quarter life crisis mengapa banyak anak muda merasa kehilangan arah - News | Good News From Indonesia 2025

Quarter Life Crisis: Mengapa Banyak Anak Muda Merasa Kehilangan Arah?

Quarter Life Crisis: Mengapa Banyak Anak Muda Merasa Kehilangan Arah?
images info

Quarter life crisis adalah kondisi psikologis yang umum dialami oleh seseorang berusia sekitar 20 hingga awal 30 tahun. Fase ini ditandai oleh perasaan bingung, cemas, dan kehilangan arah dalam menjalani hidup.

Banyak dari mereka yang berada di fase ini merasa tidak tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan, baik dalam karir, hubungan, maupun tujuan hidup.

Istilah ini pertama kali populer di awal tahun 2000-an dan makin relevan di era sekarang. Tekanan hidup yang tinggi, standar sosial yang kian tidak realistis, serta ekspektasi pribadi yang tidak terpenuhi sering menjadi penyebab utama.

Menurut riset yang diterbitkan oleh LinkedIn, 75% profesional muda di usia 25 sampai dengan 33 tahun mengaku pernah mengalami quarter life crisis. Ini menunjukkan bahwa fenomena ini bukanlah hal yang sepele atau hanya “drama Gen Z”, melainkan realitas yang nyata dan berdampak luas.

Mengapa Anak Muda Merasa Kehilangan Arah?

Terdapat beberapa sebab atau alasan mengapa anak muda terutama Gen Z banyak yang merasa kehilangan arah, sebab tersebut antara lain yaitu :

1. Standar Sosial Media yang Menipu

Generasi muda saat ini tumbuh dalam tekanan sosial media, di mana kehidupan orang lain terlihat sempurna. Pencapaian teman seakan mudah didapat, seperti karier bagus, menikah muda, liburan ke luar negeri, hingga memiliki bisnis sendiri.

Hal ini memicu perasaan tertinggal dan keraguan terhadap pilihan hidup sendiri.

2. Tekanan Ekonomi dan Karir

Banyak anak muda menghadapi dilema antara pekerjaan yang menghasilkan dan pekerjaan yang sesuai passion. Sulitnya mencari kerja atau gaji yang tidak sesuai kebutuhan juga menambah rasa dilema anak-anak muda.

Melihat data BPS tahun 2024, tingkat pengangguran tertinggi berada pada kelompok usia 20–29 tahun.

3. Kebingungan Identitas Diri

Pada masa transisi dari remaja ke dewasa, seseorang mulai mempertanyakan nilai, keyakinan, dan arah hidupnya. Pertanyaan seperti “Siapa aku sebenarnya?” atau “Apa tujuan hidupku?” menjadi beban mental jika tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

4. Krisis Hubungan dan Komitmen

Fase ini juga penuh dengan masalah-masalah soal hubungan seperti teman dan sahabat yang semakin berkurang. Banyak juga yang mulai mempertanyakan apakah pasangan saat ini adalah orang yang tepat untuk membangun sebuah keluarga di masa depan.

Dampaknya terhadap Kesehatan Mental

Quarter life crisis bisa berdampak serius jika tidak dikenali dan ditangani. Kecemasan, depresi ringan, hingga burnout adalah risiko utama yang dihadapi. Individu mungkin merasa gagal, menarik diri dari pergaulan, dan kehilangan semangat untuk melanjutkan hidup.

Dalam jangka panjang, jika tidak mendapat dukungan yang cukup, krisis ini bisa menimbulkan rasa rendah diri berkepanjangan dan gangguan kepercayaan diri.

Bagaimana Menghadapinya?

Beberapa cara ini mungkin dapat membantu dalam menghadapi Quarter life crisis.

  • Sadari bahwa kamu tidak sendiri, menyadari bahwa banyak orang lain juga mengalami hal yang sama dapat membantu meredakan tekanan.
  • Berhenti membandingkan diri dengan orang lain, setiap orang punya waktu dan jalur hidupnya masing-masing. Fokuslah pada progres kecilmu sendiri.
  • Cari dukungan sosial, ceritakan keresahanmu kepada teman, keluarga, atau konselor. Mendapat perspektif dari luar bisa membantu menemukan arah.
  • Coba hal baru dan evaluasi diri, kadang kamu tidak akan tahu apa yang kamu suka sebelum mencobanya. Jangan takut gagal. Dari kegagalan, kamu bisa mengenal dirimu lebih baik.
  • Terima ketidakpastian, tidak apa-apa tidak tahu segalanya sekarang. Hidup adalah proses bertumbuh, bukan perlombaan.

Quarter life crisis bukan akhir dari segalanya. Justru bisa menjadi awal dari proses mengenal diri, menyusun ulang tujuan, dan menciptakan versi terbaik dari dirimu.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Yang terpenting, kamu terus bergerak, meskipun pelan tapi pasti.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IR
IJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.