Di tengah hamparan pesona alam perbukitan Desa Krisik yang memanjakan mata, terletak sebuah kehidupan masyarakat yang penuh kehangatan dan nilai kebersamaan. Desa yang berada di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo ini dikenal dengan pemandangan hijaunya yang menenangkan, udara segar khas pegunungan, serta masyarakat yang ramah dan saling membantu.
Namun, di balik keindahan alam yang memukau, tersimpan sebuah tantangan serius yang perlu menjadi perhatian bersama, yaitu rendahnya kesadaran dan akses terhadap pendidikan tinggi.
Meskipun mayoritas anak-anak di Desa Krisik telah menempuh pendidikan dasar dan menengah secara formal, semangat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih tergolong rendah.
Hal ini bukan semata-mata karena kurangnya minat atau cita-cita, melainkan karena adanya berbagai hambatan yang menghalangi langkah mereka. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama. Banyak keluarga yang harus memprioritaskan kebutuhan sehari-hari dibandingkan biaya kuliah yang dianggap mahal.
Di sisi lain, terbatasnya informasi mengenai jalur masuk perguruan tinggi dan minimnya pengetahuan tentang peluang beasiswa membuat banyak siswa tidak mendapatkan informasi. Bahwa sebenarnya kuliah dapat diakses dengan biaya yang terjangkau, bahkan gratis bagi yang memenuhi syarat.
KKN IPB University Edukasi Anak SD tentang Bahaya Rokok dan Workshop Ecoprint di Pekalongan
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian siswa, setelah lulus dari SMP atau SMA, memilih langsung bekerja atau membantu orang tua mengurus usaha atau pertanian. Bagi mereka, kuliah sering dianggap sebagai mimpi yang terlalu tinggi dan sulit dicapai.
Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, tetapi bisa diubah jika informasi dan dukungan yang memadai diberikan kepada mereka.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor (IPB) kelompok PONOROGOKAB06 merasa terpanggil untuk berkontribusi. Mereka meluncurkan sebuah program unggulan yang diberi nama CERIA, singkatan dari Cerahkan Edukasi Raih Impian dan Aksesibilitas.
Program ini secara khusus dirancang untuk meningkatkan motivasi belajar sekaligus memperluas akses informasi pendidikan bagi para pelajar dengan fokus awal pada siswa SMPN 1 Pudak yang mayoritas berasal dari Desa Krisik.
“Kami ingin memastikan adik-adik di Desa Krisik tahu bahwa kuliah itu bukan mimpi, tapi sesuatu yang sangat mungkin diraih. Akses informasi ada, beasiswa pun banyak tersedia, tinggal kemauan dan persiapan yang perlu diperkuat,” ujar Naurah, Koordinator Program CERIA.
Program CERIA mendapatkan sambutan yang sangat positif, baik dari pihak sekolah maupun pemerintahan desa. Sekretaris Desa Krisik menyampaikan apresiasinya, “Saya sebagai bagian dari pemerintah Desa Krisik sangat berterima kasih dan mengapresiasi program kerja CERIA ini. Kami menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi siswa-siswi di Desa Krisik agar bisa melanjutkan pendidikan tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau. Harapan kami, adik-adik dari IPB dapat terus menjalankan program seperti ini hingga hasilnya benar-benar dirasakan oleh generasi muda di sini.”
Tidak hanya pihak penyelenggara dan pemerintah yang antusias, para siswa pun merasakan dampak positifnya.
Vanessa, siswi kelas IX, mengaku terinspirasi, “Selama ini saya belum pernah benar-benar memikirkan soal kuliah. Tapi setelah sesi ini, saya jadi paham dan tertarik untuk mulai mempersiapkan diri lebih awal.”
Lewat “Pilah Sampah Petik Manfaat”, Mahasiswa KKN-PPM UGM Dorong Kesadaran Lingkungan Warga Mahahe
Melalui berbagai sesi interaktif, Program CERIA tidak hanya memberikan informasi tentang jalur masuk perguruan tinggi dan jenis-jenis beasiswa yang tersedia, tetapi juga membekali para siswa dengan keterampilan belajar efektif, teknik mengatur waktu, dan cara mengakses informasi pendidikan secara mandiri.
Pendekatan ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu bersaing, meskipun berasal dari daerah pedesaan.
Lebih dari sekadar program edukasi, CERIA menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara mahasiswa KKN-T IPB dengan masyarakat Desa Krisik. Dalam suasana kebersamaan, kegiatan ini menjadi bagian dari investasi jangka panjang bagi masa depan desa. Sebab, pendidikan yang lebih tinggi berarti peluang kerja yang lebih luas, pendapatan yang lebih baik, dan kemampuan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan lingkungan sekitar.
Harapannya, semangat yang telah ditanamkan melalui Program CERIA akan terus tumbuh, menginspirasi para siswa untuk tidak takut bermimpi tinggi, serta membawa perubahan positif menuju Desa Krisik yang lebih maju dan sejahtera melalui pintu pendidikan.
Dengan dukungan berbagai pihak, mimpi itu bukan lagi sekadar angan, tetapi langkah nyata menuju masa depan yang lebih cerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News