Seperti yang kita tahu bahwa cangkir merupakan salah satu alat rumah tangga yang berfungsi sebagai wadah minuman. Cangkir yang sering kita temui biasanya terbuat dari keramik atau plastik, tetapi dalam budaya Sunda terdapat sebuah cangkir unik.
Budaya Sunda sendiri menyimpan banyak sekali keunikan, seperti adanya cangkir yang terbuat dari batok kelapa yang digunakan masyarakat zaman dulu untuk kebutuhan rumah tangga.
Batok kelapa sendiri merupakan bagian dari buah kelapa yang sudah tua dan berwarna kecoklatan. Batok kelapa yang sudah tua itu kemudian dibersihkan agar dapat diolah menjadi berbagai macam peralatan rumah tangga dan aksesoris.
Baca Juga: Grebeg Suro, Warisan Budaya Penuh Spiritualitas dan Kearifan Lokal
Selain unik, cangkir yang terbuat dari batok kelapa ini juga memiliki beberapa keunggulan.
Apa saja sih, keunggulan yang dimiliki cangkir unik ini? Berikut penjelasannya.
Ramah Lingkungan
Dibuat dari bahan alami yang mudah ditemukan, membuat cangkir batok kelapa sebagai alat rumah tangga yang ramah lingkungan karena tidak akan menambah sampah.
Cangkir batok kelapa juga tentu tidak menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya sehingga akan hancur dan membusuk dengan sendirinya jika dibuang ke tanah.
Memiliki Nilai Keindahan
Batok kelapa mempunyai warna dan tekstur alami yang khas sehingga mampu menciptakan sentuhan etnik dan alami ketika digunakan.
Cangkir batok kelapa bisa kita temukan di acara budaya, museum, atau bahkan di rumah jika orang tua masih menyimpan alat tradisional ini.
Aman Digunakan
Batok kelapa tidak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya, sehingga aman digunakan untuk minuman dingin maupun panas.
Dalam pembuatan cangkir dari batok kelapa biasanya dibaluri minyak alami untuk memperkuat daya tahan dan menjaga warna agar tetap terlihat indah.
Selain digunakan untuk peralatan rumah tangga, batok kelapa juga sering diolah menjadi aksesoris seperti kalung, figura, dan beberapa miniatur untuk dijadikan hiasan.
Tahan Lama
Daya tahan cangkir batok kelapa sendiri sebenarnya tergantung pada perawatan dan batok kelapa yang digunakan.
Jika ingin membuat cangkir batok kelapa, Kawan GNFI bisa memilih batok kelapa tua yang bertekstur keras agar tahan lama dan tahan panas.
Cangkir dari batok kelapa yang dirawat dengan baik dapat bertahan dan dipakai selama bertahun-tahun.
Memiliki Nilai Budaya
Cangkir batok kelapa yang bersifat kearifan lokal ini menjadi simbol budaya sunda dan Indonesia secara umum.
Keunikan yang dimiliki dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya lokal dan juga menyadari pentingya menjalani hidup yang sederhana.
Memiliki Nilai Ekonomi
Memilik sifat alami yang terlihat estetik, batok kelapa yang diolah menjadi cangkir atau kerajinan tangan lainnya bisa diperjual belikan kepada masyarakat.
Beberapa tahun yang lalu saya masih menemukan ada pedagang cangkir, aksesoris, dan peralatan rumah tangga lainnya yang terbuat dari batok kelapa.
Sayangnya saat ini pedagang kerajinan dari batok kelapa sangat sulit ditemukan, padahal peminatnya masih ada termasuk beberapa anggota keluarga saya yang selalu antusias membeli cangkir dari batok kelapa jika ada yang menjual.
Cangkir batok kelapa tidak hanya berfungsi sebagai wadah minum saja, tetapi menyimpan banyak keunikan dan pelajaran berharga.
Berasal dari bahan alami yang kemudian diolah oleh masyarakat untuk menjadi sesuatu yang berguna, mengajarkan kita betapa pentingnya memanfaatkan bahan yang tersedia di alam untuk dijadikan sebuah karya yang bernilai tinggi.
Baca Juga: Peran Gen Z dan Mindset-nya akan Budaya Kearifan Lokal
Tak hanya itu, proses pembuatan cangkir batok kelapa yang dilakukan secara alami ini juga mengajarkan kita untuk hidup dengan sederhana. Di tengah arus modernisasi yang menawarkan kemewahan, cangkir batok kelapa menjadi pengingat yang sangat penting.
Meskipun sudah sangat jarang ditemui, cangkir batok kelapa tetapi menjadi warisan budaya lokal yang menyimpan berbagai nilai positif dan menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang beragam.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
