kkn t ipb ajak warga desa jayamakmur tangani permasalahan sampah rumah tangga - News | Good News From Indonesia 2025

KKN-T IPB Ajak Warga Desa Jayamakmur Tangani Permasalahan Sampah Rumah Tangga

KKN-T IPB Ajak Warga Desa Jayamakmur Tangani Permasalahan Sampah Rumah Tangga
images info

Masalah sampah rumah tangga selalu menjadi tantangan besar di setiap wilayah khususnya daerah pedesaan, begitu pula di Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang.

Menumpuknya sampah di aliran irigasi dan minimnya pengelolaan sampah organik maupun non-organik menjadi salah satu latar belakang tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University KARAWANGKAB06 dalam merancang program kerja pembangunan insinerator dan lubang resapan biopori.

Program ini hadir sebagai respons terhadap peningkatan volume sampah rumah tangga yang tidak tertangani dengan baik, serta dampaknya ke lingkungan dan kesehatan yang mulai dirasakan masyarakat.

Sampah-sampah tersebut kerap terlihat menumpuk di pinggir saluran irigasi, mencemari lingkungan dan mengganggu estetika desa.

Insinerator Minim Asap Hasil Kolaborasi Mahasiswa dan Warga

Sebagai upaya untuk mengurangi sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan bahan sejenis lainnya, tim KKNT Inovasi IPB KARAWANGKAB06 membangun insinerator di belakang kantor desa. Insinerator ini dirancang untuk mengurangi volume sampah dengan emisi asap yang sangat minim

Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan perangkat desa dan warga secara langsung. Warga tidak hanya dilibatkan dalam pembangunan, tetapi juga dalam proses edukasi mengenai prinsip kerja insinerator, jenis sampah yang dapat dibakar, hingga cara mengelola sisa residu pembakaran.

Uji Coba Insinerator | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pada awal percobaan, insinerator ini terbukti efektif dan tidak menimbulkan asap yang berlebih. Hal ini menjadikannya sebagai solusi yang cocok terhadap kondisi lingkungan sekitar sehingga tetap aman dan nyaman digunakan di lingkungan warga. 

Respons masyarakat pun cukup positif. Salah satu warga bahkan menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa IPB. “Makasih mahasiswa IPB sudah membawa ilmu untuk kita, soalnya kalo kita yang mikir mah ga bakal kepikiran.” ujarnya. 

Biopori: Solusi Sederhana Ramah Lingkungan untuk Sampah Dapur

Tak hanya fokus pada sampah non-organik, KKNT Inovasi IPB KARAWANGKAB06 juga menginisiasi pembuatan lubang resapan biopori untuk mengelola sampah organik sekaligus meningkatkan daya resap tanah. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sesi sosialisasi dan praktik langsung bersama warga di halaman Posyandu RT 09.

Lubang biopori ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi timbunan sampah organik yang biasanya dibuang begitu saja. Selain itu, biopori juga memberikan manfaat tambahan seperti memperbaiki struktur tanah dan mencegah genangan air saat musim hujan.

Antusiasme warga terhadap program ini cukup tinggi. Mereka tidak hanya aktif mengikuti praktik pembuatan lubang biopori, tetapi juga mulai tertarik untuk membuatnya secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing.

Langkah Kolaboratif Menuju Lingkungan Lebih Bersih

Uji Coba Insinerator | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Program insinerator dan biopori ini menjadi sarana untuk membangun kesadaran kolektif warga tentang pentingnya menjaga lingkungan dimulai dari rumah masing-masing. Warga dilatih untuk memilah sampah dan mengelolanya langsung dari rumah: sampah organik dimasukkan ke biopori untuk jadi kompos, sementara sampah anorganik dibakar dengan insinerator agar tidak menumpuk.

Kepala Desa Jayamakmur menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Ia berharap teknologi yang diperkenalkan mahasiswa bisa diteruskan oleh warga dan dijadikan sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari, bahkan diperluas ke RT lain di luar lokasi program awal.

Melalui pendekatan yang sederhana, program kerja tim KKNT Inovasi IPB KARAWANGKAB06 membuktikan bahwa pengelolaan sampah tidak harus menunggu program berskala besar. Dengan kolaborasi aktif antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, perubahan bisa dimulai dari skala rumah tangga.

Harapannya, inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek selama masa KKN, tetapi juga menjadi titik awal terbentuknya budaya hidup bersih dan berkelanjutan di Desa Jayamakmur.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.