belajar menyeimbangkan alam dan spiritual dari tradisi seren taun - News | Good News From Indonesia 2024

Seren Taun, Belajar Menyeimbangkan Alam dan Spiritual dari Tradisi

Seren Taun, Belajar Menyeimbangkan Alam dan Spiritual dari Tradisi
images info

Seren Taun adalah tradisi dari masyarakat suku Sunda yang telah berlangsung dari berabad-abad lalu. Seren taun merupakan upacara bentuk syukur atas suka duka yang mereka alami selama setahun lalu dan setahun ke depan.

Tanggal 22 bulan Rayagung menjadi hari dilaksanakannya upacara tersebut. Namun, Pada 18 bulan Rayagung telah dilakukan upacara Ngajayak (menjemput padi) sebagai awalan dari prosesi upacara Seren Taun. Wilayah Jawa Barat, seperti Kuningan, Bogor, dan Sukabumi menjadi tempat yang melakukan upacara tradisional tersebut.

Prosesi Upacara Seren Taun

Prosesi diaawali dengen upacara Ngajayak (menjemput padi) pada tanggal 18 Rayagung, kemudian dilanjut dengan upacara penumbukan padi pada tanggal 22 Rayagung sebagai acara puncak. Tak hanya prosesi upacara dengen objek padi saja, tetapi terdapat rangkaian lain, seperti pagelaran kesenian dan hiburan.

Makna Upacara Seren Taun

Pada tanggal 18 Rayagung terdapat upacara Ngajayak. Ngajayak dalam bahasa Sunda berarti menerima dan menyambut, sedangkan bilangan 18 yang dalam bahasa sunda diucapkan "dalapan welas," yang memiliki konotasi "welas asih," melambangkan cinta kasih dan kemurahan Tuhan yang telah menganugerahkan kehidupan kepada seluruh umat-Nya di berbagai penjuru bumi.

Penumbukan padi pada tanggal 22 Rayagung menjadi puncak dari acara tersebut. Bilangan 22 menjadi rangakain bilangan 20 dan 2. Pembagain anger tersebut memilki maksud tertentu.

Bilangan 20 maksudnya, menumbuk padi sebanayk 20 kwintal, kemudian dibagikan kepada masyarakat dan 2 kwintal lainnya digunakan sebagai benih.

Adapun makna dari 20, yaitu merefleksikan sifat manusia: 1. getih atau darah, 2. daging, 3. bulu, 4. kuku, 5. rambut, 6. kulit, 7. urat, 8. polo atau otak, 9. bayah atau paru, 10. ari atau hati, 11. kalilipa atau limpa, 12. mamaras atau maras, 13. hamperu ataun empedu, 14. tulang, 15. sumsum, 16. lamad atau lemak, 17. gegembung atau lambung. 18. peujit atau usus. 19. ginjal dan 20. jantung.

Padi adalah objek utama dari upacara Seren Taun. Padi memiliki arti kemakmuran, terlebih untuk daerah pertanian di Jawa Barat. Selain itu, ada pula kisah klasik, sepeti kisah Pwah Aci Sahyang Asri yang memberikan kesuburan bagi petani sebagai utusan dari Jabaning Langit turun ke bumi.

Tak hanya itu, padi sebagai sumber bahan makanan utama memiliki pengaruh pada sifat 20 wujud manusia tersebut.

Baca juga:Seren Taun: Upacara Adat Sunda Wiwitan yang Berumur 655 Tahun

Seren Taun di Era Modern

Meski Seren Taun adalah tradisi kuno, nilai-nilainya tetap relevan hingga saat ini. Di era modern, Seren Taun mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga hubungan dengan alam. Dalam konteks perubahan iklim dan degradasi lingkungan, pesan Seren Taun menjadi lebih mendesak untuk diterapkan.

Selain itu, Seren Taun juga berperan sebagai sarana edukasi budaya, khususnya bagi generasi muda. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan penghormatan terhadap leluhur.

Dengan mempertahankan tradisi tersebut, masyarakat Sunda tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menciptakan ruang untuk refleksi tentang identitas mereka di tengah globalisasi. 

Pelestarian Seren Taun

Untuk memastikan Seren Taun tetap hidup, berbagai upaya dilakukan oleh komunitas adat, pemerintah, dan pecinta budaya. Festival ini semakin populer di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang ingin merasakan pengalaman budaya yang autentik.

Namun, pelestarian Seren Taun harus dilakukan dengan hati-hati agar esensi spiritual dan filosofisnya tidak tergantikan oleh aspek komersial. 

Seren Taun adalah bukti bahwa tradisi lokal memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengajarkan kita tentang kehidupan.

Dengan melestarikan Seren Taun, masyarakat Sunda tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat identitas budaya mereka di tengah tantangan zaman.

Sumber referensi: https://kuningankab.go.id/home/upacara-seren-taun/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.