- Kisah legenda Badang merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Pulau Karimun, Kepulauan Riau.
- Legenda ini berkisah tentang Badang, seorang pemuda yang perkasa.
Legenda Badang merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Pulau Karimun, Kepulauan Riau Legenda ini berkisah tentang seorang pemuda yang memiliki kekuatan perkasa.
Simak cerita lengkap dari legenda Badang tersebut dalam artikel berikut ini.
Kisah Badang, Cerita Rakyat dari Kepulauan Riau
Dilansir dari buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu di Pulau Karimun hiduplah seorang pemuda yang bernama Badang. Dirinya hidup di tengah kondisi yang serba berkekurangan.
Meskipun demikian, Badang tetap tumbuh menjadi seorang pemuda yang rajin. Dia tidak menyerah begitu saja dengan kondisi yang dialaminya.
Sehari-hari, Badang bekerja sebagai budak dari seorang kaya raya yang bernama Nira Sura. Pekerjaan utamanya adalah menebang pohon yang ada di hutan.
Nantinya lahan yang sudah ditebangi tersebut akan dijadikan ladang pertanian oleh tuannya. Setiap hasil pekerjaan Badang akan dibayar dengan beras sebagai upah.
Pada suatu hari, Badang merasa bosan dengan makanannya sehari-hari. Sebab dia hanya mengonsumsi nasi dari beras yang didapatkan tanpa tambahan lauk pauk.
Akhirnya Badang memutuskan untuk mencari ikan di sungai. Dia mulai memasang perangkat ikan yang terbuat dari rotan atau lukah.
Badang memasang lukah ini di sore hari. Dia berharap keesokan harinya banyak ikan yang akan terperangkap di dalam lukah tersebut.
Keesokan harinya, Badang pergi ke sungai untuk memeriksa lukahnya. Namun dia hanya menemukan tulang ikan berserakan.
Hal ini terus berulang beberapa hari kemudian. Badang menjadi penasaran dengan tangkapan ikannya yang selalu habis tak bersisa.
Badang kemudian memutuskan untuk mengecek lukahnya lebih pagi keesokan hari. Pada malamnya, Badang mendapati mimpi aneh, di mana dia didatangi oleh monster.
Akibat mimpi tersebut, Badang terbangun lebih cepat dari tidurnya. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke sungai dan memeriksa lukah yang sudah dipasangnya.
Sesampainya di sungai, Badang melihat sebuah makhluk yang tengah memakan ikan-ikan di dalam lukahnya. Alangkah kagetnya Badang karena makhluk tersebut sama persis dengan monster yang dia temui di dalam mimpi.
Setelah menghabiskan semua ikan yang ada di sana, makhluk tersebut langsung tertidur pulas. Tanpa rasa takut, Badang langsung menangkap makhluk tersebut dan menindihnya dengan batu.
Melihat Badang yang marah besar membuat makhluk tersebut menjadi ketakutan. Dia pun memperkenalkan diri sebagai Jembalang Air atau Hantu Air.
Dia pun meminta maaf kepada Badang. Untuk membalas perbuatannya, dia akan mengabulkan semua permintaan dari Badang.
Mendengarkan hal tersebut, Badang langsung meminta agar diberi kekuatan sehingga tidak bisa lelah saat bekerja. Jembalang Air pun menyanggupi permintaan Badang.
Namun Jembalang Air memberikan satu syarat kepada Badang. Dia harus memakan muntahan dari makhluk tersebut.
Meskipun sempat ragu, Badang akhirnya menyetujui persyaratan tersebut. Dia pun menuruti perintah dari Jembalang Air.
Sejak saat itu, Badang berubah menjadi manusia perkasa. Dia bisa mengangkat pohon besar hingga batu yang berat seorang diri.
Keperkasaan Badang akhirnya sampai ke Negeri Tamasik. Raja Seri Sena Wikrama yang menjadi penguasa di daerah tersebut mengangkat Badang menjadi Panglima Militer Tertinggi di kerajaannya.
Sejak saat itu, Badang berubah menjadi pria yang kaya raya. Akan tetapi kekayaan yang dia miliki tidak sifat baik yang ada di dalam dirinya.
Dia menggunakan jabatannya untuk menjalankan berbagai perbuatan baik. Setelah mengabdi sekian lama, Badang memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali ke kampung halamannya.
Setelah itu, Badang kembali melanjutkan hidupnya di Pulau Karimun. Selain itu, dia juga pindah ke Pulau Buru dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.
Itulah kisah legenda Badang, salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Kepulauan Riau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
