deretan buku anak dari zaman kolonial sampai masa kini - News | Good News From Indonesia 2025

Deretan Buku Anak dari Zaman Kolonial Sampai Masa Kini

Deretan Buku Anak dari Zaman Kolonial Sampai Masa Kini
images info

Buku bacaan anak menjadi urgensi bagi tumbuh kembang pemikiran anak. Daya imajinasi dan daya pemikiran kritis perlu dipupuk sejak dini.

Sejak zaman kolonial buku anak sudah menjadi perhatian bagi banyak penerbit. Sampai saat ini pun banyak penerbit yang berlomba-lomba menghadirkan buku anak berkualitas.

Kawan GNFI, mari kita bahas buku-buku anak yang muncul dari zaman kolonial sampai sekarang. Siapa tahu bisa jadi referensi bacaan untuk Kawan GNFI cilik.

Buku Pak Janggut karya Aman Datuk Madjoindo

Buku Pak Janggut merupakan salah satu buku yang terbit pada masa kolonial tepatnya tahun 1938. Buku ini berkisah tentang tokoh utama yang ikonik bernama Pak Janggut.

Ia dipanggil Pak Janggut karena jenggotnya panjang. Ada alasan di balik kenapa ia memanjangkan jenggotnya. Kawan GNFI bisa menebak?

Pak Janggut memanjangkan jenggotnya dengan tujuan agar saat acara selamatan atau kenduri, ia dianggap sebagai sosok yang alim sehingga disuguhkan banyak makanan.

Cerita di dalam buku ini begitu menggelitik karena tingkah laku jenaka dari Pak Janggut. Ia selalu mengalami kesialan dalam hari-harinya. Hari paling sial yang dialaminya adalah saat kabur dari rumah karena kesal tidak bisa memakan sayur petai kesukaannya.

Giginya yang hanya tinggal sedikit tidak bisa digunakan untuk makan petai. Pak Janggut kesal dengan istrinya karena memasak sayur petai itu.

Saat kabur, hujan turun dan dinyalakannya api untuk menghangatkan diri. Namun, naas jenggotnya terbakar habis karena api itu. Akhirnya, Pak Janggut tidak lagi punya jenggot panjang yang menjadi kebanggaannya itu.

Baca juga: Mengenal Aman Datuk Madjoindo, Penulis Cerita Si Doel Anak Betawi

Buku Konferensi Musim Sejagat: Kumpulan Cerita Anak Tentang Alam

Buku Konferensi Musim Sejagat merupakan buku karya Setyaningsih dan Na’imatur Rofiqoh yang terbit tahun 2018. Buku ini mengisahkan tentang cerita-cerita yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan alam yang dikemas menarik untuk anak-anak.

Buku ini berisi enam cerita pendek yang bertokohkan ikan, dewa alam, hantu, dan pastinya manusia ada di dalamnya. Salah satu cerita menarik di buku ini berjudul Kota Pepe yang ditulis oleh Na’imatur Rofiqoh. Cerita tersebut bisa dimasukkan ke dalam jenis fabel karena tokoh-tokohnya adalah hewan.

Dikisahkan bahwa keadaan hewan-hewan di Kota Pepe 50 tahun sebelumnya begitu damai menjalani hari-harinya. Kota Pepe berada di dalam sungai. Di kota itu ada sekolah, toko buku, toko bunga, toko jahit, dan tempat lainnya, seperti selayaknya peradaban manusia.

Ada tokoh kepala sekolah yang bernama Pak Kulai alias seekor lele tua, pemilik toko jahit bernama Pak Kris, seekor kepiting. Sedangkan, Bu Gabus Gemulai membuka toko bunga.

Namun, saat keadaan sungai mulai buruk dan kotor karena sampah, penghuni kota Pepe mencari tempat lain yang lebih layak dijadikan tempat tinggal.

Kota itu sudah menjadi kota mati. Tidak ada lagi keluarga kepiting, ikan gabus, ikan lele, sepat, dan makhluk air lainnya.

Cerita Kota Pepe hanyalah satu dari enam cerita menarik lainnya yang mengantarkan anak memahami pentingnya menjaga lingkungan demi masa depan semua makhluk hidup.

Buku Pak Gangsir Juru Ramal Istana Karya Djokolelono

Salah satu dari sekian karya Djokolelono ini terbit pertama kali tahun 1973 oleh penerbit Pustaka Jaya. Terbitan terbaru buku ini diterbitkan oleh Gramedia tahun 2024. 

Karya-karya lain milik Djokolelono juga dipamerkan pada acara diskusi buku Seri Klasik Semasa Kecil di Makarya, Gramedia Matraman pada 3 Mei 2025. 

Buku yang penuh humor ini menceritakan kisah Pak Gangsir dan anaknya yang pemalas. Kemalasan mereka berdua untuk bekerja di kebun dan sawah mengantarkan mereka menjadi peramal dengan sifat liciknya.

Anaknya diminta untuk menyembunyikan kerbau milik tetangganya di sebuah tempat. Setelah itu, sang anak menyiarkan kepada seluruh warga kampung bahwa ayahnya telah belajar meramal. Tetangganya yang kehilangan kerbau itu lantas datang kepada Pak Gangsir untuk mengetahui ramalannya.

Pak Gangsir memberi tahu keberadaan kerbau tetangganya dan memang benar kerbau itu ada di tempat itu. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah kerbau itu memang sengaja disembunyikan anak Pak Gangsir.

Dari sini, sang tetangga rajin memberikan bahan makanan untuk keluarga Pak Gangsir.

Ketenarannya sebagai peramal sampai di telinga raja. Pak Gangsir segera didapuk menjadi juru ramal istana. Namun, ia begitu tertekan karena sebenarnya ia tidak punya kemampuan meramal.. Diketahui, raja selalu mengancam akan menghukum mati siapapun yang tidak tunduk padanya.

Juru ramal istana sebelum Pak Gangsir juga dihukum mati karena salah meramal. Parahnya lagi, raja mempunyai sifat pelupa dan egois.

Pak Gangsir tidak hanya diminta meramal di dalam istana, tapi juga ikut berperang karena bisa membantunya memprediksi masa depan. 

Pak Gangsir merasa terbebani karena sebetulnya dia sangat pemalas dan harus membawa teropong ramalnya yang sangat berat.

Ia tidak menyangka pilihannya menjadi seorang peramal agar bisa bermalas-malasan malah berakhir seperti ini, harus menuruti perkataan raja dan melakukan ini itu atau akan dihukum mati.

Di akhir cerita, raja memerintahkan Pak Gangsir untuk menyemen bekas taman istana menjadi kolam renang. 3 bulan lamanya Pak Gangsir dibantu dengan anaknya membuat kolam renang itu, membuat mereka lebih lihai dengan aktivitas menyemen.

Kisah Pak Gangsir dan anaknya dapat menjadi hiburan sekaligus pelajaran bermakna bagi anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun.

Dari ketiga buku anak di atas, buku mana saja yang sudah ada di rak bukumu?

Artikel terkait: Hari Buku Anak Internasional, Ini Rekomendasi Buku Anak Karya Penulis Tanah Air

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.