Di pedalaman hutan Papua, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang luar biasa, yakni pisang tongka langit (Musaingens). Tanaman ini bukanlah pisang biasa yang kita kenal sehari-hari.
Dengan tinggi mencapai 25 meter, pisang ini layak disebut sebagai raksasa di antara kerabat pisang lainnya.
Masyarakat lokal menyebutnya "pisang raksasa" atau "pisang tongka langit" karena penampilannya yang menjulang tinggi bak menyentuh langit.
Ciri Khas Pisang Tongka Langit
Apa yang membuat pisang ini begitu istimewa? Pertama, ukurannya yang luar biasa besar. Batang semunya bisa mencapai diameter 1 meter, lebih besar dari batang pohon kelapa.
Daunnya yang lebar sering dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai atap darurat atau pembungkus makanan. Satu tandan buahnya saja bisa mencapai berat 60 kg atau setara dengan berat seorang dewasa!
Buahnya sendiri panjangnya 18-25 cm, tiga kali lebih besar dari pisang biasa yang kita beli di pasar.
Baca juga Mengenal Pisang Liar Indonesia, Bentuk Asli Pisang Sebelum Dibudidayakan
Habitat Alami di Papua
Pisang tongka langit hanya tumbuh di wilayah tertentu Papua, terutama di kawasan pegunungan dengan ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut. Ia menyukai tanah vulkanik yang subur dan area dengan curah hujan tinggi.
Menurut penelitian LIPI, populasi terbesar ditemukan di Pegunungan Arfak dan Lembah Baliem. Keberadaannya sering menjadi tanda bahwa hutan di sekitarnya masih alami dan belum terganggu.
Kandungan Gizi yang Luar Biasa
Pisang tongka langit (Musaingens) memiliki profil nutrisi yang mengesankan berdasarkan berbagai penelitian ilmiah. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (2022), buah ini mengandung vitamin A dalam bentuk beta-karoten mencapai 2.100 IU per 100 gram bahan segar.
Jumlah ini setara dengan 42% dari kebutuhan harian vitamin A orang dewasa, menjadikannya salah satu sumber vitamin A alami terkaya di antara buah-buahan tropis (LIPI, 2023).
Kandungan mineral dalam pisang ini juga sangat mengagumkan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Composition and Analysis (Wemay et al., 2021) menunjukkan bahwa Pisang tongka Langit mengandung kalium sebesar 450 mg/100g dan magnesium 38 mg/100g.
Kadar ini lebih tinggi dibandingkan pisang kultivar komersial seperti Cavendish yang hanya mengandung sekitar 360 mg kalium/100g (USDA FoodData Central, 2022).
Dari segi serat pangan, studi komparatif oleh Pusat Penelitian Biologi LIPI (2023) menemukan bahwa Pisang tongka Langit mengandung 3.8g serat/100g, lebih tinggi daripada pisang biasa (Musa acuminata) yang hanya mengandung 2.6g/100g.
Kandungan serat yang tinggi ini berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan pengaturan gula darah.
Yang tak kalah penting adalah kandungan antioksidannya. Penelitian terbaru dalam Asian Journal of Plant Sciences (2023) mengungkapkan bahwa aktivitas ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) Pisang tongka Langit mencapai 8.200 μmol TE/100g, jauh lebih tinggi dibanding pisang biasa (4.500 μmol TE/100g).
Senyawa fenolik dan flavonoid yang bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan ini berpotensi sebagai senyawa antikanker dan anti-penuaan.
Kini Terancam Punah
Sayangnya, keberadaan pisang raksasa ini semakin terancam. Pembalakan liar dan perubahan fungsi hutan telah mengurangi populasinya hingga 30% dalam 10 tahun terakhir.
Beberapa upaya konservasi telah dilakukan, termasuk oleh Kebun Raya Biologi Wamena, tetapi masih dibutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak.
Pisang tongka langit bukan hanya warisan alam Papua, tapi juga potensi besar bagi ilmu pengetahuan dan ketahanan pangan Indonesia.
Perlindungan habitat alaminya harus menjadi prioritas, sambil terus mengembangkan penelitian tentang berbagai manfaat yang mungkin belum terungkap dari tanaman luar biasa ini.
Baca juga Mengenal Pisang Kirana Mas Lumajang yang Manisnya Sampai Mendunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
