sosialisasi dan pemetaan geotagging umkm kuliner cebongan kidul oleh mahasiswa kkn ppm ugm - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN-PPM UGM Digitalisasi UMKM dengan Sosialisasi dan Geotagging UMKM Kuliner di Cebongan Kidul

Mahasiswa KKN-PPM UGM Digitalisasi UMKM dengan Sosialisasi dan Geotagging UMKM Kuliner di Cebongan Kidul
images info

Mahasiswa KKN-PPM UGM lakukan pemetaan geotagging UMKM kuliner di Padukuhan Cebongan Kidul. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pengembangan ekonomi lokal melalui digitalisasi UMKM.

Dilaksanakan mulai 24 Juni—20 Juli 2025, tujuannya untuk memberikan informasi kepada pengusaha UMKM kuliner Cebongan Kidul mengenai manfaat dan urgensi geotagging, serta membuka kesempatan baru kepada UMKM kuliner Cebongan Kidul dengan memasukkan lokasi usaha ke Google Maps.

Tim KKN terlebih dahulu melakukan survei untuk mendata UMKM kuliner di Cebongan Kidul yang masih aktif berusaha dan belum mendaftarkan lokasi usahanya di Google Maps. Setelah mendapatkan data sasaran sosialisasi dan geotagging, langkah selanjutnya adalah menanyakan kesediaan UMKM kuliner untuk didaftarkan di Google Maps oleh mahasiswa KKN.

Terdapat 7 UMKM kuliner di Cebongan Kidul yang di-geotagging, sebagai berikut:

  1. Gorengan Bu Hastati
  2. Warung Lotek Bu Sam
  3. Warung Mbak Karyati
  4. Pecel Lele Cak Udin
  5. Warung Lotek Selera Kita 
  6. Jajan Pasar Bu Atun
Peta sebaran UMKM kuliner Cebongan Kidul
info gambar

Selain melakukan sosialisasi, mahasiswa juga membagikan leaflet berisi informasi mengenai geotagging, dari cara hingga manfaatnya. Hasil dari kegiatan tersebut kemudian disusun menjadi peta sebaran UMKM kuliner di Cebongan Kidul dan diserahkan kepada Kepala Dukuh Cebongan Kidul, Alvian Burhan.

Alvian mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan geotagging yang dilakukan mahasiswa KKN-PPM UGM dan mendorong cakupan yang lebih luas, tidak hanya UMKM kuliner saja.

Kebanyakan pengusaha UMKM juga antusias dengan diadakannya kegiatan ini. Hastati, salah seorang pengusaha UMKM kuliner di Cebongan Kidul, Gorengan Bu Hastati mengatakan, "Orang-orang menjadi yakin usahanya sungguh ada dengan menambahkan lokasi usaha di Google. Pendaftaran lokasi usaha di Google Maps ternyata juga mudah."

Kebanyakan pengusaha yang diwawancara juga sudah mengetahui mengenai Google Maps. Namun, beberapa masih ragu atau tidak tahu cara mendaftarkan lokasi usaha di situs tersebut.

Mahasiswa KKN membantu menjawab keraguan tersebut dengan memberikan informasi dan menjawab pertanyaan yang dimiliki para pengusaha UMKM kuliner di Cebongan Kidul.

Aktivitas ini diharapkan dapat menunjang digitalisasi UMKM dan membuka kesempatan baru kepada UMKM kuliner Cebongan Kidul.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemasaran digital produk UMKM kuliner Cebongan Kidul, dilakukan pula analisis SWOT mendalam. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam pendaftaran lokasi usaha melalui geotagging.

 Peluang (O)
  1. Dengan terdaftar di Google Maps, UMKM kuliner dapat lebih mudah ditemukan
  2. Program ini dapat menarik dukungan pemerintah setempat yang ingin mendukung digitalisasi UMKM
  3. Membuka kesempatan untuk pembinaan lebih lanjut seperti mengenai digital marketing
Ancaman (T)
  1. Beberapa pemilik UMKM kuliner mungkin tidak berkenan berpartisipasi dalam program ini
  2. UMKM kuliner rentan terpapar kritik dan berita palsu dari warga internet
  3. UMKM kuliner rentan terhadap peniruan produk
Kekuatan (S)
  1. Pendekatan pintu ke pintu memungkinkan interaksi langsung dengan pelaku usaha dan pemberian penjelasan yang lebih mendetail
  2. Interaksi langsung memberikan data yang lebih akurat dan terpercaya
  3. Pemilik UMKM kuliner yang tidak terlalu paham teknologi dapat dibantu secara langsung sehingga meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya geotagging
Kekuatan - Peluang (S-O)
  1. Saat kunjungan, ditunjukkan secara langsung bagaimana titik UMKM akan terlihat di Google Maps dan bagaimana pelanggan potensial dapat menemukannya
  2. Mengajukan proposal kolaborasi dan kemitraan dengan dinas setempat
  3. Menawarkan digitalisasi UMKM lebih lanjut dan pelatihan digital marketing
Kekuatan - Ancaman (S-T)
  1. Memberikan contoh nyata kebermanfaatan geotagging dengan bahasa yang sederhana dan menarik bagi UMKM
  2. Meningkatkan transparansi dengan pelanggan untuk membangun kepercayaan
  3. Mendorong UMKM untuk mendaftarkan merek dagang
Kelemahan (W)
  1. Pendekatan pintu ke pintu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode daring
  2. Sulit menjangkau semua UMKM kuliner dalam waktu singkat
  3. Memerlukan koordinasi dan pembagian tim yang terlatih agar kegiatan dapat berjalan secara efisien
Kelemahan - Peluang (W-O)
  1. Memprioritaskan pendaftaran UMKM dengan potensi pertumbuhan tinggi dan lokasi strategis
  2. Melibatkan komunitas dan asosiasi UMKM untuk menyebarluaskan informasi program
  3. Menyediakan materi/booklet geotagging
Kelemahan - Ancaman (W-T)
  1. Menggunakan metode scraping melalui Google Maps extension secara paralel dengan metode pintu ke pintu
  2. Mengadakan pelatihan berkelanjutan IT

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TF
IJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.