mahasiswa kknt ipb hadapi permasalahan kegagalan ib dan limbah peternakan di desa kembang wonogiri - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKNT IPB Hadapi Permasalahan Kegagalan IB dan Limbah Peternakan di Desa Kembang, Wonogiri

Mahasiswa KKNT IPB Hadapi Permasalahan Kegagalan IB dan Limbah Peternakan di Desa Kembang, Wonogiri
images info

24 Juli 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University yang tergabung di Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, melaksanakan program kerja bertajuk PIONIR (Penyuluhan Inseminasi dan Pupuk Organik Cair).

Program ini dirancang untuk menjawab dua persoalan krusial di sektor peternakan di Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri yaitu maraknya kegagalan Inseminasi Buatan (IB) dan belum optimalnya pengolahan limbah peternakan.

Melalui pendekatan edukatif dan praktis, program PIONIR hadir sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa IPB dalam meningkatkan produktivitas ternak serta mendorong peternakan yang berkelanjutan di Desa Kembang.

Latar Belakang Program PIONIR

Kegiatan ini lahir dari hasil observasi dan diskusi bersama dengan peternak lokal setempat dimana ditemukan dua tantangan besar:

  1. Tingginya tingkat kegagalan IB yang menyebabkan rendahnya angka kebuntingan dan memperpanjang jarak antar kelahiran sapi.
  2. Penumpukan limbah peternakan, terutama kotoran sapi, yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan cenderung mencemari lingkungan.

Melihat permasalahan yang dimiliki oleh peternak Desa Kembang, tim KKNT merancang program integratif yang menyasar dua sisi sekaligus: edukasi reproduksi ternak dan inovasi pengolahan limbah, melalui penyuluhan serta workshop praktis.

Penyuluhan IB: Edukasi Reproduksi Menuju Peternakan Efisien

Pada 13 Juli 2025, program PIONIR dimulai dengan kegiatan penyuluhan tentang inseminasi buatan. Kegiatan ini dihadiri oleh belasan peternak sapi dari Dusun Kembang dan sekitarnya, yang aktif tergabung dalam kelompok ternak binaan. Materi yang disampaikan antara lain:

  • Faktor-faktor penyebab kegagalan IB, seperti kesalahan dalam mendeteksi birahi, kondisi tubuh ternak (BCS), serta teknik pelaksanaan yang tidak tepat.
  • Pencegahan kegagalan IB, mencakup manajemen pakan, sanitasi kandang, dan penjadwalan IB berdasarkan siklus estrus.
  • Langkah pasca-gagal IB, termasuk identifikasi gangguan reproduksi dan pemberian suplemen mineral.

Workshop Mineral Blok Dan Pupuk Organik: Limbah Jadi Berkah

Sebagai lanjutan dari edukasi IB, program PIONIR mengadakan workshop pengolahan limbah peternakan pada 23 Juli 2025. Workshop ini tidak hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga menjadi langkah strategis mendukung keberhasilan IB dari sisi nutrisi ternak.

Praktik Pembuatan Mineral Blok dan Pupuk Organik Cair | Dokumentasi pribadi
info gambar

Terdapat dua produk utama yang dikenalkan:

1. Mineral Blok

Merupakan pakan tambahan padat berisi mineral esensial seperti kalsium, fosfor, dan natrium. Dibuat dari campuran premix mineral, garam krosok, semen, dedak, dan molases, mineral blok ini berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan dan metabolisme ternak, menunjang kesehatan reproduksi sapi betina, menambah asupan mineral mikro yang penting dalam siklus estrus dan kebuntingan.

2. Pupuk Organik Cair (POC)

Dibuat dari kotoran sapi, air cucian beras, molases/gula merah, dan EM4 atau ragi sebagai starter fermentasi. Produk ini bisa digunakan oleh peternak untuk menyuburkan tanaman pakan ternak maupun pertanian pekarangan.

Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, namun langsung mempraktekkan pembuatan kedua produk tersebut bersama mahasiswa, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat.

Respon Masyarakat: Solusi Nyata yang Dibutuhkan Peternak

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peternak. Mereka menilai program PIONIR sebagai terobosan baru yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Biasanya kami hanya mengandalkan pupuk dari toko. Tapi dengan pelatihan ini, kami jadi bisa memanfaatkan sendiri kotoran sapi yang awalnya cuma numpuk.,” ujar Pak Toni, Ketua Kelompok asal Dusun Kembang.

Penutup: Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

Program PIONIR menjadi contoh nyata bahwa ilmu akademik mampu menciptakan solusi aplikatif dan berkelanjutan di masyarakat. Melalui penyuluhan dan pelatihan berbasis kebutuhan warga, mahasiswa KKNT IPB University berhasil memberikan kontribusi kecil namun nyata dalam peningkatan produktivitas ternak dan pengelolaan lingkungan.

Ke depan, tim KKNT berharap kelompok ternak di Desa Kembang dapat melanjutkan dan mengembangkan hasil pelatihan ini secara mandiri, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam pengelolaan peternakan rakyat yang efisien dan ramah lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.