dukung umkm lokal di desa purwoharjo kkn t ipb kuatkan umkm lewat branding dan digitalisasi - News | Good News From Indonesia 2025

Dukung UMKM Lokal di Desa Purwoharjo: KKN-T IPB Kuatkan UMKM Lewat Branding dan Digitalisasi

Dukung UMKM Lokal di Desa Purwoharjo: KKN-T IPB Kuatkan UMKM Lewat Branding dan Digitalisasi
images info

KKN-T atau Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB University merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk berkontribusi secara langsung dan diharapkan dapat memberikan dampak atau perubahan secara berkelanjutan. Terdapat 408 kelompok yang disebar ke berbagai wilayah di Indonesia, salah satu kelompok tersebut adalah Kelompok 10 KKN-T IPB Kabupaten Malang yang ditempatkan di Desa Purwoharjo sejak tanggal 23 Juli 2025 selama 40 hari.

Desa Purwoharjo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa ini dikelilingi oleh Perkebunan dan pertanian dengan berbagai jenis komoditas seperti kopi, kelapa, salak dan pisang.

“Komoditas utama dan paling banyak disini memang salak, tapi disini banyak juga petani pisang karena hampir seluruh warga disini memiliki pohon pisang di rumahnya,” ucap Dedi sebagai pemilik bisnis keripik pisang. Hal ini menjadi alasan Dedi sebagai warga Desa Purwoharjo memutuskan untuk memanfaatkan pisang sebagai produk bisnis kecilnya.

Tidak hanya itu, Dedi juga mengucapkan bahwa “Dibandingkan dengan membuat produk keripik lain seperti salak, Saya lebih memilih membuat keripik pisang ya karena minim resiko, dari segi modal dan biaya produksinya lebih rendah dibandingkan salak atau yang lain”. Namun UMKM keripik pisang ini menghadapi kendala dalam hal pemasaran produk dan distribusi pengiriman. Sejauh ini UMKM keripik pisang belum memiliki akun e-commerce yang aktif dan minimnya promosi produk di akun sosial medianya.

Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN-T IPB di Desa Purwoharjo menciptakan program kerja “Branding dan Digitalisasi UMKM Lokal” yang berfokus pada peningkatan pemasaran dari UMKM keripik pisang tersebut. Program kerja tersebut dimulai dari berdiskusi dan mendengarkan cerita perjalanan bisnis UMKM tersebut yang disampaikan langsung oleh Dedi—pemilik UMKM keripik pisang.

Hal selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T IPB adalah meningkatkan desain kemasan dengan mendesain ulang kembali logo dan kemasan produk. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pembeli dari segi tampilan.

Pada saat yang sama, dilakukan analisis produk dengan menilai beberapa hal seperti keunikan utama dari produk yang di analisis dari segi rasa, tekstur, aroma, dan warna.

Selain itu dibuat juga segmentasi pasar, ukuran pasar, BMC (Business Model Canvas), SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Threats), AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) marketing, CJM (Customer Journey Map), Strategi Pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, Place), Strategi Diferensiasi Produk, Product Development Roadmap, perhitungan Break-Even Point (BEP), dan template manajemen keuangan. Hasil analisis produk tersebut selanjutnya dibuat dalam bentuk power point sebagai bahan materi pendampingan program yang akan dilakukan.

Business Model Canvas (BMC) untuk UMKM Keripik Pisang
info gambar

Digitalisasi produk dilakukan dengan membuat akun e-commerce sebagai media penjualan secara online, bersamaan dengan itu dibuat juga akun sosial media UMKM yang sebelumnya belum ada.

Akun media sosial tersebut diisi dengan konten-konten yang menarik untuk mempromosikan produk keripik pisang. Konten-konten ini tidak hanya menjadi bahan promosi saja tetapi juga menjadi bahan pembelajaran bagi pemilik UMKM dalam melakukan pemasaran produk selanjutnya.

Agar pembuatan konten promosi produk lebih terstruktur maka dibuat jadwal konten dan referensi konten-konten promosi produk. Untuk lebih menarik pembeli dan meningkatkan penjualan di e-commerce, mahasiswa KKN-T IPB melakukan live streaming pada akun UMKM selama beberapa hari berturut-turut.

Pendampingan UMKM dilakukan selama beberapa minggu hingga pemilik UMKM mulai memahami pentingnya identitas merek dan promosi digital.

Akun e-commerce yang telah dibuat sudah mulai menampilkan produk, dan konten-konten promosi yang dibuat telah dipublikasikan. Program kerja ini membuahkan hasil yang dilihat dari meningkatnya penjualan produk keripik pisang yang berhasil menarik pembeli dari luar daerah.

Kelompok 10 KKN-T IPB berharap program ini menjadi langkah awal untuk membangun UMKM lokal yang lebih mandiri dan kompetitif di era digital. Kolaborasi yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat menjadi bukti bahwa potensi desa bisa tumbuh dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.