leuwimekar go digital langkah nyata umkm desa menuju transformasi digital - News | Good News From Indonesia 2025

Leuwimekar Go-Digital: Langkah Nyata UMKM Desa Menuju Transformasi Digital

Leuwimekar Go-Digital: Langkah Nyata UMKM Desa Menuju Transformasi Digital
images info

Dalam mendukung transformasi digital bagi pelaku UMKM di wilayah pedesaan, mahasiswa KKNT IPB University Tahun 2025 dari Kelompok BOGORKAB30 melaksanakan program bertajuk Leuwimekar Go-Digital di Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Program ini berfokus pada pendampingan langsung kepada pelaku UMKM, mencakup pembuatan akun Gmail, penambahan titik lokasi usaha di Google Maps, pembuatan akun toko daring, hingga pendaftaran QRIS sebagai upaya memperluas jangkauan pasar dan akses ke layanan digital.

Transformasi digital kini menjadi kebutuhan penting, tidak hanya bagi pelaku usaha di kota besar,tetapi juga bagi para pelaku UMKM di desa. Inilah semangat yang dibawa oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University Tahun 2025 dari kelompok BOGORKAB30, yang mendapatkan lokasi pengabdian di Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Melalui program bertajuk Leuwimekar Go-Digital, mahasiswa hadir untuk memberdayakan UMKM lokal agar mampu beradaptasi dengan dunia digital secara praktis dan langsung. 

Desa Leuwimekar memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Banyak pelaku usaha rumahan yang memproduksi makanan olahan, kerajinan tangan, dan berbagai produk lokal lainnya.

Sayangnya, sebagian besar dari mereka masih memasarkan produk secara konvensional, tanpa memanfaatkan teknologi digital. Padahal, digitalisasi UMKM terbukti dapat memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing.

Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa merancang program Leuwimekar Go-Digital sebagai solusi praktis dan berdampak.

Tujuan utama program ini adalah untuk membantu pelaku UMKM desa memiliki akses ke platform digital yang mendukung usaha mereka. Mahasiswa membantu pelaku usaha membuat akun Gmail sebagai identitas digital utama, menambahkan titik lokasi usaha di Google Maps, membuka toko daring melalui e-commerce atau WhatsApp Business, serta mendampingi proses pendaftaran QRIS sebagai sarana pembayaran nontunai.

Program dimulai dengan pendataan pelaku UMKM yang ada di Desa Leuwimekar, melalui koordinasi dengan perangkat desa dan ketua RW setempat. Mahasiswa kemudian melakukan kunjungan langsung ke rumah warga atau lokasi usaha, untuk menyosialisasikan program dan mengidentifikasi kebutuhan tiap pelaku usaha. 

Selanjutnya, program dijalankan dalam empat tahap utama:

1. Pembuatan Akun Gmail

Akun Gmail menjadi syarat utama dalam pengelolaan identitas digital dan akses ke berbagai platform. Mahasiswa membantu pelaku usaha dalam membuat akun, serta memberi edukasi dasar mengenai fungsinya untuk usaha.

2. Penambahan Lokasi di Google Maps

Google Maps menjadi alat promosi gratis yang sangat efektif. Dengan menambahkan lokasi usaha ke peta digital, pelanggan lebih mudah menemukan usaha mereka, baik yang berada di pinggir jalan maupun yang tersembunyi di gang kecil.

3. Pembuatan Akun Online Shop

Mahasiswa mendampingi pelaku UMKM dalam membuat akun di marketplace, mengunggah foto produk, menulis deskripsi yang menarik, serta memahami dasar pengelolaan toko daring. Bagi yang belum familiar, mahasiswa juga mengenalkan WhatsApp Business sebagai media promosi sederhana yang efektif.

4. Pendaftaran QRIS

Mahasiswa membantu proses pendaftaran QRIS melalui mitra resmi, agar pelaku usaha bisa menerima pembayaran nontunai dari berbagai aplikasi e-wallet. Ini sangat membantu terutama bagi konsumen generasi muda yang terbiasa dengan transaksi digital.

Meski berjalan dengan lancar, program ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa pelaku usaha, terutama dari kelompok usia lanjut, merasa ragu atau tidak percaya diri menggunakan teknologi. Mereka khawatir tertipu atau bingung dengan proses digitalisasi.

Untuk mengatasi hal tersebut,mahasiswa memberikan pendampingan secara sabar, menggunakan bahasa yang sederhana, serta melakukan demonstrasi langsung. Pendekatan ini terbukti efektif membangun kepercayaan dan semangat belajar warga.

Respons masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak pelaku usaha merasa terbantu dan mulai melihat peluang baru dari penggunaan teknologi.

Ibu Yati, salah satu pelaku UMKM di Leuwimekar, mengaku sangat terbantu setelah usaha keripik pisangnya ditampilkan di Google Maps dan katalog produknya dibuat di WhatsApp Business. Ia kini mulai mendapatkan pesanan dari luar lingkungan tempat tinggalnya.

Dampak dari Leuwimekar Go-Digital tidak hanya terasa secara teknis, tetapi juga secara psikologis. Pelaku UMKM merasa dihargai, diberdayakan, dan dilibatkan dalam proses kemajuan desa. Program ini membuka cara pandang baru bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang sulit atau eksklusif, melainkan alat yang bisa dimanfaatkan siapa pun, termasuk di pelosok desa.

Ke depannya, mahasiswa berharap program ini bisa diteruskan oleh perangkat desa atau lembaga mitra, seperti dinas UMKM dan koperasi. Dengan adanya pelatihan lanjutan dan dukungan berkelanjutan, digitalisasi UMKM di desa dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Mahasiswa sebagai fasilitator perubahan telah membuka pintu awal, dan kini saatnya masyarakat serta pemerintah desa mengambil peran untuk melanjutkannya.

Kawan GNFI, perubahan besar tidak selalu dimulai dari hal yang rumit. Lewat program Leuwimekar Go-Digital, kami melihat bahwa dengan pendampingan sederhana dan niat yang tulus, pelaku UMKM desa bisa naik kelas.

Ketika warung kecil mulai muncul di Google Maps, saat pembayaran bisa dilakukan dengan QRIS, dan ketika warga desa merasa bangga melihat usahanya tampil di dunia digital, di situlah kita menyaksikan bentuk kemajuan yang sesungguhnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.