelah talkshow, siswa diajak untuk menjelajahi booth dari masing-masing klaster. Terdapat empat booth utama yang mewakili Saintek, Medika, Agro, dan Soshum.
Masing-masing booth dirancang dengan dekorasi unik, poster edukatif, serta berbagai display menarik yang mewakili ciri khas bidang ilmu tersebut.
Untuk menghindari kerumunan, peserta dibagi menjadi delapan kelompok besar. Sesi kunjungan dibagi menjadi dua, dengan empat kelompok pada sesi pertama dan empat kelompok lainnya pada sesi kedua.
Sistem ini membuat siswa dapat mengeksplorasi booth dengan nyaman serta berinteraksi secara maksimal dengan mahasiswa penjaga booth.
Setiap booth memiliki kegiatan yang berbeda, mulai dari presentasi singkat, demonstrasi, hingga fun games edukatif. Dengan konsep ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan yang disediakan.
Di antara semua booth, booth Medika menjadi pusat perhatian siswa. Dengan dekorasi bernuansa merah muda yang menenangkan, booth ini menghadirkan suasana edukatif yang menyenangkan.
Mahasiswa dari Klaster Medika memberikan penjelasan mengenai program studi yang ada di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan; Fakultas Kedokteran Gigi; serta Fakultas Farmasi.
Namun, daya tarik utama booth ini adalah pengenalan dua program kerja unggulan yang dipamerkan melalui poster dan diskusi interaktif, yaitu:
1. Kampanye Gizi: Edukasi Anemia dan Pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD)
Di sesi ini, mahasiswa memberikan penjelasan mendalam mengenai anemia, sebuah masalah kesehatan yang banyak dialami remaja, khususnya perempuan.
Mereka menjelaskan penyebab, gejala, serta dampak anemia terhadap prestasi belajar dan kesehatan.
Edukasi dilengkapi dengan informasi pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin sebagai upaya pencegahan.
2. Jaga Jiwa, Jaga Raga: Menanamkan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Pelajar
Selain fisik, kesehatan mental juga menjadi topik penting. Mahasiswa menekankan bahwa kesehatan mental adalah fondasi kesuksesan belajar.
Poster yang ditampilkan memberikan informasi mengenai tanda-tanda stres, cara mengelola tekanan akademik, serta kapan harus mencari bantuan profesional.
Diskusi tentang kesehatan mental ini membuka ruang bagi siswa untuk berbagi cerita. Banyak yang merasa terbantu dengan tips sederhana yang diberikan, seperti manajemen waktu, teknik pernapasan untuk relaksasi, serta pentingnya memiliki teman curhat yang mendukung.
Untuk mencairkan suasana, booth Medika mengadakan kuis interaktif seputar materi anemia, kesehatan mental, dan klaster Medika itu sendiri.
Siswa yang menjawab benar mendapatkan hadiah menarik, mulai dari snack sehat hingga merchandise sederhana.
Kuis ini membuat suasana semakin meriah. Banyak siswa yang antusias menjawab, bahkan saling memberi dukungan ketika teman mereka maju. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah diingat.
Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang dunia kampus, tetapi juga motivasi untuk meraih impian mereka.
Booth Medika memberikan nilai tambah yang signifikan, karena selain memperkenalkan jurusan di bidang kesehatan, mereka juga membekali siswa dengan pengetahuan penting mengenai kesehatan fisik dan mental.
TOGA 2025 menjadi bukti bahwa pengenalan kampus sejak dini mampu membantu siswa memahami potensi diri sekaligus menentukan langkah yang tepat menuju masa depan.
Dengan ilmu dan inspirasi yang dibawa pulang, siswa SMA Negeri 1 Lendah kini memiliki pandangan yang lebih jelas tentang jalan yang akan mereka tempuh.
TOGA 2025 bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah langkah kecil yang menuntun siswa menuju impian besar mereka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
