mengungkap ekopsikologi sebagai obat jiwa manusia modern dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari - News | Good News From Indonesia 2025

Mengungkap Ekopsikologi sebagai Obat Jiwa Manusia Modern dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengungkap Ekopsikologi sebagai Obat Jiwa Manusia Modern dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
images info
  • Ekopsikologi adalah perpaduan ilmu ekologi dan psikologi yang meneliti hubungan antara manusia dan alam, khususnya bagaimana alam memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional manusia.
  • Ekopsikologi juga berkaitan dengan konsep mindfulness dalam menjalani hidup.
  • Ekopsikologi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya berkebun, menyiram tanaman, dan berjalan di taman.

Banyak penyakit di planet ini berkaitan dengan aktivitas manusia; dan banyak penyakit manusia—terutama yang berkaitan dengan pikiran—berkaitan dengan menurunnya hubungan manusia dengan alam. Itulah inti dari konsep ekopsikologi (ecopsychology) yang dicetuskan oleh Theodore Roszak.

Menurut Roszak, manusia modern telah banyak beralih dari aktivitas berbasis alam menjadi kegiatan di dalam ruangan. Sebab, salah satu faktornya adalah persentase keberadaan ruang terbuka hijau yang mulai menurun drastis. Tidak ada akses yang memadai bagi masyarakat perkotaan untuk menyatu dengan alam.

Walking Tour, Tren Wisata Kaya Sejarah, Murah Meriah dan Ramah Lingkungan, Kini Populer di Jakarta

Perubahan kondisi alam ini berpengaruh terhadap mental manusia sehingga mereka kerap merasakan cemas, jenuh, bosan, stres, dan mudah lelah.

Selama berabad-abad, manusia hidup selaras dengan alam. Mereka berburu di hutan, menanam di sawah, dan mendengar suara alam saat tidur malam. Akan tetapi, hari ini, banyak dari kita menghabiskan waktu di ruang tertutup: di kantor berlampu neon, di toko swalayan, atau di depan layar.

Para ekopsikolog menyatakan bahwa kurangnya ruang hijau dan aktivitas alam tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya bagi pikiran manusia, baik dewasa maupun anak-anak.

GNFI dan Kampung Lali Gadget Dorong Gerakan Nasional Kurangi Ketergantungan Anak pada Ponsel

Richard Louv lewat bukunya Last Child in the Woods, mengatakan, kurangnya waktu anak di luar ruangan akan berdampak pada fokus dan perhatian anak. Hal ini secara tidak langsung akan mengganggu perkembangan kognitif dan emosional mereka.

Louv mengatakan kondisi ini sebagai "gangguan defisit alam.”

Untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan akibat modernitas yang serba cepat, di sinilah ekopsikologi hadir sebagai sebuah wacana alternatif yang mendalam dan menyembuhkan.

Sound Healing, Jenis Terapi yang Bermanfaat untuk Kesehatan Jiwa

Apa Itu Ekopsikologi?

Ekopsikologi adalah cabang psikologi yang mempelajari hubungan antara kesehatan mental manusia dan alam.

Konsep ini muncul dari pemikiran Theodore Roszak dalam bukunya The Voice of the Earth di tahun 1992. Roszak menyatakan bahwa alienasi atau pengasingan manusia dari alam berkontribusi besar terhadap gangguan psikologis dan krisis lingkungan.

Menurutnya, kelangsungan hidup peradaban manusia tidak dilihat dari industralisasi, tetapi bergantung bagaimana manusia menemukan cara hidup yang lebih lambat, reflektif, terdesentralisasi, dan demokratis. 

Bali Rural Commune, Menemukan Ketenangan Lewat Balinese Healing Journey yang Sesungguhnya

Manfaat dan Pentingnya Ekopsikologi di Era Modern

Beragam penelitian menunjukkan bahwa aktivitas alam, seperti berjalan di taman, berkebun, atau sekadar memandang pohon dari jendela dapat menurunkan hormon stres seperti kortisol. Lebih dari itu, berada di alam juga membantu meningkatkan fokus, kreativitas, dan rasa koneksi dengan kehidupan.

Sebenarnya, konsep ekopsikologi bukanlah sepenuhnya hal baru. Sebelum konsep yang dicetuskan Roszak, masyarakat adat Indonesia juga telah menganggap alam sebagai bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan.

Masyarakat meyakini bahwa alam memiliki roh atau kekuatan spiritual yang perlu dihormati dan dijaga. Hubungan antara manusia dan alam bersifat timbal balik, sehingga manusia memiliki tanggung jawab moral untuk merawat alam sebagaimana alam memberikan kehidupan dan kesejahteraan bagi manusia.

Psikologi Tren Warna 2025: PANTONE 17-1230 Mocha Mousse, Mengingatkan Pada Bumi dan Kopi

Mindfulness dan Ekopsikologi: Jalan Menuju Kesadaran Ekologis

Saat ini, istilah mindfulness menjadi populer sebagai teknik mengurangi stres. Akan tetapi, sedikit yang tahu bahwa mindfulness juga bisa bersifat ekologis, misalnya mindful walking.

Mindful walking merupakan bagian dari ecological mindfulness, sebuah praktik sadar yang dilakukan di alam terbuka, seperti berjalan tanpa alas kaki di tanah, duduk diam di hutan, atau menyentuh daun dengan kesadaran penuh.

Kegiatan semacam ini bukan hanya memperkuat ikatan emosional dengan alam, tetapi juga menumbuhkan empati terhadap kehidupan non-manusia. Dan secara psikologis, hal ini terbukti mengurangi depresi dan meningkatkan ketahanan mental.

Music and Artist For Healing: Bagaimana Musik dapat Menyelamatkan Kesehatan Mental?

Penerapan Ekopsikologi dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana kita bisa mempraktikkan ekopsikologi? Kawan tidak perlu pindah ke pedesaan atau ke tempat jauh. Hal-hal sederhana seperti

  • Berjalan 15 menit di taman setiap hari
  • Berkebun atau merawat tanaman di balkon
  • Mematikan gadget dan duduk diam di bawah pohon
  • Membaca buku di ruang terbuka

dapat Kawan lakukan untuk membantu memulihkan keseimbangan mental. Intinya, bukan seberapa sering kita ke alam, tapi seberapa hadir dan sadar kita saat melakukannya.

Menonton Film sebagai Media Terapi Psikologi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.