bambu gila kesenian bernuansa mistis dari maluku - News | Good News From Indonesia 2025

Bambu Gila, Kesenian Bernuansa Mistis dari Maluku

Bambu Gila, Kesenian Bernuansa Mistis dari Maluku
images info

Mungkin Kawan GNFI pernah mendengar nama "Bambu Gila" atau nama lainnya Buruh Gila dan Barah Suwen. Nah, rupanya kesenian mistis ini melibatkan 7 orang yang akan menggendong bambu dan satu orang lagi bertugas sebagai pawang yang akan membacakan sebuah mantra khusus.

Kalau Kawan GNFI berkunjung ke daerah asalnya, atraksi ini kerap dimainkan di Desa Liang, Kecamatan Salahatu dan Desa Mamala Kacamata Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Bambu yang digunakan sebagai media pertunjukan bukanlah bambu sembarangan. Sebelumnya, pawang akan meminta izin kepada roh leluhur sebagai penjaga hutan untuk menebang bambu. Setelah ditebang, bambu akan disucikan dengan minyak kelapa dan dihiasi kain di setiap ujungnya.

Karena kentalnya nuansa mistis dalam kesenian tersebut. Para pemain bambu gila tidak boleh dipilih secara sembarangan, melainkan mereka yang sudah dipilih terlebih dahulu.

Bambu gila sendiri diketahui sudah ada sebelum agama Islam dan Kristen menyebar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan animisme dan dinamisme mengakar dalam masyarakat setempat.

Bambu Gila: Magis dan Keajaiban Atraksi Budaya Maluku yang Tak Terlupakan

Memanggil Bantuan Roh Leluhur

Sebelum proses pertunjukan, bambu gila membutuhkan bantuan seorang pawang yang akan membacakan mantra dalam bahasa tradisional Maluku. Kemudian, sang pawang akan mengunyah jahe dan kemenyan lalu disemburkan ke dalam ujung bambu.

Cara seperti ini dipercaya sebagai media pemanggilan roh-roh para leluhur yang akan memberikan kekuatan pada bambu tersebut.

Dinamakan bambu gila itu sendiri sebab setelah pawang berhasil membacakan mantra ke bambu tersebut. Lalu, sang pawang akan berteriak "gila...gila..gila!".

Jika berhasil, konon bobot bambu akan semakin berat dan bambu akan terguncang yang mengakibatkan para pemain akan berlarian dengan arah yang tak beraturan.

Alunan musik pun semakin memeriahkan atraksi pertunjukan. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan adalah tifa, tambur, dan gong.

Semakin cepatnya alunan musik, semakin liar pula kekuatan mistis pada bambu itu dan atraksi bambu gila akan berakhir jika salah satu pemainnya jatuh pingsan.

Setelahnya, kekuatan mistik yang ada pada bambu tersebut tidak hilang begitu saja. Pawang akan memberikan kertas yang sudah dibakar sebagai jamuan kepada para roh leluhur karena telah bersedia dipanggil.

Bambu gila biasanya digelar saat perayaan tertentu saja. Seperti, upacara adat, perayaan negara dan acara pernikahan. Sampai saat ini kesenian tersebut tetap ada dan diterus dilestarikan di tengah era teknologi yang semakin berkembang.

Namun, asal usul dan sumber kesenian ini belum diketahui secara pasti tetapi bambu gila sudah melekat dalam budaya masyarakat Maluku.

Dari Tari Lenso Yang Indah Hingga Bambu Gila Yang Menegangkan, Inilah 5 Tari Tradisional Khas Maluku

Memiliki Nilai Spiritual

Meski bambu gila dipandang sebagai atraksi dan hiburan. Bagi masyarakat Maluku, bambu gila memiliki makna nilai yang dalam sebagai upaya pelestarian budaya leluhur.

Masyarakat Maluku percaya jika dulunya bambu gila digunakan untuk membantu melawan musuh ketika terjadi peperangan dan sebagai pembantu pekerjaan berat. 

Secara tidak langsung nilai-nilai bambu gila ini memiliki ikatan dengan alam. Itulah sebabnya pawang bambu gila akan meminta izin kepada para penjaga hutan untuk menebang salah satu pohon bambu.

Masyarakat setempat percaya bahwa seluruh hutan yang ada di tanah Maluku dijaga oleh roh leluhur mereka. Atraksi bambu gila menjadi nilai-nilai cerminan sosial dan budaya yang mendalam.

Melalui pertunjukan ini masyarakat dapat mengekspresikan identitas mereka dalam memperkuat ikatan sosial di kehidupan.

Ini menandakan bahwa nilai-nilai spiritual di Nusantara masih melekat serta menjadi pedoman bagi kehidupan manusia dalam kesehariannya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ON
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.