Dalam upaya mendukung terwujudnya masyarakat sehat dan sejahtera, sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan program KKN-T turut serta dalam kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di RW 03, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Pada hari Sabtu, 5 Juli 2025, para mahasiswa mengadakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi Keluarga Bebas Diabetes dalam Rangka Mewujudkan SDG’s 3.”
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga mengajak warga untuk mulai peduli terhadap kesehatan keluarga, khususnya dalam mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes melitus.
Sosialisasi ini diselenggarakan secara langsung di tengah kegiatan ILP, dengan konsep stand kesehatan interaktif yang terbuka untuk semua warga.
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang semakin sering ditemukan di berbagai lapisan masyarakat. Pola makan yang tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, serta minimnya edukasi mengenai gejala awal dan pencegahan menjadi faktor yang mempercepat penyebaran penyakit ini.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Melihat fenomena ini, mahasiswa Undip tergerak untuk membawa topik diabetes melitus ke dalam kegiatan KKN dengan pendekatan yang ringan, informatif, dan menyenangkan.
Generasi Sehat Sejak Dini: Optimalisasi Edukasi PHBS dan Kebersihan Lingkungan untuk Mencegah Penyakit oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip
Kegiatan sosialisasi ini sepenuhnya melebur ke dalam ILP yang sudah rutin dilaksanakan oleh kader kesehatan dan pihak puskesmas setempat. Mahasiswa tidak hanya membuka stand edukasi. Namun, juga turut membantu para kader dalam proses registrasi peserta, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar kepala bagi bayi dan balita.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan rekapitulasi data pasien bersama dengan pihak puskesmas dan kader. Kehadiran mahasiswa turut mendukung kelancaran kegiatan ILP dan memperkuat kerja sama antara mahasiswa, kader, dan masyarakat setempat.
Stand edukasi kesehatan dibuka sejak pukul 08.00 WIB di Balai RW 03 dan dikunjungi oleh puluhan warga dari berbagai usia.
Di dalamnya, Kawan GNFI bisa menemukan berbagai media edukatif seperti poster informasi, lembar leaflet, hingga sesi tanya jawab seputar gaya hidup sehat.
Mahasiswa menjelaskan berbagai hal terkait diabetes melitus, mulai dari definisinya, gejala awal yang sering diabaikan, faktor risiko, hingga cara pencegahan dengan pola makan dan aktivitas yang seimbang.
Salah satu warga mengaku selama ini belum pernah memeriksakan diri ke puskesmas, padahal dirinya memiliki keluhan yang cukup serius.
"Kalau terluka itu lama sembuhnya, terus kadar gula saya juga pernah dicek sampai di atas 300. Tapi, saya belum pernah periksa ke puskesmas," ungkap salah satu pengunjung stand yang terlihat antusias mengikuti sosialisasi.
Kegiatan penyuluhan ini dikemas secara ringan, tetapi informatif. Para mahasiswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menghindari istilah medis yang rumit.
Selain itu, beberapa sesi diskusi dilakukan secara terbuka, sehingga warga dapat bertanya langsung tentang kondisi mereka atau keluarga mereka yang memiliki riwayat diabetes.
Otomatisasi Perhitungan Harga Pokok Penjualan: Sosialisasi HPP oleh Mahasiswa KKN Undip di Desa Toriyo
Program sosialisasi diabetes ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s) poin ke-3, yaitu Good Health and Well-being.
Melalui pendekatan komunitas, mahasiswa berupaya membangun kesadaran bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Lebih dari sekadar kegiatan formal, sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi pemantik perubahan perilaku di masyarakat.
Dengan bekal pengetahuan yang sederhana namun penting, warga diharapkan lebih aktif dalam menjaga kesehatan diri dan keluarganya.
Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kelompok KKN di Kelurahan Ngemplak Simongan, yakni Eka Agustina Rahmaningrum, Fadya Maharani Cholisya Putri, Dzikrina Az-Zahra Bahroni, Adelia Imanuela, Brian Harda Pamungchas, Ilham Rizqi Okatariano, Melisa Octaviani Sembiring, dan Syifa Khairunnisa.
Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat memberikan dampak positif secara langsung bagi masyarakat, serta menjadi bagian kecil dari upaya besar dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan tangguh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News