Dalam rangka menumbuhkan budaya literasi sejak dini, mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan program “Generasi Senang Literasi” di SD Negeri 1 Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Program kolaborasi ini diselenggarakan pada hari Jumat, 1 Agustus 2025 sebagai salah satu rangkaian program KKN yang menitikberatkan penguatan literasi di tingkat pendidikan sekolah dasar.
Kawan GNFI tentu sudah mengetahui bahwa literasi merupakan salah satu fondasi penting dalam proses berpikir kritis anak, bukan? Sayangnya, hasil observasi mahasiswa KKN UGM bersama dengan pihak sekolah menunjukkan bahwa tingkat literasi di Desa Sababilah, khususnya pada tingkat pendidikan sekolah dasar, masih tergolong rendah. Berbagai aspek tersebut, meliputi kemampuan menulis, membaca, dan memahami bacaan.
“Anak-anak kelas III justru belum bisa membaca. Berbanding terbalik dengan kemampuan membaca adik kelasnya (kelas II),” ujar salah satu guru SD Negeri 1 Sababilah pada Kamis (31/07/2025). Melihat kondisi tersebut, program “Generasi Senang Literasi” menjadi salah satu langkah konkret dalam menunjang literasi di daerah, salah satunya di sekolah dasar.
Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, dimulai dari kegiatan menyanyi bersama serta dilanjutkan dengan sesi mewarnai dan menulis isian singkat. Sesi membaca buku menjadi rangkaian acara penutup yang memberikan kebebasan kepada siswa-siswi kelas I-III SD Negeri 1 Sababilah untuk memilih sendiri bahan bacaan yang mereka inginkan. Sorak ramai yang mengisi ruangan sepanjang kegiatan menjadi pertanda bahwa program ini disambut antusias oleh siswa-siswi sekolah.
Buku bacaan yang digunakan sangatlah beragam. Mulai dari buku cerita bergambar, buku dongeng, buku pengetahuan, komik, hingga buku interaktif berhitung. Melalui buku bacaan tersebut, siswa-siswi diajak untuk belajar membaca dan memahami alur cerita.
Tidak hanya itu, siswa-siswi juga dapat bebas berkreativitas dengan buku-buku mewarnai yang disediakan. Bagi siswa-siswi yang tertarik dengan angka, mereka juga dapat melakukan sesi berhitung interaktif dengan buku hitung bergambar.
Kolaborasi yang berlangsung antara mahasiswa UGM dan UPR menjadi daya tarik tersendiri dalam kegiatan ini. Kemampuan berbicara bahasa lokal dan latar belakang studi pendidikan yang dimiliki mahasiswa UPR dapat berpadu sempurna dengan inisiasi mahasiswa UGM. Mahasiswa dari kedua universitas ini saling bersinergi dalam mendampingi kegiatan mewarnai dan membaca anak-anak.
Nyatanya, program “Generasi Senang Literasi” tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi siswa, tetapi juga membantu guru-guru dalam mengembangkan minat baca di SD Negeri 1 Sababilah. Program ini menjadi salah satu langkah meningkatkan ketertarikan anak-anak dalam memahami aksara dan membaca bacaan.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program KKN di sekolah. Anak-anak tentu bosan dengan metode pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Dengan adanya mahasiswa KKN, tentu proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,” ujar Bapak Ruan Riwu selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Sababilah, pada Jumat (1/8/2025).
Program “Generasi Senang Literasi” diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan buku bacaan oleh mahasiswa KKN UGM kepada pihak sekolah. Buku-buku ini nantinya akan menjadi koleksi perpustakaan SD Negeri 1 Sababilah dan bentuk kenang-kenangan pelaksanaan program KKN.
Harapannya, dengan adanya pelaksanaan kegiatan membaca buku bersama, siswa-siswi dapat lebih tertarik dengan kegiatan membaca. Tentunya, gerakan literasi kolaborasi yang berlangsung antara mahasiswa KKN UGM dan UPR ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif dan dapat menginspirasi banyak pihak untuk mengembangkan potensi literasi daerahnya masing-masing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News