- Sungai lintas negara yang ada di Indonesia adalah Sungai Benanain (NTT-Timor Leste), Noelmina (NTT-Timor Leste), Sesayap (Kalimantan Utara-Sarawak, Malaysia), Mamberamo-Tami-Apauvar (Papua-Papua Nugini), dan Einlanden-Digul-Bikuma (Papua-Papua Nugini).
- Sungai-sungai ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar, sekaligus konservasi sumber daya air.
Tahukah Kawan GNFI jika selain “berbagi” daratan dengan beberapa negara tetangga, Indonesia juga berbagi aliran sungai dengan tiga negara? Sungai-sungai yang mengaliri Indonesia dan tetangganya negara itu disebut dengan sungai lintas negara.
Sungai-sungai lintas negara dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti konservasi sumber daya air, pendayagunaan air, hingga pengendalian daya rusak air, seperti banjir dan erosi. Sungai ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk membantu menyambung kehidupan mereka.
5 Sungai Lintas Negara di Indonesia
Kawan GNFI, berikut adalah daftar lima sungai lintas negara yang melintasi Indonesia dan negara tetangganya:
1. Sungai Benanain (NTT-Timor Leste)
Sungai Benanain adalah sungai terpanjang dan terbesar di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Panjangnya mencapai 132 km.
Sungai Benanain membentang di dua negara, Indonesia dan Timor Leste. Melansir dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), luas sungai yang masuk wilayah sungai (WS) Indonesia adalah 6.460,16 km2. Sementara itu, WS di sungai ini di Timor Leste adalah 3.158,16 km2—total WS Benanain adalah 9.618,32 km2.
Sungai Benanain yang berada di wilayah Indonesia dibagi dalam 45 daerah aliran sungai (DAS). Wilayah sungai ini dibentuk untuk pengelolaan sumber daya air bagi warga sekitar yang lebih efisien.
2. Sungai Noelmina (NTT-Timor Leste)
Sama seperti Benanain, NTT juga punya sungai lain, yakni Noelmina, yang terbentang membelah dua negara. Kawan, sebagai informasi wilayah perbatasan antara NTT dan Timor Leste banyak dilalui aliran sungai.
WS Sungai Noelmina memiliki luas 9.358 km2, dan melewati lima kabupaten serta satu kota, yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Slatan, Kabupaten Rote Ndao, Kabipaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Sabi Raijua, dan Kota Kupang.
Dalam Data Badan Pusat Statistik (BPS) BTT, Sungai Noelmina memiliki panjang 100 km. Sungai ini memiliki 186 DAS, di mana lima di antaranya berbatasan dengan Timor Leste.
3. Sungai Sesayap (Kalimantan Utara-Sarawak, Malaysia)
Sungai Sesayap mengalir di Kalimantan Utara dan Sarawak, Malaysia. Bagian hulunya berada di Malaysia, sedangkan hilir sungainya bermuara di Laut Sulawesi.
Dalam sebuah tulisan milik M. Abdul Ridwan dan Puji Harsanto di laman Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), panjang Sungai Sesayap adalah 279,38 km. Sementara itu, jumlah DAS-nya adalah 25 dan luas DAS secara keseluruhan adalah sekitar 18.158,63 km2.
4. Sungai Mamberamo-Tami-Apauvar (Papua-Papua Nugini)
Sungai Mamberamo disebut juga sebagai “Amazonnya Indonesia”. Sungai dengan panjang 670 km ini berada di Pegunungan Foja dan melintasi enam kabupaten di Papua—menjadikannya sungai terpanjang di Papua.
Sementara itu, Sungai Tami dan Apauvar juga termasuk dalam WS Mamberamo, sehingga disebut dengan MTA. WS ini membentang hingga Papua Nugini ini memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sangat besar.
Terdapat 25 DAS yang mengalir di WS ini. Selain itu, daerah sekitar sungainya juga subur, sehingga memiliki potensi sumber daya alam, seperti sagu yang banyak.
5. Sungai Einlanden-Digul-Bikuma (Papua-Papua Nugini)
Sungai terakhir yang masuk dalam daftar sungai lintas negara adalah WS Sungai Einladen-Digul-Bikuma. Melewati dua negara sekaligus, aliran WS Einlanden-Digul-Bikuma berperan penting sebagai salah satu sumber kehidupan.
Data yang dipublikasikan oleh Kementerian PU menyebutkan, terdapat 29 DAS di WS Einlanden-Digul-Bikuma. Sebagai informasi, Sungai Einlanden yang namanya berasal dari bahasa Belanda sekarang dikenal sebagai Sungai Pulau.
Selain membentang melintasi dua negara, Sungai Pulau juga melewati Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Di sisi lain, Sungai Digul juga memiliki cerita yang tak kalah unik. Bagian rawa-rawa hulunya pernah menjadi tempat untuk mengasingkan 823 revolusioner saat penjajahan Belanda di awal abad ke-20 silam.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News