lucky hakim lepas ular sahabat tani indramayu - News | Good News From Indonesia 2025

Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular ke Sawah Indramayu untuk Lawan Hama Tikus

Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular ke Sawah Indramayu untuk Lawan Hama Tikus
images info

Indramayu kembali menjadi sorotan nasional setelah Bupati Lucky Hakim meluncurkan melepas ribuan ular ke area persawahan untuk membantu para petani mengatasi serangan hama tikus yang selama ini merugikan hasil panen.

Langkah ini menjadi bagian dari Program "Ular Sahabat Tani", sebuah strategi pengendalian hama yang mengandalkan predator alami untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.

Masalah Serius: Ledakan Populasi Tikus di Sawah

Kawan GNFI, hama tikus memang menjadi musuh besar petani, tidak hanya di Indramayu, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia.

Serangan tikus dapat menyebabkan gagal tanam dan kerugian besar. Selama ini, berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari:

  • Racun tikus – yang berisiko membahayakan hewan lain.
  • Gropyok tikus – aksi massal warga memburu tikus.
  • Pemasangan setrum listrik – yang justru menimbulkan korban jiwa.

Namun, semua metode tersebut belum efektif menekan populasi tikus secara signifikan.

Ular Sahabat Tani: Solusi Alami dan Aman

Melihat situasi ini, Lucky Hakim memutuskan untuk melepas ribuan ular lanang sapi dan ular koros di lahan pertanian. Kedua jenis ular ini tidak berbisa, berukuran kecil, dan merupakan predator alami tikus serta kodok.

Ia menyebutkan bahwa besar ular tidak membahayakan dan takut dengan keberadaan manusia. Jika menggigit, hanya akan menimbulkan lecet kecil.

Sebagai bukti, Lucky bahkan menunjukkan video dirinya digigit ular tersebut, membuktikan bahwa tidak ada bahaya berarti bagi manusia.

Efektivitas Predator Alami

Dijelaskan bahwa seekor ular lanang sapi dapat memangsa 2–3 ekor tikus dewasa per minggu. Bahkan, jika masuk ke lubang sarang, ular bisa memangsa hingga 10 ekor anak tikus sekaligus.

Hal ini sangat penting karena strategi sebelumnya, yaitu pelepasan burung hantu, hanya efektif memburu tikus dewasa yang berkeliaran di malam hari. Burung hantu tidak bisa masuk ke lubang, sehingga anakan tikus tetap berkembang biak. Dengan kombinasi burung hantu dan ular, populasi tikus dapat ditekan dari dua sisi:

  • Burung hantu: berburu tikus dewasa di permukaan.
  • Ular: menyerang langsung ke sarang dan lubang tikus.

Menurut Lucky, masalah ini bermula ketika predator alami tikus seperti ular, biawak, dan burung hantu diburu oleh manusia. Ketika rantai makanan terganggu, populasi tikus meledak dan sulit dikendalikan.

Pelepasan ular ke sawah adalah bentuk restorasi ekosistem dengan mengembalikan predator alami ke habitatnya.

Edukasi untuk Menghilangkan Rasa Takut

Salah satu tantangan terbesar program ini adalah rasa takut masyarakat terhadap ular. Lucky menyadari hal tersebut dan melakukan edukasi langsung kepada warga. Ia memastikan bahwa ular yang dilepas mudah dikenali, misalnya ular lanang sapi dengan warna coklat kekuningan dan garis memanjang di punggungnya.

Dengan ciri khas ini, diharapkan petani tidak membunuh ular yang sudah dilepas. Informasi ini juga menggandeng YouTuber dan influencer untuk ikut menyebarkan informasi, sehingga masyarakat luas bisa memahami manfaat program ini.

Respon petani Indramayu terhadap program ini terbilang positif. Banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan yang meminta agar pelepasan ular dilakukan di wilayah mereka.

Program Ular Sahabat Tani ini bukan hanya solusi jangka pendek. Dengan menjaga populasi predator alami, keseimbangan ekosistem dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Selain itu, metode ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

Jika program ini berhasil, bukan tidak mungkin metode serupa akan diadopsi oleh daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.

Tantangan dan Harapan

Meski disambut positif, program ini tetap menghadapi tantangan, mulai dari edukasi masyarakat, menjaga ular agar tidak diburu, hingga memastikan habitat tetap aman bagi predator alami. Namun, Lucky optimis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan masyarakat luas, hama tikus bisa ditekan tanpa merusak lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.