seren taun di cigugur tradisi budaya atau hukum yang hidup di tengah masyarakat - News | Good News From Indonesia 2025

Seren Taun di Cigugur: Tradisi Budaya atau Hukum yang Hidup di Tengah Masyarakat?

Seren Taun di Cigugur: Tradisi Budaya atau Hukum yang Hidup di Tengah Masyarakat?
images info

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya. Di berbagai daerah, masih banyak tradisi yang dijalankan secara turun-temurun dan terus dijaga oleh masyarakat adat. Salah satunya adalah seren taun di Desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Tradisi ini bukan hanya bentuk rasa syukur atas panen, tetapi juga menjadi sarana menjaga keharmonisan sosial dan lingkungan. Bahkan, bagi masyarakat setempat seren taun lebih dari sekadar tradisi tersebut sudah menjadi bagian dari norma hidup yang ditaati bersama.

Sejarah dan Makna Filosofis Seren Taun

Seren taun berasal dari kata seren yang berarti menyerahkan, dan taun yang berarti tahun atau panen. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat agraris terhadap Tuhan atas hasil panen selama satu tahun.

Dalam pelaksanaannya, warga membawa hasil bumi seperti padi, sayur, buah, dan umbi-umbian untuk diserahkan secara simbolis kepada leluhur di Paseban Tri Panca Tunggal.

Pelaksanaan seren taun biasanya berlangsung setiap bulan Rayagung dalam kalender Sunda. Ribuan warga, baik dari dalam maupun luar Kuningan, berkumpul dalam suasana khidmat dan penuh kebersamaan.

Arak-arakan hasil panen diiringi musik tradisional dan tarian adat menambah kemeriahan acara yang juga sarat makna spiritual ini.

Di balik kemeriahan prosesi seren taun, tersimpan banyak nilai penting yang masih dijaga hingga hari ini. Di antaranya adalah nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Semua warga, dari anak-anak hingga orang tua, dilibatkan dalam berbagai peran mulai dari menyiapkan logistik, mengatur arak-arakan, hingga menjaga kebersihan lingkungan.

Seren Taun, Belajar Menyeimbangkan Alam dan Spiritual dari Tradisi

Fungsi Seren Taun sebagai Hukum Sosial

Seren taun tak hanya dijalankan sebagai ritual tahunan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan sosial. Tradisi ini merupakan bentuk dari living law atau hukum yang hidup, yaitu norma dan aturan tidak tertulis yang tetap ditaati oleh masyarakat karena dianggap sebagai kewajiban moral dan budaya.

Masyarakat Cigugur tidak diwajibkan oleh undang-undang untuk mengikuti seren taun, tetapi kehadiran dan partisipasi mereka dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan adat. Ketidakhadiran tanpa alasan sering kali dipandang sebagai pelanggaran etika sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak persoalan seperti pembagian air irigasi, penggunaan lahan, atau konflik antarwarga diselesaikan melalui pendekatan adat, bukan melalui pengadilan formal.

Hal ini menunjukkan bahwa seren taun dan nilai-nilai di dalamnya telah menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan masyarakat.

Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam kajiannya pada tahun 2022, seren taun termasuk dalam praktik budaya yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan dan keadilan sosial.

Keterlibatan Generasi Muda dalam Pelestarian

Salah satu kunci keberlangsungan seren taun adalah keterlibatan generasi muda. Di Cigugur, anak-anak dan remaja dilibatkan sejak awal dalam setiap rangkaian acara. Mereka belajar tentang sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini.

Banyak di antara mereka yang menjadi panitia, mengelola media sosial acara, mendokumentasikan kegiatan, hingga tampil dalam pertunjukan seni tradisional. Proses ini menciptakan regenerasi budaya yang sehat dan berkelanjutan.

Seren Taun: Upacara Adat Sunda Wiwitan yang Berumur 655 Tahun

Pemerintah Kabupaten Kuningan juga mendukung pelestarian seren taun melalui pengakuan resmi dan promosi pariwisata budaya. Seren taun bahkan diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda tingkat Provinsi Jawa Barat, sebagai bentuk perlindungan dan penghargaan terhadap kekayaan budaya lokal.

Penyesuaian Tradisi dengan Perkembangan Zaman

Meski berakar dari nilai-nilai tradisional, seren taun mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Kini, tradisi ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan baru seperti pameran UMKM, festival kuliner lokal, pemutaran film dokumenter, serta diskusi lintas generasi tentang pelestarian budaya.

Di sisi lain, terdapat media sosial yang menjadi alat penting dalam memperkenalkan Seren Taun ke generasi muda dan khalayak yang lebih luas. Akun Instagram dan YouTube digunakan untuk membagikan informasi, foto, hingga siaran langsung prosesi adat.

Dengan pendekatan ini, masyarakat Cigugur membuktikan bahwa tradisi tidak harus kaku atau tertutup, tetapi bisa bersifat terbuka dan inklusif.

Menurut Jurnal Hukum dan Budaya Nusantara (2024), kemampuan masyarakat adat Cigugur dalam menjaga nilai tradisi sambil merespons perkembangan zaman adalah bentuk inovasi budaya yang patut dicontoh oleh komunitas adat lain di Indonesia.

Tradisi Adat sebagai Akar Identitas Bangsa

Seren taun adalah contoh nyata bahwa tradisi adat bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas dan keberlanjutan sosial.

Melalui tradisi ini, masyarakat belajar hidup berdampingan, menjaga alam, serta menyelesaikan persoalan dengan cara-cara yang damai dan bermartabat.

Di tengah dunia yang berubah cepat, seren taun mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga akar budaya. Tradisi ini mengingatkan bahwa hukum dan keteraturan sosial bisa tumbuh dari nilai lokal yang dijalankan secara konsisten dan bermakna.

Seren taun di Cigugur adalah wujud dari budaya yang bukan hanya dipelihara, tetapi juga dijalani dengan sepenuh hati oleh masyarakat. Ia bukan sekadar upacara adat, tetapi juga sistem nilai dan hukum sosial yang hidup dan terus berkembang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.