Inovasi sering kali lahir dari kepedulian terhadap hal-hal sederhana yang kerap luput dari perhatian kita sehari-hari. Kepedulian inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa IPB University untuk melakukan langkah nyata melalui program KKN-T di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama beberapa minggu ini, para mahasiswa mengusung sebuah program bertajuk “POC: Dari Sampah Dapur Jadi Pupuk Alami Serbaguna.” Program ini tidak sekadar menjadi ajang berbagi ilmu, melainkan sebagai solusi bagi dua persoalan utama yang dihadapi masyarakat desa: tingginya ketergantungan petani pada pupuk kimia dan belum optimalnya pemanfaatan limbah organik rumah tangga.
Desa Wirotaman sendiri merupakan wilayah dengan karakter agraris yang kuat. Sebagian besar warganya menggantungkan hidup dari kegiatan bertani. Namun, pola penggunaan pupuk kimia yang berlangsung secara terus-menerus selama bertahun-tahun mulai menimbulkan kekhawatiran, baik dari segi kesehatan tanah maupun biaya produksi yang semakin membebani petani.
GERAK X EcoSoap: KKN-T IPB Wujudkan Ketahan Pangan Keluarga dan Zero Waste di Desa Sukajaya
Di sisi lain, setiap rumah tangga menghasilkan limbah dapur seperti sisa sayuran, nasi basi, dan air cucian beras. Bahan-bahan ini sebenarnya berpotensi untuk diolah menjadi pupuk. Namun, sayangnya sering kali langsung dibuang tanpa dimanfaatkan.
Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa IPB University memperkenalkan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan mudah diaplikasikan. POC dibuat dengan memanfaatkan limbah organik dapur yang difermentasi menggunakan molase atau gula merah, serta mikroorganisme efektif (EM4).
Proses pembuatannya terbilang sederhana dapat dilakukan di rumah tanpa memerlukan peralatan khusus. Namun, hasilnya dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menunjang pertumbuhan tanaman.
(23/07/2025) Para mahasiswa tidak hanya memaparkan teori dan manfaatnya, tetapi juga memberikan demonstrasi langsung mulai dari persiapan bahan, tahapan pencampuran, hingga proses fermentasi yang benar.
Antusiasme warga terlihat jelas, khususnya dari anggota GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani Desa Wirotaman). Mereka menyimak dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan, serta tak ragu mencoba mempraktikkan sendiri di lokasi kegiatan.
Agar informasi yang diberikan dapat terus diingat dan dipraktikkan secara mandiri, para mahasiswa juga membagikan pamflet panduan berisi langkah-langkah pembuatan POC. Pamflet ini menjadi pegangan praktis yang bisa digunakan warga kapan pun mereka ingin membuat pupuk sendiri di rumah.
Lebih dari sekadar pembuatan pupuk, program ini juga mengusung misi edukatif bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi momen untuk membuka wawasan baru tentang bagaimana memanfaatkan potensi yang ada di sekitar rumah.
Dengan mengolah limbah dapur menjadi pupuk organik, mereka tidak hanya menghemat biaya pembelian pupuk. Namun, juga ikut berkontribusi dalam mengurangi volume sampah organik yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Latih OSIS SMAN 1 Tobadak untuk Buat Program Berdampak lewat Metode Design Thinking
Yang menarik, POC juga memiliki nilai ekonomi. Mahasiswa mendorong warga untuk mengembangkan produk ini sebagai usaha lokal. Dengan pengemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat, POC bisa dijual di pasar lokal bahkan menjadi produk unggulan desa. Potensi ini diharapkan mampu mendorong terbentuknya UMKM yang berfokus pada produk pertanian ramah lingkungan.
Program “POC: Dari Sampah Dapur Jadi Pupuk Alami Serbaguna” menjadi bukti bahwa ide sederhana bisa membawa dampak nyata. Selain berkontribusi terhadap kemandirian petani, program ini juga membuka jalan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus menciptakan peluang usaha.
Meski masa pengabdian mahasiswa bersifat sementara, semangat kolaboratif dan inovatif yang ditanamkan di Desa Wirotaman diharapkan dapat terus tumbuh dan dikembangkan oleh masyarakat. Sebuah langkah kecil yang membawa perubahan besar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News