sukuk obligasi syariah cara halal membangun negara kita - News | Good News From Indonesia 2025

Sukuk, Obligasi Syariah: Cara Halal Membangun Negara Kita

Sukuk, Obligasi Syariah: Cara Halal Membangun Negara Kita
images info

Sukuk, Obligasi Syariah: Cara Halal Membangun Negara Kita


Pembangunan infrastruktur yang merata, pendidikan berkualitas, dan berbagai program kesejahteraan sosial adalah fondasi kemajuan sebuah bangsa. Namun, untuk mewujudkan semua itu, negara membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Selama ini, kita mungkin akrab dengan berbagai instrumen pembiayaan negara. Namun, apakah Kawan GNFI tahu bahwa ada cara yang sesuai dengan prinsip syariah untuk turut serta membangun negeri?

Jawabannya adalah melalui sukuk atau lebih dikenal sebagai obligasi syariah.

Dalam beberapa tahun terakhir, sukuk semakin populer di Indonesia. Tidak hanya di kalangan investor Muslim, tetapi juga oleh masyarakat luas.

Daya tariknya bukan hanya pada potensi keuntungannya. Namun, juga pada akad dan prinsip yang mendasarinya, yang dianggap lebih adil dan berkah.

baca juga

Lantas, apa sebenarnya sukuk itu? Bagaimana cara kerjanya dan bagaimana instrumen keuangan ini bisa menjadi salah satu cara "halal" untuk membangun negara kita?

Memahami Lebih Dalam Apa Itu Sukuk

Sederhananya, sukuk adalah surat berharga syariah yang merupakan bukti kepemilikan atas suatu aset atau proyek yang mendasarinya (underlying asset).

Berbeda dengan obligasi konvensional yang merupakan surat utang dengan sistem bunga (riba), sukuk tidak mengenal konsep bunga.

Keuntungan bagi pemegang sukuk berasal dari bagi hasil (profit sharing), margin keuntungan, atau imbalan sewa sesuai dengan jenis akad yang dilakukan.

Dilansir dari berbagai literatur dan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), akad-akad yang lazim dilakukan di antaranya:

  • Mudharabah: Kerja sama modal antara dua pihak atau lebih, di mana satu pihak menyediakan modal (shahibul mal) dan pihak lain menggunakan modal (mudharib). Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati di awal.
  • Musyarakah: Kerja sama modal antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha atau proyek, di mana keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai proporsi modal masing-masing.
  • Ijarah: Akad sewa-menyewa aset antara pemilik dan penyewa. Pemegang sukuk ijarah behak atas bagian dari pendapatan sewa aset tersebut.
  • Murabahah: Jual beli barang dengan harga pokok ditambah keuntungan yang disepakati. Pemegang sukuk murabahah mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga pokok.
  • Istishna': Akad jual beli barang yang pembayarannya dilakukan di awal atau selama proses pembuatan, sedangkan barangnya baru diserahkan di kemudian hari. Keuntungan pemegang saham sukuk berasal dari margin keuntungan yang telah disepakati.

Dengan beragamnya akad ini, sukuk dapat digunakan untuk membiayai berbagai jenis proyek dan sektor, mulai dari infrastruktur jalan tol, jembatan, bandara, hingga proyek-proyek sosial seperti pembangunan rumah sakit dan sekolah.

baca juga

Kontribusi Sukuk dalam Pembangunan Nasional

Lantas, bagaimana sukuk berkontribusi dalam membangun negara kita?

Petama, sukuk menjadi sumber pembiayaan alternatif bagi negara. Pemerintah tidak hanya bergantung pada pinjaman konvensional atau penerimaan pajak.

Dengan menerbitkan sukuk, pemerintah dapat menarik dana dari investor yang memiliki preferensi terhadap instrumen keuangan syariah. Menurut data dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, penerbitan sukuk negara (SBSN) terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan minat investor yang besar terhadap instrumen ini.

Dana yang terkumpil dari penerbian sukuk ini kemudian dialokasikan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan strategis di seluruh Indonesia.

Kedua, sukuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Dengan berinvestasi pada sukuk, masyarakat tidak hanya berpotensi mendapatkan keuntungan yang halal, tetapi juga secara tidak langsung turut serta dalam memajukan negeri.

Dana yang diinvestasikan digunakan untuk membangun infrastruktur dan membiayai program-program yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Ini menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebersamaan dalam membangun bangsa.

Ketiga, sukuk menawarkan investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Bagi umat Muslim, kehalalan suatu instrumen investasi menjadi pertimbangan uama. Sukuk hadir sebagai solusi yang memungkinkan investor berinvestasi tanpa melanggar prinsip-prinsip agama Islam, seperti riba, gharar, dan maisir.

baca juga

Sebagaimana ditegaskan dalam berbagai kajian fikih muamalah kontemporer, sukuk dengan akad yang sesuai dianggap sebagai instrumen keuangan yang sah dan halal.

Keempat, sukuk berpotensi memperluas basis investor. Kehadiran sukuk menarik minat investor yang sebelumnya mungkin enggan berinvestasi pada instrumen konvensional karena alasan keyakinan.

Ini secara otomatis memperluas sumber pendanaan bagi negara dan juga memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi masyarakat.

Contoh Nyata dan Prospek ke Depan

Pemerintah Indonesuia telah secara aktif menerbitkan berbagai jenis sukuk negara untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Contohnya adalah penerbitan Sukuk Proyek (Project Based Sukuk) yang secara spesifik dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek tertentu seperti pembangunan jalan tol atau jalur kereta api.

Masyarakat dapat melihat langsung kontribusi dana investasi dalam bentuk wujud infrastruktur yang semakin baik.

Ke depan, prospek pengembangan sukuk di Indonesia cerah. Dengan mayoritas penduduk Muslim, potensi pasar sukuk masih sangat besar.

Pemerintah dan otoritas terkait terus berupaya mengembangkan regulasi dan infrastruktur pendukung pertumbuhan pasar sukuk, termasuk mendorong penerbitan sukuk korporasi dan sukuk ritel yang lebih mudah diakses oleh investor individu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.