AIESEC in Untan kembali menggelar 3rd Capacity Building dalam rangkaian program AIESEC Future Leaders Summer Peak 2025. Dengan mengusung tema “Purpose-Driven Business: Creating Strategy on Digital Marketing”, kegiatan ini menjadi ruang belajar intensif bagi peserta untuk memahami bagaimana strategi pemasaran digital dapat digunakan tidak hanya untuk menjual, tetapi juga membangun dampak sosial dan hubungan jangka panjang yang bermakna.
Acara yang berlangsung di PLUT Pontianak ini dirancang untuk menggabungkan pembelajaran teoritis dengan praktik langsung. Sejak awal, suasana hangat dan antusias telah dibangun oleh Okta Laudea Angel sebagai Master of Ceremony. Sesi check-in interaktif memantik pemikiran peserta lewat pertanyaan reflektif: "Apakah Anda lebih suka menjadi orang pertama yang sampai di garis akhir atau orang yang paling bahagia di sepanjang jalan?" yang mengarahkan peserta untuk mulai berpikir tentang purpose dan makna dalam setiap tindakan selaras dengan tema kegiatan.
Agenda utama hari itu terbagi menjadi dua sesi besar yang saling melengkapi: Sesi Edukatif bersama narasumber utama, dan Sesi Interaktif perancangan strategi konten digital.
Pada sesi utama, peserta mendapatkan pemahaman mendalam dari Hajon Mahdy Mahmudin, CEO Qara’a dan Presiden Direktur PT Kreasi Putra Hotama. Dalam sesi bertajuk “Creating Strategy on Digital Marketing”, Bang Hajon mengajak peserta melihat digital marketing dari sudut pandang yang lebih luas: bukan sekadar promosi produk, tapi tentang bagaimana menciptakan hubungan autentik dengan audiens.
“Digital marketing bukan hanya tentang siapa yang paling ramai di internet, tapi siapa yang paling bisa relevan dan bermakna. Strategi yang baik harus berakar pada pemahaman terhadap audiens—siapa mereka, apa kebutuhannya, dan bagaimana kita bisa membantu menyelesaikan masalah mereka,” ujar Bang Hajon.
Ia menjelaskan bahwa strategi digital masa kini harus berbasis purpose, dengan pilar utama yang mencakup: pemahaman audiens, pemilihan kanal komunikasi yang tepat (seperti SEO, media sosial, email marketing, dan influencermarketing), hingga kemampuan menganalisis data secara real-time untuk perbaikan berkelanjutan.
Sesi ini juga membahas pentingnya membedakan antara fungsi marketing dan sales dalam strategi digital. Marketing bertugas membangun brand awareness dan menciptakan leads, sementara sales berperan mengubah leads tersebut menjadi transaksi nyata. Di era digital, dua peran ini harus saling terhubung dalam customer journey yang konsisten dan mulus.
Setelah mendapatkan materi, peserta masuk ke sesi kedua bertajuk Creativity Arena: Online Marketing Standard Calendar Created. Dalam sesi ini, peserta diberi tantangan untuk menyusun kalender konten digital marketing berdasarkan brand fiktif masing-masing. Mereka harus menentukan jadwal posting, tipe konten (informasi, edukasi, promosi), kanal distribusi (Instagram, TikTok, website, email), serta tujuan tiap konten (awareness, engagement, conversion).
Bang Hajon membimbing langsung sesi ini, dan memberikan penekanan bahwa kalender konten bukan sekadar dokumen administratif, tetapi alat strategis untuk memastikan pesan tersampaikan dengan efektif dan konsisten. “Kalender konten bukan hanya soal kapan posting, tapi bagaimana menyampaikan pesan yang tepat, di kanal yang tepat, pada waktu yang tepat,” jelasnya.
Sesi ini menekankan bahwa strategi digital yang purpose-driven tidak bisa asal jalan. Perlu perencanaan, konsistensi, kreativitas, dan empati terhadap audiens. Dengan alat seperti kalender konten, tim marketing bisa menyelaraskan tujuan kampanye dengan nilai-nilai brand, serta menjangkau audiens dengan pendekatan yang manusiawi dan relevan.
Untuk menjaga semangat dan dinamika peserta, sesi juga diselingi dengan ice breaking bertema “Imitate the Style!” yang mengajak peserta untuk menirukan gaya atau ekspresi lucu dari tayangan video. Suasana menjadi semakin akrab dan menyenangkan, memperkuat koneksi antar peserta.
Acara kemudian ditutup dengan sesi Reward & Recognition, yang memberikan apresiasi kepada peserta dan kelompok dengan kontribusi paling aktif dan kreatif selama kegiatan berlangsung. Beberapa penghargaan seperti “The Most Active Delegate”, “The Most Brilliant Group”, dan “The Fast Track” diberikan sebagai bentuk motivasi dan pengakuan atas dedikasi peserta.
Melalui kegiatan ini, AIESEC in Untan ingin menanamkan pemahaman bahwa digital marketing bukan hanya alat untuk meningkatkan keuntungan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan nilai, membangun koneksi emosional, dan memberi dampak sosial. Pemuda masa kini harus mampu merancang strategi komunikasi yang tidak hanya efektif, tapi juga purposeful.
Dengan pendekatan praktis dan inspiratif seperti ini, 3rd Capacity Building membuktikan bahwa pengembangan kapasitas bukan hanya soal teori, tapi juga aksi nyata dan kesadaran diri. Para peserta tak hanya pulang dengan strategi konten, tetapi juga dengan semangat baru untuk membangun brand dan karier yang lebih bermakna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News