Belajar merupakan sebuah kebutuhan esensial bagi setiap individu terutama pelajar dan mahasiswa, karena dengan belajar kita dapat membuka pintu pengetahuan dan wawasan baru. Akan tetapi, tantangan utama dalam belajar adalah sulitnya konsentrasi.
Menurunnya konsentrasi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor contohnya yaitu mudah terdistraksi, beban tugas yang banyak, lingkungan belajar yang kurang nyaman, dan lain-lain.
Selain faktor-faktor eksternal tersebut, penurunan tingkat konsentrasi dalam belajar juga seringkali disebabkan oleh teknik belajar yang kurang cocok. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan teknik atau metode yang tepat.
Di dalam artikel ini, Kawan GNFI akan menemukan 3 teknik belajar efektif yang dirancang khusus untuk membantu meningkatkan konsentrasi. Siap untuk belajar lebih fokus dan menyenangkan? Mari simak artikel ini sampai selesai!
Baca juga: 5 Tips Mahasiswa Tetap Produktif di Kala Liburan, Upskilling, yuk!
3 Teknik Belajar untuk Meningkatkan Konsentrasi
1. Pomodoro
Teknik pomodoro ditemukan oleh mahasiswa bernama Francesco Cirillo pada tahun 1980. Francesco mengalami kesulitan konsentrasi dalam belajar hingga pada akhirnya ia menemukan ide untuk meningkatkan fokusnya dengan mengkombinasikan antara waktu belajar dan waktu istirahat yaitu membagi waktu 25 menit untuk fokus belajar dan 5 menit untuk istirahat.
Berikut merupakan langkah-langkah yang bisa Kawan GNFI terapkan dengan teknik pomodoro ini:
a. Pilih tugas yang akan dikerjakan
Pastikan Kawan GNFI tahu persis apa yang ingin dicapai dalam sesi belajar ini.
b. Setel pengatur waktu (timer) selama 25 menit
Kawan GNFI bisa menggunakan aplikasi di smartphone, timer dapur, atau bahkan website timer khusus Pomodoro.
c. Fokus belajar selama 25 menit.
Selama waktu ini, jangan lakukan hal lain selain belajar. Hindari segala bentuk distraksi, seperti mengecek notifikasi, membuka media sosial, atau berbicara dengan orang lain. Jika ada ide atau tugas mendadak yang muncul, catat saja dan kembali fokus.
d. Ketika waktu habis, istirahatlah selama 5 menit.
Gunakan waktu ini untuk meregangkan badan, minum air, melihat ke luar jendela, atau melakukan hal ringan lainnya yang tidak melibatkan pikiran terlalu banyak. Penting untuk menjauh dari materi belajar.
e. Ulangi siklus ini.
Setelah 4 siklus Pomodoro (4 sesi belajar 25 menit dan 4 sesi istirahat 5 menit), ambil istirahat yang lebih panjang, sekitar 15-30 menit. Hal ini akan membantu otak menyegarkan diri dan mencegah kelelahan mental.
Menurut Arviani 2021, pomodoro ini disebut dengan teknik belajar cerdas karena selain dapat meningkatkan konsentrasi belajar, teknik ini juga dapat memanfaatkan waktu secara efisien.
2. Feynman
Menurut Wutuk 2023, teknik Feynman adalah teknik belajar yang seakan-akan mengajarkan suatu hal kepada orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman konsep yang lebih mendalam sehingga mudah dimengerti oleh orang lain. Teknik belajar ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika yang bernama Richard Feynman. Berikut merupakan tahapan untuk menerapkan teknik ini:
a. Pilih konsep yang ingin Kawan GNFI pelajari.
Pastikan itu adalah topik yang ingin dipahami secara mendalam.
b. Ajarkan konsep tersebut kepada 'murid' imajiner.
Bayangkan sedang menjelaskan suatu konsep kepada seseorang yang tidak tahu apa-apa tentang topik tersebut. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan hindari jargon teknis. Catat penjelasannya seolah-olah Kawan GNFI sedang menulis buku pelajaran sederhana.
c. Identifikasi bagian yang sulit dan kembali ke sumber materi.
Saat menjelaskan, Kawan GNFI mungkin akan menemukan bagian-bagian yang sulit dijelaskan atau merasa bingung. Maka, hal yang harus dilakukan adalah buka kembali sumber materi di buku, catatan, atau sumber lainnya untuk mempelajari bagian kurang dimengerti hingga benar-benar memahaminya.
d. Sederhanakan dan tinjau kembali.
Setelah Kawan GNFI merasa sudah memahami semua bagian yang sulit, coba jelaskan kembali seluruh konsep dengan bahasa yang lebih sederhana dan ringkas. Pastikan penjelasannya mengalir logis dan mudah dipahami oleh "murid" imajiner. Jika bisa menjelaskan konsep yang kompleks dengan istilah sederhana, berarti Kawan GNFI sudah benar-benar menguasainya.
3. Active Recall dan Spaced Repetition
Teknik belajar Active Recall dan Spaced Repetition merupakan gabungan teknik belajar yang berkaitan dengan proses berpikir. Kedua teknik ini bekerja sama untuk meningkatkan kosentrasi dan daya ingat jangka panjang pembelajar. Mari kita bahasa satu per satu kedua teknik tersebut beserta cara menerapkannya.
1. Active Recall (Mengingat Aktif)
Sebuah teknik yang dapat menguji diri sendiri dengan mengingat infromasi tanpa melihat catatan sehingga memaksa otak untuk bekerja lebih keras. Adapun cara penerapannya yaitu setelah membaca materi, tutup buku dan coba jelaskan dengan kata-kata sendiri atau membuat flashcard berisi pertanyaan dan jawaban dari hasil catatan belajar.
2. Spaced Repetition
Teknik belajar dengan mengulang materi yang telah dipelajari pada selang waktu yang semakin lama dengan tujuan agar informasi yang masuk ke memori memiliki jangka panjang sebelum Kawan GNFI melupakan sepenuhnya.
Cara penerapannya yaitu mengulang materi secara berkala misalnya hari ini, dilanjutkan besok, kemudian 3 hari lagi, seminggu lagi, dan seterusnya dengan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing pembelajar. Kawan GNFI bisa menggunakan aplikasi Anki atau Google calender untuk mengatur jadwal pengulangan secara otomatis.
Kedua teknik tersebut tidak hanya meperkuat daya ingat, tetapi juga menjaga fokus serta mengurangi rasa kewalahan sehingga proses belajar menjadi lebih efisien dan menyenangkan.
Baca juga: Teknik Belajar Feynman, Metode Belajar Efektif Selain Pomodoro yang Wajib di Coba!
Nah, sekarang Kawan GNFI sudah tahu teknik belajar yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Tunggu apa lagi? Mari terapkan teknik-teknik ini sesuai dengan gaya belajar dan kemampuan Kawan ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News