8 tokoh penggerak modernisasi koperasi di era digital - News | Good News From Indonesia 2025

9 Tokoh Penggerak Modernisasi Koperasi di Era Digital

9 Tokoh Penggerak Modernisasi Koperasi di Era Digital
images info

Di era digital ini, pengembangan koperasi terus berjalan, digitalisasi dianggap sebuah keharusan demi dapat masuk dan bersaing di pasar global.

Dalam upaya ini, tidak hanya pemerintah yang mengambil peranan. Beberapa lembaga lokal pun turut mengambil peran dalam membuat sebuah ekosistem baru dan berinovasi.

Tentu semua ini tidak luput dari individu ataupun kolaborasi yang memastikan dan mengordinir segalanya. Berikut adalah 9 tokoh yang mengambil peranan sentral dalam berinovasi dan mengembangkan ekosistem koperasi Indonesia.

Teten Masduki, Pendukung Digitalisasi dan Membawa Koperasi Ke Global

Dirinya adalah Menteri Koperasi yang menjabat di era pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2019–2024. Saat menjabat, ia fokus pada pemberdayaan koperasi yang menyasar sektor riil, sebagai sektor yang memiliki koefisien tumbuh tinggi dan nilai tambah potensial yang besar.

Dalam mendorong hal ini, dirinya melakukan 4 upaya, di antaranya:

  • Mengembangkan budidaya dan hilirisasi kacang koro, sebagai alternatif pengganti kacang kedelai yang masih bergantung pada impor,
  • Mengolah minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng sebagai bentuk hilirisasi sawit rakyat berbasis koperasi,
  • Mengawasi dan membantu koperasi perikanan demi memperbaiki pengelolaan manajemen usaha dan peningkatan kapasitas produksi hingga perluasan akses pasar,
  • Mendampingi koperasi pengelola Rumah Produksi Bersama untuk mengupayakan standarisasi produk di beberapa komoditas pangan dan rempah.

Sahala Panggabean, Penggagas SuperApp Koperasi Pertama di Indonesia 

Diluncurkan pada tahun 2021, Nasari Digital (Nadi) tidak hanya menjadi super app pertama, tetapi juga sebagai penanda perubahan citra kuno menjadi lebih modern.

Dilansir dari MNews, di bawah kepemimpinan Sahala, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari terus didorong untuk dapat beradaptasi dalam melakukan transformasi digital melalui fitur layanan anggota koperasi pinjaman, simpanan, hingga e-payment.

Eka setiawan, Upaya Menurunkan NPL Lewat Transformasi 

Dirinya menjabat sebagai General Manager Koperasi Kredit Mulia (Kopdit Mulia) Kalibawang, Kulon Progo. Ia dikenal karena upayanya dalam membawa transformasi besar selama masa menjabatnya.

Dilansir dari laman MediaIndonesia, strategi pendekatan dan promosinya efektif diterapkan. Tidak hanya berhasil mengatasi masalah keuangan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan anggota koperasi.

Hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilannya menurunkan NPL secara bertahap dan juga meningkatkan aset koperasi dari Rp. 4,6 miliar pada 2011 menjadi Rp. 27,2 miliar saat ini. 

Subhan Novianda dan Tedy Agustiansjah, Kolaborasi Membangun CoreSystem

Pada tahun 2019 kedua tokoh ini menghadirkan inovasi yang bertujuan menjadi solusi untuk memajukan koperasi Indonesia demi dapat berkembang dan tetap di dunia koperasi Global.

Lewat kolaborasi Multi Inti Digital Bisnis (MDB) dan Multi Inti Sarana (MIS Group), mereka membuat layanan digital bernama coopRASI. Sebuah aplikasi smartphone yang memungkinkan pelaku bisnis koperasi dapat mengontrol simpanan, pinjaman, dan melihat sisa hasil usaha.

Nurlia Nafusa, Mendorong Digitalisasi Distribusi Pokok Kotesebha

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Digikop Cipta Indonesia (DCI), pada tahun 2020 dirinya mengambil peran dalam digitalisasi aktivitas bisnis distribusi pokok di jaringan komunitas PP Polri lewat Digikopin dan Wahana Rumah Koperasi (Warkop).

Aplikasi merchantmanagement hasil dari inisiatif kerja sama antara PT DCI dengan Dekopin.

Dikutip dari laman Berita Satu, Nurlia mengatakan “manfaat digitalisasi bagi Kotesebha adalah manajemen pendataan lebih baik karena order barang, ketersediaan stok, pembayaran, dan cashflows dilakukan real time. Kedua, pembelian secara online memungkinkan perluasan jangkauan pemasaran. Ketiga, membentuk infrastruktur ekosistem PP Polri.”

I Wayan Indra Adi Suputra, Membangun Ekosistem Digital Banking

Demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, pada 2020 dirinya membuat startup Djoin.id yang memberikan platform keuangan untuk membantu koperasi dalam bertransformasi secara digital.

Lewat Coopmax, dirinya fokus di ekosistem koperasi simpan pinjam digital. Seperti aplikasi corebanking, mobilebanking, dan E-collector. Dilansir dari laman Beritajatim, per 2023 mereka sudah bermitra dengan 86 koperasi dalam skala nasional.

Zulkifli Hasan, Penggerak Koperasi Merah Putih

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan merupakan sosok yang ditunjuk Presiden Prabowo untuk menjadi ketua satgas dalam mewujudkan Koperasi Desa Merah Putih yang berada di 70 ribu desa.

Dalam upayanya mewujudkan rencana ini, dia mengambil peran dalam berkoordinasi dengan setidaknya sekitar 10 kementerian termasuk kementrian BUMN dan kementerian Koperasi.

Menurutnya, esensi utama dari program Kopdes Merah Putih bukan tentang nominal dana, melainkan pada keberpihakan nyata dan seberapa serius perhatiannya terhadap potensi masyarakat desa.

Ridwan Fariduddin, Mendorong Pembayaran QRIS di Kospin

Berperan dalam General Manager Operasional Koperasi Simpan Pinjam Sinar Merak Santoso (Kospin SMS) Cirebon, dirinya mendorong pembayaran berbasis QRIS demi memudahkan anggota bertransaksi sejak tahun 2023.

Dilansir dari laman Liputan 6, ada sekitar 300 dari total 7500 anggota Kospin SMS Cirebon sudah memanfaatkan QRIS Merchant. Dengan jumlah transaksi mencapai Rp500 juta per bulan.

Selanjutnya, Ridwan masih akan mendorong penggunaan mobilebanking dan MySms guna demi memudahkan dan bisa bersaing di tengah perkembangan digital.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.