julang sulawesi si cantik fauna identitas sulawesi selatan - News | Good News From Indonesia 2025

Julang Sulawesi, Si Cantik Fauna Identitas Sulawesi Selatan

Julang Sulawesi, Si Cantik Fauna Identitas Sulawesi Selatan
images info

Di tengah Nusantara, pulau Sulawesi menyimpan kekayaan alam yang memesona. Di antara hutan hujan tropisnya yang lebat dan pegunungannya yang berjajar, hidup beragam fauna endemik yang tak ditemui di belahan bumi lain. 

Salah satu yang istimewai adalah Burung Julang Sulawesi, atau kerap disapa "Taong" oleh penduduk setempat. Burung eksotis bernama ilmiah Rhyticeros cassidix ini telah diangkat menjadi kebanggaan, menjadi fauna identitas resmi Provinsi Sulawesi Selatan. 

Memiliki fisik yang memesona, ditambah populasinya yang kian menipis, menjadikannya satwa berstatus dilindungi. Lebih lanjut, mari mengenal satwa anggun yang menjadi representasi keindahan alam Sulawesi Selatan. 

Keanggunan Fisik Sang Rangkong Endemik

Julang Sulawesi, atau Knobbed Hornbill dalam sebutan global, adalah burung cantik yang punya fisik istimewa. Ia termasuk dalam keluarga besar burung Rangkong (Bucerotidae), dikenal dengan paruhnya yang gagah dan unik.

Keistimewaannya yaitu sebuah "cula" atau casque besar yang mencuat di atas paruh, berwarna merah menyala seperti karang pada sang jantan, dan kuning keemasan pada betina. 

Paruhnya sendiri kuning cerah, kontras dengan kantung tenggorokan berwarna biru elektrik yang mencolok. Tubuhnya didominasi bulu hitam pekat, sementara ekornya dihiasi putih bersih, menciptakan siluet yang anggun dan eksotis di langit Sulawesi. Ukurannya julang jantan bisa mencapai panjang hingga 100 cm, sementara betinanya sekitar 88 cm. 

Hidup di Lebatnya Hutan Sulawesi

Menyaksikan Julang Sulawesi terbang melintasi kanopi hutan adalah pengalaman magis. Julang bukan burung perkotaan. Dunianya adalah hutan-hutan Sulawesi yang masih perawan, hutan rawa, hutan primer yang lebat, dan hutan sekunder di dataran tinggi.

Mereka menjelajah, seringkali terlihat terbang tinggi di sekitar tajuk pohon, dalam kelompok kecil yang terpisah-pisah. 

Sekumpulan burung julang di pohon
info gambar

Namun, terkadang, lebih dari lima puluh individu, berkumpul dan terbang bersama, menciptakan pemandangan spektakuler yang mengagumkan. Keberadaan pohon-pohon besar dan tua sangat vital baginya, terutama untuk bersarang. 

Pohon dengan diameter batang sekitar 45 cm menjadi pilihan utama untuk dijadikan rumah. Seperti kerabat rangkong lainnya, sarangnya berupa lubang alami di pohon tinggi, yang pintunya seringkali "disegel" sebagian oleh si betina menggunakan lumpur dan kotoran ketika tiba waktunya mengerami telur.

Kesetiaan dan Ritual Berbiak yang Unik

Kehidupan sosial Julang Sulawesi diwarnai oleh kesetiaan yang langka. Burung ini menganut monogami, kawin sekali dengan pasangan yang sama seumur hidup. Ikatan kuat ini sangat terasa saat musim berbiak, antara Juni dan September.

Saat betina siap mengerami telur, ia akan mengurung diri di dalam sarang pohon yang telah disiapkan. Pintu sarang pun ditutup rapat, menyisakan celah kecil. 

Julang betina (kiri) dan Julang jantan (kanan)
info gambar

Selama masa inkubasi dan awal pengasuhan anak, sang jantan yang setia bertugas sebagai penyedia. Ia bekerja keras mencari makana, terutama buah-buahan hutan, untuk diantarkan ke sang betina dan anak mereka yang baru menetas melalui celah tersebut.

Ritual ini membutuhkan pengorbanan dan kerja sama luar biasa, dan sayangnya, produktivitasnya rendah: satu pasangan biasanya hanya menghasilkan satu ekor anak per musim kawin.

Penjaga dan Pelestari Hutan 

Peran Julang Sulawesi, bisa dikatakan mereka adalah "penjaga" kelestarian hutan Sulawesi. Julang dikenal sebagai penjelajah ulung. Radius jelajah hariannya mencengangkan, bisa mencapai 10,5 km hingga 55 km. Dalam penerbangan panjangnya mencari buah-buahan kesukaan, terutama buah beringin (Ficus spp.), Julang menjadi agen penyebar biji yang sangat efektif.

Bijian yang tak tercerna akan dikeluarkan bersama kotorannya, seringkali jauh dari pohon induknya. Aktivitas inilah yang menjadi tulang punggung regenerasi hutan secara alami. Banyak pohon besar di hutan Sulawesi yang tumbuh subur berkat jasa "penebar biji" bersayap hitam-putih ini. Keberadaannya adalah barometer kesehatan hutan.

Terancam Kelestariannya

Sebagai wujud penghargaan atas keunikan dan kekhasannya, Pemerintah secara resmi menetapkan Julang Sulawesi sebagai fauna identitas Provinsi Sulawesi Selatan melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989, berdampingan dengan Pohon Lontar sebagai flora identitas. 

Pengakuan nasional pun datang pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2018, ketika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memilih Julang Sulawesi sebagai Maskot Satwa Nasional. 

Namun, di balik gelar kebanggaan itu, bayang-bayang kepunahan mengintai. Statusnya dalam Daftar Merah IUCN adalah "Rentan" (Vulnerable), dandilindungi penuh oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. 

Ancaman terbesarnya datang dari perburuan liar. Paruh dan casque-nya yang indah menjadi incaran, begitu pula permintaan untuk menjadikannya hewan peliharaan eksotis.

Ditambah lagi dengan kerusakan habitat akibat deforestasi dan alih fungsi hutan, serta tingkat reproduksinya yang lambat (hanya satu anak per pasangan per musim), populasi Si Cantik Julang kian terancam.

Keistimewaan Anoa Sebagai Hewan Endemik Berstatus Spesies Kunci di Alam Sulawesi

Julang Sulawesi tidak hanya penting sebagai bagian dari keanekaragaman hayati Sulawesi, tetapi juga sebagai simbol pelestarian lingkungan dan pentingnya menjaga hutan. Mari kawan semua memastikan simbol kebanggaan daerah ini terus terbang tinggi, menjadi warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.